Tabel 3.4 Blue Print Skala Cyberloafing setelah uji coba
No. 1
Kategori Pernyataan
Jumlah Bobot
1 Emailing
10,11, 12 3
25
2 Browsing
1,2,3,4,5,6,7,8,9 9
75 Total
12 100
G. PROSEDUR PELAKSANAAN PENELITIAN
1. Persiapan Penelitian
Peneliti melakukan beberapa tahapan persiapan dalam menyusun penelitian, tahapan-tahapan tersebut meliputi :
a. Pencarian Referensi
Dalam tahapan ini, peneliti mencari referensi-referensi mengenai kedua variabel di buku, jurnal, e-book dan e-journal. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
mencari teori variabel independen dan variabel dependen serta dinamika keduanya.
b. Pembuatan Alat Ukur
Pada tahap ini, peneliti mengadaptasi alat ukur yang digunakan untuk mengukur perilaku cyberloafing dan komitmen organisasi. Berikut adalah tahapan
adaptasi skala yang dilakukan dalam penelitian Borsa,Damásio,Bandeira, 2012.
Universitas Sumatera Utara
1. Penerjemahan Skala
Ketika mengadaptasi sebuah skala, hal yang pertama dilakukan adalah menerjemahkan skala dari bahasa asli ke bahasa target. Hal ini merupakan proses
yang kompleks untuk memastikan bahwa versi akhir dari skala tidak hanya sesuai dengan konteks yang baru tapi juga konsisten dengan versi aslinya.
Para ahli menyatakan bahwa penterjemah dalam hal ini haruslah independen dan menguasai dua bahasa bilingual. Saat ini direkomendasikan untuk
menggunakan paling tidak dua penerjemah bilingual untuk menyelesaikan proses ini sehingga mengurangi resiko masalah bahasa, psikologis, budaya, dan bias
teoritis dan praktis. Beaton 2000 menyatakan bahwa penerjemah harus fasih dalam bahasa asli skala dan merupakan penduduk asli bahasa target. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan jasa dua orang guru bahasa inggris dan merupakan penduduk asli Indonesia.
2. Sintesa Terjemahan Setelah proses penerjemahan dari bahasa asli ke bahasa target, peneliti
harus memiliki paling tidak dua versi skala terjemahan kemudian disimpulkan. Artinya, menilai arti kata, ungkapan, konsepsipengertian, perbedaan bahasa dan
kontekstual, untuk menciptakan versi tunggal. Dalam proses ini peneliti membandingkan terjemahan dari kedua penerjemah dan membuatnya menjadi
versi tunggal.
Universitas Sumatera Utara
3. Evaluasi oleh ahli Setelah proses sintesa terjemahan, peneliti kemudian meminta bantuan ahli
dalam bidang psikologi untuk mengevaluasi skala adaptasi. Ahli akan menilai aspek yang penting, seperti struktur, tata-letak, instruksi instrumen, serta cakupan
dalam setiap aitem. Misalnya, ahli akan mempertimbangkan apakah istilah atau ungkapan bisa digeneralisasikan untuk konteks dan populasi yang berbeda dan
apakah ungkapan aitem sesuai dengan target populasi. Ahli dalam penelitian ini adalah dosen pembimbing peneliti.
4. Evaluasi Oleh Target Populasi Tahapan ini bertujuan untuk memeriksa apakah aitem, skala respon dan
instruksi dapat dipahami oleh target populasi. Oleh sebab itu, prosedur ini bertujuan untuk menginvestigasi apakah instruksi jelas, apakah istilah-istilah
dalam aitem sesuai, apakah ungkapan sesuai dengan ungkapan yang digunakan populasi, dan sebagainya. Subjek dalam tahapan ini adalah perwakilan karyawan
Bank Indonesia Medan.
5. Back-Translation
Back-translation disarankan sebagai tambahan cek kontrol kualitas. Back translation artinya menerjemahkan versi yang telah disintesa dan direvisi kedalam
bahasa asli. Tujuannya adalah mengevaluasi apakah bersi terjemahan merefleksikan konten dari versi asli. Back translation tidak berarti bahwa aitem
harus indentik secara literal dengan versi asli namun aitem harus memiliki kesamaan konsep.
Universitas Sumatera Utara
6. Pilot Study
Sebelum mengaplikasikan skala yang telah diadaptasi, terlebih dahulu dilakukan pilot study, yaitu aplikasi skala pada skala kecil yang merefleksikan
karakteristik sampeltarget populasi. Adapun subjek dalam pilot study ini adalah karyawan yang bekerja di bank sebanyak 65 orang.
c. Permohonan Izin Melakukan Penelitian
Pada tahapan ini peneliti memohon izin kepada pimpinan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara untuk pengambilan data
penelitian disana. d.
Revisi Alat Ukur Setelah alat ukur yang disusun diujicobakan kepada beberapa karyawan,
peneliti kemudian menemukan aitem-aitem yang bisa digunakan dan aitem yang tidak bisa digunakan. Dengan bantuan SPSS Versi 20 peneliti menemukan data
validitas dan reliabilitas alat ukur, sehingga aitem-aitem yang dinilai layak digunakan akan disusun kembali didalam buklet. Berdasarkan hasil uji coba
ditemukan satu aitem yang memiliki nilai daya diskriminasi dibawah 0.30 yaitu aitem affective commitment yang memiliki daya diskriminasi 0,218.
Apabila aitem yang digunakan memiliki daya diskriminasi aitem yang rendah maka aitem harus direvisi kembali Azwar, 2012. Peneliti kemudian
melakukan revisi terhadap aitem tersebut dengan mengganti kalimat aitem sesuai dengan hasil sintesa terjemahan dari bahasa asli. Hal ini karena sebelumnya, aitem
tersebut diubah kalimatnya pada saat diskusi dengan calon responden. Namun
Universitas Sumatera Utara
karena daya diskriminasi aitemnya rendah, peneliti memutuskan untuk menggunakan kalimat asli sesuai dengan kalimat sintesa terjemahan yang telah
dievaluasi oleh ahli.
2. Pelaksanaan Penelitian