Pengertian Sosialisasi Politik Sosialisasi Politik

27 6. Kontak-kontak politik langsung Mas’oed, 1997:37-39. Mas’oed menempatkan keluarga diurutan pertama karena menurutnya bahwa seorang individu mempelajari politik dan melewati proses sosialisasi untuk pertama kalinya dari seorang anak berada dalam kandungan itu berarti keluarga lah yang mengajarkan proses sosialisasi politik untuk pertama kali. Kemudian sekolah berada pada urutan nomor dua karena biasanya disekolah seorang anak banyak melakukan interaksi setelah keluarga. Saat anak mulai tumbuh dan berkembang sang anak memiliki kelompok pergaulannya sendiri dan biasanya kelompok pergaulan yang memberikan pengaruh dominan dalam pembentukan karakter anak. Tahap berikutnya adalah pekerjaan biasanya di lingkungan pekerjaan kompetisi sudah semakin terasa. Individu lebih ingin diakui eksistensinya, oleh karena itu individu berusaha untuk menjadi yang terbaik misal dimata atasannya. Media massa di jaman yang modern seperti saat ini sangat memberikan pengaruh untuk memberikan influence pada individu. Kehadiran media massa membuat individu memberikan respon-respon terhadap gejala-gejala politik yang tejadi. Agen terakhir yaitu kontak-kontak politik langsung yang biasanya memberikan aura ketidakadilan, merasa diremehkan oleh orang-orang yang masih tergolong satu partai membuat individu tidak dihargai dan pada akhirnya perseteruan anggota yang masih satu partai sering terjadi. Berkaitan dengan agen-agen sosialisasi politik yang dikemukakan oleh Mas’oed. Agen-agen sosialisasi politik yang dikemukakan oleh Maran agak 28 sedikit berbeda. Karena Maran mengklasifikasikan agen-agen sosialisasi politik tersebut ke dalam tiga unsur, yaitu: 1. Keluarga 2. Sekolah 3. Teman-teman Maran, 2007:136-138. Pertama, yaitu keluarga diurutan pertama karena menurutnya bahwa seorang individu mempelajari politik dan melewati proses sosialisasi untuk pertama kalinya dari seorang anak berada dalam kandungan itu berarti keluarga lah yang mengajarkan proses sosialisasi politik untuk pertama kali. Kemudian sekolah berada pada urutan nomor dua karena biasanya disekolah seorang anak banyak melakukan interaksi setelah keluarga. Saat anak mulai tumbuh dan berkembang sang anak memiliki kelompok pergaulannya sendiri dan biasanya kelompok pergaulan yang memberikan pengaruh dominan dalam pembentukan karakter anak.

2.1.3.3 Jenis-Jenis Sosialisasi Politik

Sosialisasi apabila dikaitkan dengan prosesnya terdapat jenis-jenis sosialisasi, Susanto membagi jenis-jenis sosialisasi politik menjadi dua klasifikasi, yaitu: 1. Sosialisasi primer, sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat keluarga. Sosialisasi ini berlangsung pada masa kanak-kanak. 2. Sosialisasi sekunder, suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu kedalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Susanto, 1992:32

Dokumen yang terkait

Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dalam Proses Verifikasi Calon Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014(Studi Kasus : KPU Sumatera Utara)

2 84 93

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Perbandingan Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Medan Putaran I Dan II Tahun 2010 Di Kecamatan Medan Denai

1 37 82

Peranan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Dalam Lingkungan Wilayah Propinsi Aceh (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Aceh Tenggara Periode 2007-2012)

2 58 135

Etnisitas Dan Pilihan Kepala Daerah (Suatu Studi Penelitian Kemenangan Pasangan Kasmin Simanjuntak dan Liberty Pasaribu di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir)

3 45 67

Perilaku Memilih Birokrat Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

1 48 200

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

Model Pemrograman Kuadratik Dalam Pembagian Daerah Pemilihan Umum .

2 32 59

ANALISIS KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) KOTA YOGYAKARTA DALAM PEMILUKADA TAHUN 2011

0 4 160

Aplikasi Penerapan Teknologi E -Voting Pemilihan Umum Pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan

0 0 13