Manfaat e-Voting Tampilan e-Voting

3. Peserta melakukan proses e-Voting di meja simulasi lalu menaruh struk e- Voting ke kotak suara. Berikut ini gambar mengenai proses sosialisasi yang berlangsung, yaitu sebagai berikut: Gambar 3.2 Denah Proses Berlangsungnya Simulasi e-Voting Sumber: Dokumentasi Badan Pengkajian Penerapan Teknologi Tahun 2010 Gambar di atas merupakan denah proses berlangsungnya simulasi e-Voting Di Kabupaten Pandeglang yaitu pertama yang dilakukan masyarakat datang ke TPS Kabayan Masjid kemudian melakukan konfirmasi ke meja registrasi pemilih untuk memastikan warga tersebut tercatat sebagai peserta simulasi. Tahap kedua, training alat e-Voting tersebut yang akan diarahkan dan didampingi oleh petugas KPU yang kemudian dilanjutkan oleh praktik yang dilakukan oleh warga, warga masuk ke dalam bilik suara. Setelah itu akan keluar kertas keterangan dari mesin e-Voting tersebut selanjutnya warga memasukkan kertas hasil dari e-Voting tersebut ke kotak suara. Dan tahap paling akhir warga mengisi kuisoner. Gambar 3.3 Meja Registrasi Sumber: Dokumentasi Badan Pengkajian Penerapan Teknologi Tahun 2010 Gambar di atas menunjukkan bahwa warga sedang berada di meja registrasi untuk melakukan registrasi kepada petugas KPU yang berada di TPS untuk mengecek bahwa warga tersebut tercantum sebagai warga yang terpilih menjadi peserta simulasi e-Voting. Gambar 3.4 Meja Training Sumber: Badan Pengkajian Penerapan Teknologi Tahun 2010 Gambar di atas menunjukkan bahwa setelah warga selesai registrasi petugas KPU mengajak ke meja training untuk uji coba penggunaan alat e-Voting tersebut. Uji coba tersebut didampingi oleh petugas KPU Kabupaten Pandeglang yang sebelumnya menjelaskan mengenai cara mengoperasikan alat tersebut kepada warga. Gambar 3.5 Meja Authetifikasi Sumber: Dokumentasi Badan Pengkajian Penerapan Teknologi Tahun 2010 Gambar di atas menunjukkan bahwa setelah warga selesai registrasi, warga yang datang ke TPS dipersilakan untuk menunggu dipanggil petugas yang berada di meja authentifikasi. Petugas authentifikasi bertugas memanggil peserta satu persatu sesuai urutan nomor registrasi kemudian setelah di meja authentifikasi peserta harus memencet tombol authentifikasi yang terintegrasi pada perangkat e-Voting supaya layar e-Voting dapat ditampilkan, tombol authentifikasi itu juga dapat menghitung waktu sedari pemilih melakukan voting sampai berjalan ke kotak suara. Gambar 3.6 Bilik Suara Simulasi Sumber: Dokumentasi Badan Pengkajian Penerapan Teknologi Tahun 2010 Gambar di atas menunjukkan bahwa setelah warga sedang berada di bilik suara simulasi e-Voting. Warga melakukan cara-cara yang telah dijelaskan oleh aparatur sebelumnya kemudian kedua kalinya warga dipersilakan untuk mencoba alat e-Voting yang telah tersedia di bilik suara dengan melakukannya sendiri tanpa bantuan aparatur KPU. Gambar 3.7 Meja Kotak Suara Sumber: Dokumentasi Badan Pengkajian Penerapan Teknologi Tahun 2010 Gambar di atas menunjukkan bahwa setelah warga selesai melakukan simulasi sendiri tanpa bantuan aparatur KPU. Warga membawa kertas yang keluar dari mesin e-Voting untuk dimasukkan ke kotak suara. Terlihat pada gambar juga ada peserta paling tua berusia 70 tahun yang berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi e-Voting yang diadakan oleh KPU Kabupaten Pandeglang

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam skripsi ini yaitu metode deskriptif. Peneliti dalam penelitian ini berusaha untuk mencari informasi yang faktual mengenai kinerja KPU Kabupaten Pandeglang terkait dengan kegiatan sosialisasi e-Voting di Kabupaten Pandeglang yang telah berlangsung pada 26 Desember 2010. Informasi tersebut diolah untuk dikaji dan dianalisa lebih mendalam lagi berkaitan dengan fakta-fakta yang ada di lapangan. Pendekatan yang digunakan dalam skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti berupaya untuk menjelaskan fakta-fakta yang faktual yang didapat dari interaksi langsung dengan para informan di lapangan untuk mendapatkan data yang akurat dengan cara mengamati, menganalisa serta menginterpretasikan kegiatan yang berlangsung di KPU Kabupaten Pandeglang. Selanjutnya fakta-fakta yang faktual tersebut diolah dalam bentuk kalimat, simbol, serta argumen-argumen yang telah dirangkai secara sistematis menurut bahasa peneliti berupa deskripsi. 3.2.2 Teknik Pengumpulan Data 3.2.2.1 Studi Pustaka Studi pustaka yaitu dengan cara membaca dan mencari buku-buku yang berhubungan dengan topik skripsi. Informasi yang ada pada tulisan berkala seperti makalah, jurnal, buletin, artikel dan karangan yang tidak diterbitkan seperti paper, skripsi, dan tesis yang ada hubungannya dengan pembahasan yang terkait dengan judul skripsi peneliti yaitu “Kinerja Komisi Pemilihan Umum KPU dalam Sosialisasi e-Voting Pemilihan Umum Kepala Daerah Pemilukada Di Kabupaten Pandeglang”.

3.2.2.2 Studi Lapangan

Ada beberapa cara dalam melakukan studi lapangan yang penilti lakukan, diantaranya sebagai berikut: 1. Observasi non partisipan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung permasalahan yang ada dengan menggunakan panca indera di KPU Kabupaten Pandeglang. Peneliti dalam hal ini tidak ikut serta dalam kegiatan rutin di KPU Kabupaten Pandeglang, peneliti hanya sebatas melihat dan mengamati kegiatan yang berlangsung di KPU Kabupaten Pandeglang. Alat observasi menggunakan anecdotal record berupa catatan- catatan yang ditulis peneliti berisi informasi-informasi yang dianggap penting oleh peneliti saat berada di lapangan. 2. Wawancara, yaitu mencari keterangan serta pendapat dari narasumber sebagai bahan informasi peneliti yang dapat dijadikan data-data dalam menyusun skripsi. Tahapan yang peneliti lakukan yaitu pada observasi awal ada proses wawancara yang tidak terstruktur nonstructured interview yaitu pertanyaan yang akan diajukan tidak dipersiapkan terlebih dahulu. Peneliti bebas untuk mengajukan pertanyaan. Selanjutnya, saat penelitian mendalam peneliti menggunakan wawancara dalam bentuk terbuka yaitu pertanyaan-pertanyaan sudah dipersiapkan secara sistematis, jawaban bebas diajukan oleh informan. 3. Catatan harian, yaitu berupa catatan-catatan yang rutin dicatat setiap hari berupa ide-ide dan informasi yang di dapat berkaitan dengan topik skripsi. Peneliti rutin mencatat apa yang dikerjakan hari itu kemudian informasi diolah atau terjadi proses penyaringan informasi antara informasi yang penting dan tidak sebagai catatan untuk re-checking dari setiap pekerjaan yang telah dilakukan peneliti. 4. Dokumentasi, yaitu pengumpulan informasi berupa data-data atau dokumen yang bersifat tertulis, audio suara, video, hasil pembicaraan yang berlangsung melalui email, gambar-gambar yang berhubungan dengan objek penelitian dan data dalam bentuk foto-foto yang berkaitan dengan proses sosialisasi e-Voting.

3.2.3 Teknik Penentuan Informan

Teknik penentuan informasi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu Teknik Purposive. Teknik purposive ini merupakan teknik penentuan informan yang membutuhkan ketepatan dalam memperhatikan kriteria-kriteria tertentu pada suatu populasi dengan memperhatikan objek penelitian yang peneliti ambil. Tempat penelitian yaitu kantor KPU Kabupaten Pandeglang dimana komisioner dan sekretariat KPU Kabupaten Pandeglang merupakan objek penelitian informan yang dianggap tahu mengenai kinerja KPU dalam sosialisasi e-Voting di Kabupaten Pandeglang pada 26 Desember 2010. Adapun yang menjadi informan aparatur KPU Kabupaten Pandeglang dalam penelitian ini, yaitu:

Dokumen yang terkait

Kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Dalam Proses Verifikasi Calon Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara Pada Pemilu Legislatif Tahun 2014(Studi Kasus : KPU Sumatera Utara)

2 84 93

Kebijakan Partai Politik Pada Pemilihan Kepala Daerah Langsung (Studi Kasus: Kebijakan Partai Demokrat Dalam Penetapan Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut Periode 2013-2018)

0 51 95

Perbandingan Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kota Medan Putaran I Dan II Tahun 2010 Di Kecamatan Medan Denai

1 37 82

Peranan Komisi Independen Pemilihan (KIP) Dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Dalam Lingkungan Wilayah Propinsi Aceh (Studi Kasus Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Aceh Tenggara Periode 2007-2012)

2 58 135

Etnisitas Dan Pilihan Kepala Daerah (Suatu Studi Penelitian Kemenangan Pasangan Kasmin Simanjuntak dan Liberty Pasaribu di Kecamatan Balige, Kabupaten Toba Samosir)

3 45 67

Perilaku Memilih Birokrat Dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

1 48 200

Peranan Komisi Pemilihan Umum dalam Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah Untuk Meningkatkan artisipasi Politik Masyarakat (Studi pada Kantor Komisi Pemilihan umum Tapanuli Utara)

16 168 113

Model Pemrograman Kuadratik Dalam Pembagian Daerah Pemilihan Umum .

2 32 59

ANALISIS KINERJA KOMISI PEMILIHAN UMUM (KPU) KOTA YOGYAKARTA DALAM PEMILUKADA TAHUN 2011

0 4 160

Aplikasi Penerapan Teknologi E -Voting Pemilihan Umum Pada Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan

0 0 13