Pengertian Kelelahan Kerja Jenis Kelelahan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kelelahan Kerja

2.1.1 Pengertian Kelelahan Kerja

Kata lelah fatigue menunjukkan keadaan tubuh dan mental yang berbeda, tetapi semuanya berakibat kepada penurunan daya kerja dan berkurangnya ketahanan tubuh untuk bekerjaSuma’mur, 2013.Pada umumnya kelelahan kerja didefinisikan berkuranganya energi dan motivasi yang dapat berpengaruh pada kemampuan fisik, mental ataupun keduanyaTarwaka, 2004. Kelelahan akibat kerja seringkali diartikan sebagai proses menurunnya efisiensi, performans kerja, dan berkurangnya kekuatan atau ketahanan fisiktubuh untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan Wignjosoebroto, 2000. Secara rincinya kelelahan kerja didefinisikan sebagai rasa ketidakmampuan atau berkurangnya kemampuan atau ketidakmampuan untuk merespon suatu situasi karena sebelumnya melakukan aktivitas secara berlebihan , baik mental, emosional maupun fisik Tarwaka, 2004. Ada beberapa macam kelelahan yang dikenal dan diakibatkan oleh faktor- faktor yang berbeda seperti : a. Lelah otot : dalam hal ini bisa dilihat dalam bentuk munculnya gejala kesakitan yang amat sangat ketika otot harus menerima beban yang berlebihan b. Lelah visual : lelah yang diakibatkan ketegangan yang terjadi pada organ visual mata. Mata yang terkonsentrasi secara terus menerus pada suatu Universitas Sumatera Utara obyek layar monitor akan terasa lelah. Cahaya yang terlalu kuat yang mengenai mata akan bisa menimbulkan gejala yang sama. c. Lelah mental : kelelahan bukan diakibatkan secara langsung oleh fisik, melainkan lewat kerja mental. Lelah mental ini seringkali disebut juga dengan lelah otak. d. Lelah monotonis : kelelahan monotonis disebabkan oleh aktivitas kerja yang bersifat rutin, monoton ataupun lingkungan kerja yang sangat menjemukan. Situasi kerja yang monoton dan menimbulkan kebosanan akan mudah terjadi pada pekerjaan-pekerjaan yang dirancang terlalu ketat.

2.1.2 Jenis Kelelahan

Secara umum, kelelahan dapat dibedakan dalam beberapa macam,yaitu : 1. Berdasarkan proses dalam otot Terdapat 2 jenis kelelahan, yaitu : a. Kelelahan fisiologis Kelelahan fisiologis atau kelelahan otot yaitu kelelahan pada susunan saraf pusat atau perifer otot yang sedang bekerja.Kelelahan ini disebabkan oleh otot atau fisik karena beban yang berat yang dapat menimbulkan rasa nyeri atau tremor pada otot Suma’mur, 2013. Sampai saat ini masih berlaku dua teori tentang kelelahan otot, yaitu teori kimia dan teori syaraf pusat terjadinya kelelahan.Pada teori kimia secara umum menjelaskan bahwa terjadinya kelelahan adalah akibat berkuranganya cadangan energi dan meningkatnya sisa metabolisme sebagai penyebab hilangnya efisiensi otot, sedangkan perubahan arus listrik pada otot dan syaraf Universitas Sumatera Utara adalah penyebab sekunder. Pada teori syaraf pusat menjelaskan bahwa perubahan kimia hanya merupakan penunjang proses. Perubahan kimia yang terjadi mengakibatkan dihantarkannya rangsangan syaraf melalui syaraf sensoris ke otak yang disadari sebagai kelelahan otot.Rangsangan ini menghambat pusat-pusat otak dalam mengendalikan gerakan sehingga frekuensi potensial kegiatan pada sel syaraf menjadi berkurang. Berkurangnya frekuensi tersebut akan menurunkan kekuatan dan kecepatan kontraksi otot dan gerakan atas perintah kemauan menjadi lambat. Dengan demikian semakin lambat gerakan seseorang akan menunjukan semakin lelah kondisi otot seseorang. Kelelahan pada otot yang sedang bekerja atau perifer dibuktikan oleh Etienne Grandjean dengan melakukan percobaan pada katakyang dibius dan diberikan beban.Otot katak yang diberikan beban tersebut dirancang secara elektrik sehingga menjadi kontraksi dan berubah menjadi kerja fisik yaitu mengangkat beban tersebut. Setelah beberapa detik beraktivitas akan tampak tanda-tanda berupa seperti berkuranganya kemampuan otot untuk mengangkat beban, kontraksi dan reaksi menjadi lebih lambat dan jarak antara rangsangan dan mulainya kontraksi menjadi lebih panjang. b. Kelelahan umum atau psikis Kelelahan umum ditunjukkan oleh hilangnya kemauan untuk bekerja, yang penyebabnya adalah keadaan persarafan sentral atau kondisi psikis-psikologis Suma’mur, 2013.Perasaan adanya kelelahan secara umum dapat ditandai dengan berbagai kondisi antara lain : lelah pada organ penglihatan mata, Universitas Sumatera Utara mengantuk, stress pikiran tegang dan rasa malas bekerja atau circardian fatique Nurmianto, 2004. Kelelahan umum biasanya ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh karena monotoni, intensitas dan lamanya kerja fisik, keadaan lingkungan, sebab-sebab mental , status kesehatan dan keadaan gizi Grandjean dalam Tarwaka, 2004. Secara umum gejala kelelahan dapat dimulai dari yang sangat ringan sampai perasaan yang sangat melelahkan. Kelelahan subyektif biasanya terjadi pada akhir jam kerja, apabila rata-rata beban kerja melebihi 30-60 dari tenaga aerobik maksimal Astrand Rohal dalam tarwaka, 2004. 2. Berdasarkan waktu terjadinya Terdapat 2 jenis kelelahan berdasarkan waktu kerjanya, yaitu : a. Kelelahan Akut Kelelahan akut terjadi terutama disebabkan oleh kerja suatu organ atau seluruh tubuh secara berlebihan. b. Kelelahan Kronis Kelelahan kronis biasanya terjadi bila kelelahan berlangsung setiap hari, berkepanjangan dan bahkan kadang-kadang telah terjadi pada sebelum memulai suatu pekerjaan. Gejala-gejala yang tampak jelas akibat kelelahan kronis dapat dicirikan seperti: 1 Meningkatnya emosi dan rasa jengkel sehingga menjadi kurang toleran atau anti sosial terhadap orang lain; 2 Munculnya sikap apatis terhadap pekerjaan; Universitas Sumatera Utara 3 Depresi yang berat Wignjosoebroto, 2000.

2.1.3 Faktor yang Menyebabkan Kelelahan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Waktu Kerja Lembur dan Jenis Tugas Terhadap Tingkat Kelelahan Pekerja Proyek Pembangunan Gedung Telkomsel di Kota Medan Tahun 2013

11 87 115

Hubungan Kelelahan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Bagian Produksi Tulangan Beton Di Pt Wijaya Karya Beton Medan Tahun 2015

2 54 113

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan pada Pekerja Pembuatan Pipa dan Menara Tambat Lepas Pantai (EPC3) di Proyek Banyu Urip PT Rekayasa Industri, Serang-Banten Tahun 2013

1 48 184

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat Kelelahan Kerja Pada Pekerja Workshop Di PT. X Jakarta Tahun 2013

1 19 149

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN SARAPAN DAN STATUS GIZI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA Hubungan Antara Kebiasaan Sarapan Dan Status Gizi Dengan Produktivitas Kerja Pada Pekerja Wanita Di Konveksi Rizkya Batik Ngemplak Boyolali.

7 30 13

PERBEDAAN TINGKAT KELELAHAN KERJA PERAWAT PADA Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Perawat Pada Shift Pagi, Siang, Dan Malam Di Rsud Pandan Arang Boyolali.

0 0 14

Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Berdasarkan Kebiasaan Sarapan pada Pekerja Kurir Pengiriman Barang JNE di Kota Medan Tahun 2015

0 0 49

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kelelahan Kerja 2.1.1 Pengertian Kelelahan Kerja - Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Berdasarkan Kebiasaan Sarapan pada Pekerja Kurir Pengiriman Barang JNE di Kota Medan Tahun 2015

0 0 21

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Berdasarkan Kebiasaan Sarapan pada Pekerja Kurir Pengiriman Barang JNE di Kota Medan Tahun 2015

0 0 10

Perbedaan Tingkat Kelelahan Kerja Berdasarkan Kebiasaan Sarapan pada Pekerja Kurir Pengiriman Barang JNE di Kota Medan Tahun 2015

0 2 16