55
dosis yang sangat rendah misalnya metadon, jadi begitu pasien masuk mendaftarkan dirinya sebagai pasien-pihak ponpes langsung melakukan upaya
pemutusan NAPZA, sekalipun pasien tersebut tengah mengalami sakau. Maka di sinilah kelebihan dari pengobatan pasien Napza di pondok pesantren
hikmah syahadah karena pasien tidak merasakan efek kimia dari obat-obatan medis. Setelah peroses tahapan awal dilakukan, para santri wajib mengikuti
program-program yang telah diterapkan oleh pondok pesantren. Hingga santri mantan korban napza dinyatakan sebuh secara ruhani dan jasmani. Adapun
program kegiatan sehari yang harus di ikuti, di bawah ini peneliti akan menjelaskan.
1. Program Pembinaan Melalui Agama
Pembinaan agaman merepukan kegiatan yang berkaitan dengan ke agamaan dengan harapan paramantan korban Napza dapat menyadari
kekeliruan yang telah di perbuatan nya sehingga mau merubah sikapnya dengan melaksanakan ajaran agama dalam ke hidupan sehar-hari dan
memiliki kesadaran
untuk meninggalkan
penyalahgunaan dan
ketergantungan pada Napza. Tujuan dalam membinaan melalui agaman agar mantan korban Napza pondok pesantren hikmah syahadah
mempunyai kesadaran dan penghayatan terhadap agaman, mempunyai kemampuan beribadah dengan melaksanakan ajaran agama.
Pembinaan agama yang dilakukan pihak pondok pesantren hikmah syadah terhadap para mantan korban Napza dengan melakukan kegiatan-
56
kegiatan ke agamaan, ada pun kegiatan agama yang dilakukan sebagai berikut yaitu :
Pak H.Romdoni memyebut program-program kegitan pembinaan Agama di Pondok Pesantren :
2
1. Melaksanakan Shalat Wajib Lima waktu Berjamaah
Para mantan koraban napza ini dibantun oleh para pengurus untuk melaksanakan shalat lima waktu, karena shalat adalah kewajiban dan
mendekatkan diri kepada sang kholik. 2.
Shalat Sunah Tahajud dan Shalat Sunah Duha Shalat Sunah tahajud di laksanakan seminggu satu kali pada hari
jum’at pukul 00:00 sampai pukul 01:00 setelah shalat berdzikir bersama-sama.
Shalat sunah duha di laksanakan setiap hari pukul 09:00 setelah shalat sama melaksanakan dzikir.
3. Pengajian Al-Qur’an
Mengaji Al- Qur’an dilaksanakan usai melaksanakan Shalat wajib
Khusus nya usai melaksanakan shalat magrib sampai menjelang shalat isa.
4. Apalan Do’a-Do’a
Apalan d o’a-do’a wajib bagi santri untuk menghapal nya, adapuan
do’a-doa itu, do’a shalat duha, shalat tahajud, do’a selamat, do’a kamil, dll.
2
Wawancara pribadi dengan pak. H. RomdoniPimpinan Pondok Pesantren pada tanggal 17 mei 2014
57
5. Pengaiian Agama
Pengajian agama merupakan siraman rohani atau dakwah, yang disampaikan oleh pimpinan pondok, kegiatan ini merupakan aktivitas
rutin yang wajib diikuti oleh parasantri. Materi yang di sampai kan berkenaan dengan materi keaqidahan dan kehidupan.
2. Program Pembinaan Melalui Terapi
Pembinaan melalui terapi, saat calon santri mantan korban napza melakukan pendaftaran atau mengisi formulir, para pengurus melakukan
tes wawancara tentang latar belakang meraka dan obat apa yang pernah di konsumsi dan beberapa tahap lain. Dalam yahan ini para pengurus
melakukan pembinaan terapi. Adapuan program pembinaan melalui terapi yang harus di ikutin santri
mantan korban napza, yaitu : 1.
Minum air do’a 2.
Terapi gurat 3.
Mandi malam pada malam jum’at pukul 24:00 4.
Senam pagi 5.
Dzikir Syifa 6.
Bersih-besih
58
B. Proses Program Pembinaan .
1. Proses Pembinaan Melalui Agama
1.
Shalat Wajib Lima Waktu Berjamaah.
Pada aktivitas ini seluruh satrin mantan korban Napza dituntut untuk melaksanakan shalat wajib berjamaah, yakni shalat duhur, asar,
magrib isa. Dan subuh. Terkeculai bagi mantan korban Napza di luar kedaraan nya atau setres akibat mengkosumsi obat yang sudah
dikatakan sangat berbahaya. Pelaksanaan shalat ini berlangsung di musolah pondok pesantren hikmah syahadah dengan seorang imam
dari para pengurus atau pimpinan pondok adapun tujuan shalat berjamaah ini agar para santri atau mantan korban napza mampu
mendekatkan diri kepada Allah. Selain shalat wajib dilaksanakan secara berjamaah para pengurus
pondok pesantren mewajibkan shalat sunah thajud dilaksanakan secara berjamaah.
2. Shalat Sunah Tahajud dan Shalat Sunah Duha
Dalam kegiatan shalat thajud tidak termasuk kewajiban rutin bagi santri mantan korban Napza , melain kan hanya satu minggu sekali,
pelaksaan nya hanya pada malam jum’at dibangunkan pada sepertiga malam. Dan berdzikir yang di pimpin oleh pimpinan pondok.
Aktivitas tersebut dilakukan sama seperti aktivitas ibahdah lain nya yang sudah di garis dalam kitab suci Al Quran dan As-Sunah, dimana
59
para mantan korban Napzah melakukan ibadah sesuai dengan tuntutan yang sudah di tetapkan tanpa ada perbedaan sedikitpun.
Dalam aktivotas tersebut unsur ajakan dakwah unutk memperbaiki diri sangatlah kental, dorongan dalam diri para santri
mantan korban Napza merupakan salah satu aspek penting untuk penyembuhan dan menyadari akan pentingan ibadah-ibadah wajib
maupun suna unutk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Shalat sunah duha sama dengan shalat sunah thajud tidak wajib
tapi kegitan ini rutin di lakukan setiap hari, karena menyukiri nikmat dan karunia Allah SWT.
3. Mengaji Iqra dan Al-Qur’an
Pengajian Iqra dan Al-Quran merupakan kegiatan wajiab yang di program kan oleh para pengurus pondok usai melaksanakan shalat
wajib berjamaah magrib dan subuh yang berlangsung di musolah, para pengurus pondok pesantren membimbingan dan membagi kelompok-
kelompok baca Iqra dan kelompok baca Qur’an. Bagi para mantan
korban napza yang mampun dalam membaca Al-Quran dimaksimalkan kembali bacaan nya dengan bimbingan yang intensif sedangkan bagi
mantan korban Napza yang telah memahami huruf dan dapat membaca Al-Quran akan dibimbing lebih dalam tentang baca-bacaan termasuk
juga makkhorijul huruf dan tajwid.
3
3
Wawancara pribadi dengan Pak. Rhomdin pimpinan pondok pesantren, tanggal 10 april jam 10.00
60
Bagi para mantan korban napza yang belum bias baca Al- Qur’an
atau sama sekali belum mengenal huruf-huruf dalam Al-Quran. Sama hal nya dengan pengajaran mengaji Al-Quran akan di bombing oleh
para pengurus secara intensif dalam mengenal huruf-huruf hijaiyah.
4
Diharapkan dikemudian hari para mantan koraban Napza dapat membaca dan mengenal Al-Quran lebih dalam.
Dengan demikian, melalui peroses pembinaan pembacaan Al- Quran dan Iqra, maka santri mantan korban napza mampu
mengaplikasikannya dalam kegiatan sehari-hari dan menjadi bekal nya bagi kehidupannya di masyarakat kelak, lebih dalam mengenal
ajarana-ajaran islam dan mengamalkan dalam lingkungan 4.
Pengajian Agama Kegiatan ini merupakan kegiatan yang rutin yang harus diikuti
oleh santri mantan rehabilitas pondok pesantreh hikmah syadah, dan dilakukan dua kali dalan satu minggu, yakni pada hari senin dan jumat
pukul 15.00-16.00 yang di pimpin Pak. H. Romdin pemimpin pondok dalam kegiatan ini pihak pondok menyiadakan musolah dan aula
sebagai sarana atau tempat dalam memberikan pesan-pesan dakwah. Dalam memberikan penyajian dakwah pemimpin pondok
berpedoman pada
buku-buku agama
dan menyampaikannya
menggunakan bahasa Indonesia melalui ceramah. Tujuannya agar
4
Wawancara pribadi dengan Pak. Rhomdin pimpinan pondok pesantren, tanggal 10 april jam 10.00