Latar Belakang Masalah Strategi Dakwah Melalui Program Pembinaan Mantan Korban Napza Di Pondok Pesantren Hikmah Syahadah Tangerang

3 berujung pada kematian percuma. Kerusakan sel otak akibat kerergantungan narkoba, tidak dapat dipulihkan. Keluarga penyalahgunaan narkoba juga harus turut memikul beban ekonomi, sosial, serta penderitaan beban yang berkepanjangan. Perlu diketahui pergaulan remaja saat ini sudah sangat memperihatinkan, semuanya berakar dari kenakalan remaja yang menimbulkan masalah sosial, contohnya penyalahgunaan narkoba, narkotika, psikotropika dan bahan zat adiktif lainnya Napza. Di Indonesia saat ini penyalahgunaan Napza sudah sangat memprihatinkan dan mengancam seluruh lapisan-lapisan masyarakat. Data BNN menunjukan bahwa, masalah penyalahgunaan Napza di indonesia telah merambah sebagian masyarakat, di mana tidak ada satu kabupatenpun yang terhindar dari kasus Napzah. 3 Sebagai catatan, saat ini menurut penelitian yang telah dilakukan oleh BNN bahwa tercatat 1,5 persen populasi penduduk Indonesia yaitu sekitar 2.9 juta sampai 3,2 juta orang terlibat dalam penyalahgunaan narkoba. Sebagian korbanya adalah para remaja, ini masalah sosial yang sangat serius karena mengancam generasi-generasi muda yang produktif sebagai penerus bangsa. 4 Demi menyelamatkan anak bangsa kita dari belenggu Napza, pihak pemerintah sudah berupaya mengenai hal ini, namun semua pihak tidak akan berjalan jika tidak ada peran serta masyarakat, undang-undang narkotika no 35 tahun 2009 pasal 104 ayat 1, menyatakan bahwa 3 BBN RI. Modul PelatihanTokoh Masyarakat Sebagai Fasiliatator Penyuluh jakarta : 2009, h.62 4 Dinas Sosial Kabupaten Tangeranag, Pedoman Pelaksanaan Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba.Tangerang:2009, h.5-6 4 masyarakat mempunyai kesempatan yang seluas-luasnya berperan serta dalam membantu upaya pencegahan dalam pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap Napza. 5 Al- Qur’an menjelaskan tentang penyalahgunaan Napza berikut ayat- ayatnya                 “hal-hal orang yang beriman, sesungguhnya meminum arak, khamr, berjudi, berkurban tentang berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah perbuatan syaitan, maka jauhilan perbuatan-perbuatan tersebut agar kamu mendapat keberuntungan”. Qs. Al-maidah, ayat 90. 6                               “dan jangan lah kamu menjerumuskan dirimu dengan tanganmu sendiri ke dalam kebinasaan”. Qs. Al-baqarah, ayat 90 7 Dampak penyalahgunaan narkoba beresiko sangat tinggi, ibarat rayap yang menggerogoti kayu, Napza merusak psikis, fisik dan mental sesorang yang berjuang pada kematian. Perlu dikatahui bahwa : 8 5 Departemen Sosial, Bimbingan Teknis Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba. Jakarta:2002, h.4 6 Departemn Agama RI, Al- Qur’an dan Terjamahnya. Bandung : CV. Penerbit J- ART. 2005, h.124 7 Departemn Agama RI, Al- Qur’an dan Terjamahnya. Bandung : CV. Penerbit J- ART. 2005, h.15 8 BBN RI. Modul PelatihanTokoh Masyarakat Sebagai Fasiliatator Penyuluh jakarta : 2009, h.50 5 1. Penyalahguna Napza merusak kesehatan sesorang baik secara jasmani maupun rohani 2. Penyalahguna Napza menimbulkan gangguan pada perkembangan normal sesorang, daya ingat, perasaan persepsi, dan kendali diri. 3. Mengkonsumsi Napza saat hamil akan mengakibatkan kecacatan bagi sang jabang bayi dan kelainan bawaan. Dengan kasus-kasus yang makin tinggi pengedaran Napza, pengguna Napza dan banyak anak-anak muda yang menjadi korban Napza di daerah kota tangerang, pondok pesantren Hikmah Syahadah sebagai pondok pesantren yang bergerak dalam bidang rehabilitasi anak-anak jalanan nakal, ganguan jiwa, setres dan penyalahgunaan Napza. Prihatin betapa penting generasi mudan. Sehingga Pesantren ini yang terkenal dengan penyembuhaan Terapi Ilahiah. Ada pun Terapi Ilahia itu sendiri “ialah sebagai pemberian pertolongan kepada orang sakit, usaha menyembuhkan orang sakit atau juga diartikan sebagai cara pengobatan”. 9 Pondok pesantren iktut berpartisipasi dalam penangan korban Napza yang dilakukan BNN Kota Tangerang. Pendirian Pesantren ini diprakarsai dan dicetuskan oleh Kiyai Drs. Romdin H. Rian, MM. Sekaligus pepimpinan pesantren sampai saat ini. Konsep awal dari pondok pesantren ini sedianya disiapkan hanya sebagai lembaga pendidikan untuk mengembangkan ilmu-ilmu agama Islam dengan 9 Ahmad Ramli. Kamus kedokteran jakarta: Djambatan, 1998.H, 985 6 Metode Salafi dimana didalamnya para santri pun dibekali ilmu bela diri Islam yang berbasis pada ilmu Al-Hikmah. Seiring dengan perkembangan jaman dan berjalannya waktu Pesantren pun mulai mengikuti perkembangan soaial yang terjadi di masyarakat dimana mulai maraknya penyalahgunaan narkoba dikalangan generasi muda mulai menjadi perhatian Pesantren Hikmah Syahadah. Didasari rasa keprihatinan dan kepedulian Pesantren terhadap para korban narkoba ini, maka pada awal tahun 2000 berbekal ilmu pengetahuan agama dan seorang Guru Besar Ilmu Al-Hikmat yang beliau miliki mulailah pesantren mencoba untuk mengobati beberapa pasien narkoba dan dengan seizin Allah SWT diringi dengan doa dan ilmu Hikmah yang dimiliki oleh pemimpin Pesantren telah berhasil menyembuhkan dan memulihkan para korban penyalahgunaan narkoba tersebut. Dan pada tahun 2000 Pesantren mulai mengembangkan Lembaga Pondok Pesantren Rehabilitas Narkoba, Anak Nakal dan Gangguan Kejiwaan yang tetap berbasis pada pendidikan Agama Islam. Peneliti tertarik dengan pondok pesantren hikmah syahadah yang ingin ikut terjuan dalam bidang penanganan anak muda mantan korban Napza, dengan dibina melalu program pembinaan dan diprosen melalui program pemerosesan. kerena pada umum nya pondok pesantren yang ada di kota tangerang bersifat pendidikan dengan sistem mengajar dan diajar tarbiayatu wa’taalim . 7 Berdasarkan observasi dan informasi yang penelitia dapatkan dan hal-hal tersebut diatas maka peneliti tertarik mengabil suatu penelitian di pondok pesantren Hikmah Syadah. Maka peneliti membuat sebuah judul Strategi Dakwah Melalui Program Pembinaan Korban Napza di Pondok Pesantren Hikamah Syahadah Tangerang.

B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Berdasarkan dengan penjelasan di atas, maka masalah yang akan diteliti hanya dibatasi pada Strategi Dakwah melalui program pembinaan koraban Napza di Pondok Pesantren Hikmah Syahadah. Di keranakan peneliti melihat bahwah di pondok pesantren hikmah syahadah tidak hanya menangani santri mantan korban Napza saja akan tetapi ada juga mantan anak-anak nakal jalanan, gangguan jiwa dan orang setres. Mengingat keterbatasan-keterbatas peneliti yang dihadapi dalam berbagai hal keterbatasan waktu, tenaga, jarak yang ditempuh, dan kerbatasan biaya. Maka penelitian ini di batasi pada perumusan masalah 2. Perumusan Masalah Dalam perumusan masalah, peneliti menggunaka teori yang dikemukakan oleh J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, dalam buku Manajemen Startegi. Bahwa strategi meliput, perencanaan, proses dan evaluasi. Dengan demiakian peneliti mengambil sebuah penelitian tentang, 8 Bagaimana stategi melalui program pembinaan mantan korban Napza di pondok pesantren Hikmah Syahadah Tangerang. Adapun masalahnya adalah : a. Bagaimana perencanaan program pembinaan mantan korabn Napza di pondok pesantren Hikamh Syadah Tangerang? b. Bagaimana proses program pembinaan mantan koraban Napza di pondok pesantren hikamh syadah Tangerang? c. Bagaimana evaluasi program pembinaan mantan korban Napza dipondok pesantren Hikmah Syahadah Tangerang.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.

1. Tujuan Penelitian. Adapun tujuan yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui perencanaan program pembinaan yang diterapkan Pondok Pesantren Hikmah Syahadah Tangerang. b. Untuk mengetahui proses program pembinaan mantan korban Napza di pondok pesantren Hikamah Syahadah Tangerang. c. Untuk mengetahua veluasi program pembinaan mantan koraban Napza di pondok pesantren Hikmah Syahadah Tangerang. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a. Manfaat Akademis Secara akademis peneliti diharapkan dapat menjadi acuan akademik bagi peneliti-peneliti yang memiliki kesamaan dalam 9 objek yang dikaji, bahkan juga mnjadi acuan ilmu yang berkaitan dengan Napza sehingga yang dapat berkontribusi bagi kejuan bangsa Indonesia menyelamatkan generasi muda dan untuk para mahasiswa agar kita lebih berhati-hati dengan dampak dari Napzah. Kaerna kita orang berpendidikan pasti kita bisa membedakan yang baik dan tidak untuk masa depan kita. b. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini berguna untuk mengkaji dan menerapkan teori-teori yang relevan serta untuk menemukan teori baru sebagai alat pemecah masalah yang bisa ditemukan. Baik dalam masalah-masalah Napza ataupun masalah lainnya yang masih relevan dengan peneliti yang dikaji, bisa juga untuk kurikulum perkuliah Kampus UIN menjadi mata kuliah yang di terapkan kepada setiap jurusan. Dengan nama mata kuliah Dampak dari Penyalahgunaan Napza c. Manfaat Praktis Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam meningkatkan kualitas terkait cara dan metode dakwah dalam sebuah penyembuhan korban Napza yang kelak akan digunakan sebagai referensi bagi semua, kelak suatau saat ketika ada keluarga, kerabat, dan teman. Semua orang mampun untuk menangani para genarasi muda yang menyalahgunakan Napza. manfaat ini mungkin lebih unutk para

Dokumen yang terkait

Strategi pengkaderan da'i Pondok Pesantren Daarul Hikmah desa Pekayon Sukadiri Tangerang

1 58 89

Terapi Ilahiah bagi korban NAPZA di pondok pesantren Hikmah Syahadah kampung Kadongdong kabupaten Tangerang

0 7 109

Dakwah Dalam Pembinaan Mantan Wanita Tuna Susila Di Panti Sosial Bina Karya Wanita Harapan Mulya Kedoya Jakarta Barat

3 28 103

Metode dakwah ustadz Syamsul Arifin Nababan dalam membina aqidah santri muallaf di pondok pesantren pembinaan muallaf annaba center Tangerang Selatan Banten

1 31 0

Pondok Pesantren Rehabilitasi Korban Narkotika

0 7 1

PERBANDINGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER PONDOK PESANTREN DARUSY SYAHADAH BERBASIS MULTIKULTURAL Perbandingan Model Pendidikan Karakter Pondok Pesantren Darusy Syahadah Berbasis Multikultural dan Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Berbasis Potensi Diri Tahun

0 6 19

PERBANDINGAN MODEL PENDIDIKAN KARAKTER PONDOK PESANTREN DARUSY SYAHADAH BERBASIS MULTIKULTURAL Perbandingan Model Pendidikan Karakter Pondok Pesantren Darusy Syahadah Berbasis Multikultural dan Pondok Pesantren Ta’mirul Islam Berbasis Potensi Diri Tahun

0 3 18

PRAKTIK BIMBINGAN KONSELING KELOMPOK DI PONDOK PESANTREN DARUSY SYAHADAH BOYOLALI Praktik Bimbingan Konseling Kelompok Di Pondok Pesantren Darusy Syahadah Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 7 14

PRAKTIK BIMBINGAN KONSELING KELOMPOK DI PONDOK PESANTREN DARUSY SYAHADAH BOYOLALI Praktik Bimbingan Konseling Kelompok Di Pondok Pesantren Darusy Syahadah Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016.

0 4 17

MODEL PENYEMBUHAN KORBAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIK PSIKOTROPIKA DAN ZAT ADIKTIF (NAPZA) : Studi Eksplorasi Metode, Peranan dan Keterampilan pada Korban Penyalahgunaan NAPZA di Pondok Pesantren Suryalaya.

1 5 75