Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

ilmu untuk memandu dan me mbimbing seorang da’i agar dapat merancang dan menampilkan kata dengan baik memiliki relevansi yang tinggi dan peran yang besar saat berdakwah. Pesan dakwah terdengar monoton apabila hanya menggunakan bahasa-bahasa yang baku dalam penyampaian berdakwah, orang pun enggan karena terdengar membosankan dan susah untuk dipahami. Dakwah seharusnya disampaikan dengan metode yang menarik dan selalu membuat orang ingin mendengarkannya. Menyampaikan dakwah dengan diwarnai oleh karakteristik berbicara yang memakai retorika yang sempurna, sehingga mampu mempengaruhi para pendengar untuk mengikuti ajaran yang disampaikan. Kesemuanya ini menuntut agar para da’i lebih arif dan bijaksana mengetahui siapa yang dihadapinya sehingga apa yang disampaikan dapat meningkatkan wawasan dan menyempurnakan akhlakul karimah. Dari sekian banyak da’i-da’i yang mampu membuat mad’u terkesima akan gaya bicaranya yang khas saat menyampaikan materi dakwahnya, salah satunya adalah KH. Muchammad Syarif Hidayat dakwahnya beliau selalu diselingi oleh sedikit humoris dari setiap materi dakwah yang beliau sampaikan. Beliau adalah seorang tokoh alim ulama yang memiliki Yayasan Studi Islam Shalahuddin Al- Ayyubi yang meliputi berupa Majelis Dzikir di Pondok-Pinang dan Majelis Dzikir dan Sholawat di Parung. KH. Muchammad Syarif Hidayat adalah sosok alim ulama yang cukup sukses dalam menyampaikan dakwahnya, khususnya di Majelis yang beliau pimpin dan baliau bina dan umumnya majelis-majelis lainnya. Dengan system penyampainnya. Dakwahnya yang selalu diselingi sedikit humoris, sehingga beliau dapat memberikan pemahaman yang mudah dipahami oleh mad’u santri, ustadz, ustadzah, dan masyarakat sekitar. Beliau adalah seorang figur yang selalu dapat dijadikan contoh oleh jamaahnya dalam hal bicaranya, beliau berbicara dengan nada yang lantang dan selalu sedikit berhumoris namun mudah dipahami. Berdasarkan pertimbangan diatas dan alasan yang telah diuraikan, oleh sebab itulah penulis tetarik untuk membahas retorika dakwah yang digunakan KH. Muchammad Syarif Hidayat karena jam terbang beliau dalam dakwahnya yang sudah puluhan tahun. Maka dengan demikian skripsi ini penulis beri judul “Retorika Dakwah K.H. Muc hammmad Syarif Hidayat”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah Peneliti sangat menyadari aktifitas dakwah beliau sangan padat, oleh karena itu tidak mungkin semua data mengenai dakwah yang disampaikan saat berdakwah penulis cantumkan pada skripsi ini. Oleh sebab itu, peneliti hanya memfokuskan kepada retorika dakwah K.H. Muchammad Syarif Hidayat dalam berdakwah dan melakukan penelitian pada bulan November 2013 sampai dengan Februari 2014. Pada tanggal 10 Januari 2014 pukul 19.45 ba’da Isya penulis melakukan pengamatan tentang retorika dakwah yang K.H. Muchammad Syarif Hidayat ketika beliau mengahadiri ceramah agama di malam 40 hari. Pada tanggal 28 Desember 2013 pukul 18.40 ba’da magrib penulis melakukan pengamatan retorika dakwah K.H. Muchammad Syarif Hidayat di Yayasan Studi Islam Shalahuddin Al-Ayyubi dan dilanjutkan solat Isya berjamaah. Pada tanggal 23 Februari 2014 pukul 07.00 penulis melakukan atau mengikuti acara rutin bulanan berupa Dzikir dan Shalawat bersama di daerah Jalan SMA Dwi Warna, Kel. JabonPemagarsari Parung-Bogor Yayasan Mejelis Dzikir dan Shalawat yang dipimpin oleh KH. Muchammad Syarif Hidayat. Pada tanggal 23 Februari 2014 pukul 21:00 penulis melakukan pengamatan tentang retorika dakwah yang beliau lakukan di daerah Desa Kali suren, Bogor, Jawa-Barat. 2. Perumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana konsep dakwah K.H. Muchammad Syarif Hidayat? b. Bagaimana penerapan retorika K.H. Muchammad Syarif Hidayat dalam berdakwah?

C. Tujuan Penelitian

Dalam setiap penelitian pasti ada tujuan di dalamnya, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui bagaimana konsep dakwah K.H. Muchammad Syarif Hidayat 2. Mengetahui bagaimana K.H. Muchammad Syarif Hidayat menerapkan retorika dakwah dalam dakwahnya

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi pedakwah, yaitu bagaimana cara berdakwah yang tepat dan cara mengemas pesan yang disampaikan dengan cara retorika dakwah yang dilakukan.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan menjadi bahan tambahan bagi da’i-da’i untuk menyampaikan dakwahnya secara praktis dan mudah dipahami, agar dakwahnya dapat diterima oleh mad’u.

E. Metodologi Penelitian

1. Metodologi

Penelitian ini adalah penelitian lapangan field research. Untuk memperoleh data yang objektif dalam penelitian ini maka, penulis menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif analisis, yaitu