Terlebih dalam mengantisipasi perkembangan zaman saat ini dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan kecanggihan
teknologi. Ketertinggalan umat Islam dan ketertutupan dari dunia luar, sedikit banyak menjadi salah satu penyebab ketidak berhasilan dakwah.
33
Adapun yang yang dimaksud dengan media dakwah, adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah. Pada
zaman modern seperti sekarang ini, seperti televisi, video, kaset rekaman, majalah, dan surat kabar. Oleh karena itu seorang mubaligh hendaknya dapat memanfatkan
berbagai media tersebut untuk melaksanakan kegiatan dakwahnya.
34
3. Bentuk-Bentuk Dakwah
Secara umum dakwah Islam itu dapat dikategorikan kedalam tiga macam bentuk, yaitu:
1. Dakwah bi Al-Lisan yaitu dakwah yang dilaksanakan melalui lisan,
yang dilakukan antara lain dengan ceramah-ceramah, khutbah, diskusi, nasihat, dan lain-lain. Metode ceramah ini tampaknya sudah sering
dilakukan oleh para juru dakwah, baik ceramah di majelis taklim, khutbah J
um’at di masjid-masjid atau ceramah-cerama pengajian. 2.
Dakwah bi Al-Hal yaitu dakwah dengan perbuatan nyata yang meliputi keteladanan. Misalnya dengan tindakan amal karya nyata
33
Nurul Badruttaman, Dakwah kalaboratif Tarmizi Taher, hal. 157
34
Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997 , hal. 35
yang dari karya nyata tersebut hasilnya dapat dirasakan secara konkret oleh masyarakat sebagai objek dakwah.
3. Dakwah bi Al-Qalam yaitu dakwah melalui tulisan yang dilakukan
oleh keahlian menulis di surat kabar, majalah, buku, maupun internet. Jangkauan yang dapat dicapai oleh dakwah bi Al-qalam ini lebih luas
dari pada melalui media lisan, demikian pula dengan metode yang digunakan tidak membutuhkan waktu secara khusus untuk
kegiatannya, kapan saja mad’u dapat menikmati sajian dakwah bi Al- qalam ini.
35
Sementara menurut M. Masyhur Amin, membagi dakwah Islam ke dalam tiga macam bentuk dakwah, yaitu:
1. Dakwah bi al-lisan al-maqal, seperti yang selama ini dipahami,
melalui pengajian, kelompok majlis taklim, dimana ajaran Islam disampaikan oleh da’i secara langsung. Biasanya dakwah yang
demikian ini dikaitkan dengan perayaan hari-hari besar Islam, seperti maulid Nabi Muhammad SAW, Nuzulul Qur’an, Isra Mi’raj, kultum
menjelang shalat terawih dan sebagainya. 2.
Dakwah bi al-lisan al-hal, melalui proyek-proyek pengembangan masyarakat atau pengabdian masyarakat.
35
Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah Jakarta: Amzah, hal. 11