Tujuan Dakwah Unsur-Unsur Dakwah

Secara konseptual materi dakwah Islam tergantung pada tujuan dakwah yang hendak dicapai. Namun pada dasarnya secara global materi dakwah ada tiga pokok, yaitu: 1. Masalah keimanan aqidah 2. Masalah keIslaman syariat 3. Masalaha budi pekerti akhlakul karimah. 31 Pada dasarnya materi dakwah dapat disesuaikan ketika seorang da’i me nyampaikan materi dakwahnya kepada mad’u. Pokok-pokok materi dakwah yang disampaikan, juga harus melihat situasi dan kondisi mad’u sebagai penerima dakwah. Dengan demikian materi dakwah yang berisi pesan-pesan dakwah dapat diterima dengan baik oleh penerima dakwah.

f. Media Dakwah

Media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah yang telah ditentukan. Media dakwah ini dapat berupa barang metrial, orang, tempat, kondisi tertentu dan sebagainya. 32 Seorang da’i atau juru dakwah dalam menyampaikan ajaran Islam kepada umat manusia tidak akan lepas dari sarana atau media. Kepandaian untuk memilih media atau sarana yang tepat merupakan salah satu unsur keberhasilan dakwah. 31 Samsul Munir Amin, Ilmu Dakwah Jakarta: Amzah, hal. 89 32 Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya:Al-Ikhlas, hal. 163 Terlebih dalam mengantisipasi perkembangan zaman saat ini dimana ilmu pengetahuan berkembang dengan pesat yang ditandai dengan kemajuan kecanggihan teknologi. Ketertinggalan umat Islam dan ketertutupan dari dunia luar, sedikit banyak menjadi salah satu penyebab ketidak berhasilan dakwah. 33 Adapun yang yang dimaksud dengan media dakwah, adalah peralatan yang dipergunakan untuk menyampaikan materi dakwah kepada penerima dakwah. Pada zaman modern seperti sekarang ini, seperti televisi, video, kaset rekaman, majalah, dan surat kabar. Oleh karena itu seorang mubaligh hendaknya dapat memanfatkan berbagai media tersebut untuk melaksanakan kegiatan dakwahnya. 34

3. Bentuk-Bentuk Dakwah

Secara umum dakwah Islam itu dapat dikategorikan kedalam tiga macam bentuk, yaitu: 1. Dakwah bi Al-Lisan yaitu dakwah yang dilaksanakan melalui lisan, yang dilakukan antara lain dengan ceramah-ceramah, khutbah, diskusi, nasihat, dan lain-lain. Metode ceramah ini tampaknya sudah sering dilakukan oleh para juru dakwah, baik ceramah di majelis taklim, khutbah J um’at di masjid-masjid atau ceramah-cerama pengajian. 2. Dakwah bi Al-Hal yaitu dakwah dengan perbuatan nyata yang meliputi keteladanan. Misalnya dengan tindakan amal karya nyata 33 Nurul Badruttaman, Dakwah kalaboratif Tarmizi Taher, hal. 157 34 Wardi Bachtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997 , hal. 35