PENUTUP Retorika Dakwah K.H. Muchammad Syarif Hidayat

كَبر َ ٳ ۚ سْحأ يه ىتلٱب ْم ْل دج ۖ ةنسحْلٱ ة عْ ْلٱ ة ْكحل ٱب كِبر لْيبس ىلٳ ْدٱ َلض ْ ب ملْعأ ه ْيدتْ ْلٱب ملعأ ه ۖهلْيبس ْ ع ۵۲۱ ”Serulah manusia kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah, dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang dapat petunjuk ”. Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa retorika dakwah adalah kepandaian menyampaikan pesan ajaran Islam secara lisan guna terwujudnya situasi dan kondisi yang Islami. 3 Seringkali retorika disamakan dengan public speaking, yaitu suatu bentuk komunikasi lisan yang disampaikan kelompok orang banyak. Tetapi sebenarnya retorika itu bukan sekedar berbicara dihadapan umum, melainkan suatu gabungan antara seni berbicara dan pengetahuan atau masalah tertentu untuk meyakinkan pihak orang banyak melalui pendekatan persuasive. 4 Dalam bahasa Arab disebut Fannul Khitobah yaitu seni pidato atau berbicara. 5 Seorang da’i akan diterima dakwah nya apabila da’i-da’i dapat memilih kata atau kalimat dalam berdakwah agar berstruktur dan rapih supaya masyarakat dapat mengerti saat mendengarkannya, akan tetapi tidak semua da’i mempunyai susunan kata yang baik saat berbicara. Oleh karena itu, retorika digunakan sebagai 3 Ahmad Yani, Bekal Menjadi Khatib dan Mubaligh, Jakarta: Al-Qalam, 2005, hal.15 4 Jalaludin Rakhmat, Retorika Modern: Pendekatan Praktis, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya 5 Busrah Lubis, Metodologi dan Retorika Dakwah: Petunjuk Praktis Khutbah dan Pidato, Jakarta: PT. Tursina, 1999, hal.59 ilmu untuk memandu dan me mbimbing seorang da’i agar dapat merancang dan menampilkan kata dengan baik memiliki relevansi yang tinggi dan peran yang besar saat berdakwah. Pesan dakwah terdengar monoton apabila hanya menggunakan bahasa-bahasa yang baku dalam penyampaian berdakwah, orang pun enggan karena terdengar membosankan dan susah untuk dipahami. Dakwah seharusnya disampaikan dengan metode yang menarik dan selalu membuat orang ingin mendengarkannya. Menyampaikan dakwah dengan diwarnai oleh karakteristik berbicara yang memakai retorika yang sempurna, sehingga mampu mempengaruhi para pendengar untuk mengikuti ajaran yang disampaikan. Kesemuanya ini menuntut agar para da’i lebih arif dan bijaksana mengetahui siapa yang dihadapinya sehingga apa yang disampaikan dapat meningkatkan wawasan dan menyempurnakan akhlakul karimah. Dari sekian banyak da’i-da’i yang mampu membuat mad’u terkesima akan gaya bicaranya yang khas saat menyampaikan materi dakwahnya, salah satunya adalah KH. Muchammad Syarif Hidayat dakwahnya beliau selalu diselingi oleh sedikit humoris dari setiap materi dakwah yang beliau sampaikan. Beliau adalah seorang tokoh alim ulama yang memiliki Yayasan Studi Islam Shalahuddin Al- Ayyubi yang meliputi berupa Majelis Dzikir di Pondok-Pinang dan Majelis Dzikir dan Sholawat di Parung.