Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
                                                                                yang  wajib  dan  realitas  tersebut,  yaitu  memahami  hukum  Allah  yang  telah diperintahkan dalam kitab-Nya atau melalui rasul-Nya dam hal realitas tersebut.
Kemudian, mencocokan salah satu bentuk tersebut dengan bentuk lainnya. Dengan demikian,  barang  siapa  yang  telah  bersungguh-sungguh  dan  mencurahkan
kemampuannya dalam hal tersebut, ia tidak akan ditinggalkan dua pahala atau satu pahal
a.”
1
KH Nuril Arifin atau yang biasa disapa dengan sebutan Gus Nuril menerima undangan  dari  Pendeta  dan  gembala  sidang  Gereja  Bethany  Tayu,  Pati-Jawa
Tengah  9  Desember  2013,  bukan  sekedar  hadir  namun  sebagai  salah  satu pembicara atau penceramah. Gus Nuril memberikan ceramah tentang membangun
hubungan antarumat beragama guna membangun kesatuan dan kekuatan bangsa dan negara. Apakah ini termasuk toleransi antarumat beragama? Toleransi antar
Agama  Dalam  masyarakat  Jawa  sering  disebut  dengan  teposeliro,  Kalau  aku senang  orang  lain  pun  senang,  kalau  aku  tidak  suka  orang  lain  pun  tidak  suka.
orang  yang  toleran  senantiasa  membina  persaudaraan  serta  menghindari  konflik dengan orang lain. Ia memiliki prinsip hidup dan falsafah, “teman seribu terasa
kurang,  musuh  satu terlalu banyak.” Islam mengajarkan bahwa sesama muslim
1
Yusuf  Al-Qardhawi,  Fiqih  Minoritas,  fatwa  kontemporer  terhadap  kaum  muslimin  di  tengah masyarakat non-muslim. Penerjemah Adillah Obid Jakarta: Zikrul Hakim, 2004, h. 52.
harus bersatu serta tidak boleh bercerai-berai, bertengkar, dan bermusuhan, karena sesama muslim adalah saudara.
2
Jika memperhatikan isi ceramahnya, ada juga videonya, ceramah Gus Nuril Arifin  tersebut  serat  dengan  unsur  dakwah  di  dalamnya,  karena  dalam  ceramah
Gus  Nuril  sangat  mengagungkan  Nabi  Isa  dan  Nabi-nabi  terdahulu  tetapi  sama sekali tidak ada kalimat yang menyatakan Tuhan Yesus atau Tuhan Isa, tapi beliau
menyatakannya dengan Nabi Isa.
Mereka orang-orang musyrik menjadikan jin itu sekutu bagi Allah, padahal Allah  lah  yang  telah  menciptakan  jin-jin  itu,  dan  mereka  berbohong  dengan
mengatakan,
3
ْاوُڶَعَجَو َء
ك َََ ُُ ِ اَِ ٱ
انِ ۡ
َ ُ
َ ل ْاوُقَرَخَو ۖۡڷُڿَق
َڶَخَو م
ُڽَنٰ َحۡبُس  لم ۡڶِع ِ ۡرَغِب ۢڀَٰنَبَو َنِنَب
م ٰ َىٰ َعَتَو
َنوُڭ ِصَي ااڹَع ُعيِدَب
ٱ ِتَٰوٰ َم اسل
َو ٱ
ِضۡ َ ۡ
أ ُ
َ ل  ُنوُكَي  ٰ اّ
َ أ
م ُ
ا ل نُكَت ۡڷَلَو ٞ
َ لَو
م ۖٞٿَبِحٰ َص
ٞڷيِڶَع فء ۡ َي ِ دلُكِب َوُهَو  لءۡ َي  ا ُُ َڮَڶَخَو
ماعنا ٣
: ٥٥٥
- ٥٥٥
Artinya  :  “Dan  mereka  orang-orang  musyrik  menjadikan  jin  itu  sekutu  bagi Allah, padahal  Allah-lah  yang menciptakan jin-jin itu, dan mereka  membohong
dengan  mengatakan:  Bahwasanya  Allah  mempunyai  anak  laki-laki  dan perempuan,  tanpa  berdasar  ilmu  pengetahuan.  Maha  Suci  Allah  dan  Maha
Tinggi  dari  sifat-sifat  yang  mereka  berikan.  Dia  Pencipta  langit  dan  bumi. Bagaimana  Dia  mempunyai  anak  padahal  Dia  tidak  mempunyai  isteri.  Dia
menciptakan segala sesuatu; dan Dia mengetahui segala sesuatu.”
2
Moderasi Islam: Tafsir Al- Qur’an Tematik, vol. 4 Jakarta: Lajnah Pentashihan Al-Qur’an, h.
36.
3
Jum’ah Amin Abdul Azis, Fiqih Dakwah, studi atas berbagai prinsip dan kaidah yang harus dijadikan acuan dalam dakwah Islamiyah. Penerjemah, Abdus Salam Masykur Surakarta: Era Adicitra
Intermedia, 2001, h. 132
Para Rasul telah berdakwah dan menyeru manusia untuk mengesakan Allah dan melarang mereka dari menyekutukan-Nya. Mereka telah menjelaskan hakikat
tauhid itu dengan uslub yang beraneka ragam, antara lain dengan memperhatikan ayat-ayat kauniyah, mengingatkan manusia akan nikmat Allah, menjelaskan akan
sifat-sifat kesempurnaan yang ada pada-Nya, atau dengan argument-argumen yang logis,  dengan  membuat  permisalan-permisalan,  atau  dengan  merenungi  diri
manusia itu sendiri dan cakrawala alam semesta.
4
Allah SWT berfirman :
َو نَم
ِڮِقا َشُي َلوُسارلٱ
ُ َ
ل  َ انَبَت اَم ِدۡعَب ۢنِم ٰىَدُڿ
ۡ لٱ
ِليِبَس َ ۡر َٳ ۡعِباتَيَو
َنِنِمۡؤُڹ ۡ
لٱ ُن
ِِ د
لَو ۦ
اَم ِڽِڶ ۡصُنَو ٰ
ا ََوَت
ۦ اًر ِصَس  ۡتَءكاَسَو َۖڷانَڿَج
ءاسنلا ٤
: ٥٥٤
Artintya  : “Dan  barangsiapa  yang  menentang  Rasul  sesudah  jelas  kebenaran
baginya,  dan  mengikuti  jalan  yang  bukan  jalan  orang-orang  mukmin,  Kami biarkan  ia  leluasa  terhadap  kesesatan  yang  telah  dikuasainya  itu  dan  Kami
masukkan  ia  ke  dalam  Jahannam,  dan  Jahannam  itu  seburuk-buruk  tempat kembali.”
Banyak orang-orang yang mengatakan bahwa Gus Nuril telah menyimpang dari ajaran Islam, karena mengikuti ibadah hari besar non-muslim Natal dengan
alasan menyerupai orang-orang kafir.
4
Jum’ah Amin Abdul Azis, Fiqih Dakwah, studi atas berbagai prinsip dan kaidah yang harus dijadikan acuan dalam dakwah Islamiah, h.133.
وبا انَخا ٿبيش ِا نب ناڹثع انثدح رنا
انرخا دبع
انَخا ڀباث نب نمرلا نع ىيرَا ټينم ِا نع ٿيطع نب ناسح
وسر لاق لاق رڹع نبا ا ل
َا ىص َ ڷڶسو ڽيڶع
: ڽَبشت نم
ڽنم وڿف عوقب
5
. دواد وبا هاور
Artinya  : “Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah berkata,
telah  menceritakan  kepada  kami  Abu  An  Nadhr  berkata,  telah  menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Tsabit berkata, telah Menceritakan kepada kami
Hassan  bin  Athiyah  dari  Abu  Munib  Al  Jurasyi  dari  Ibnu  Umar  ia  berkata, Rasulullah  shallallahu  alaihi  wasallam  bersabda:  Barangsiapa  bertasyabuh
menyerupai dengan suatu kaum, maka ia bagian dari mereka.
H.R. Abu Daud.
Hadis  di  atas menetapkan  bahwa  haramnya  meniru  mereka  dan  secara  dzahir menunjukkan bahwa perbuatan itu merupakan perbuatan kufur.
Apakah  hukum  mengucapkan  salam  kepada  non  muslim?  Bagaimanakah hukum berbaik hati dalam menghadiri pesta perkawinannya yang diwajibkan itu?
Lalu, apa hukum mengucapkan selamat terhadap hari-hari raya non muslim, lebih- lebih  jika  dia  mengucapkan  selamat  terhadap  hari-hari  raya  kaum  muslimin?
Bolehkah kita mengucapkan selamat kepada non muslim, khususnya di hari raya natal cristmas.
6
Sebagaimana kita melihat ada sebagian kaum muslimin yang ikut merayakan  natal  dan  hari  besar  non-muslim  lainnya,  seperti  mereka  juga  ikut
merayakan Idul Fitri dan Idul Adha. Apalagi, diantara keduanya muslim dan non- muslim  terdapat  hubungan  kerabat,  tetangga,  teman,  dan  hubungan-hubungan
5
Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, ‘Aunu al-Ma’bud bi syarh sunan Abu Daud, jil. 11, no. hadis: 4031
Dar al-fikr, 1979, h. 165.
6
Yusuf Al-Qardhawi, Fiqih Minoritas, Penerjemah Adillah Obid Jakarta: Zikrul Hakim, 2004, h. 25.
sosial  lainnya  yang  membutuhkan  rasa  cinta,  kasih  sayang  dan  hubungan  yang baik, yang biasa berlaku dalam tradisi masyarakat yang sehat.
7
Oleh  sebab  itu,  wajib  bagi  kita  untuk  melahirkan  kajian  fiqh  yang  cermat, realistis dan kontemporer. Yaitu, kajian fiqh yang berangkat dari teks-teks yang jelas
hukumnya  muhkamat,  dari  kaidah- kaidah Syariah dan maqȃshid-nya. Akan tetapi
kajian tersebut tetap relevan dengan perubahan zaman, tempat dan kondisi manusia. Kajian inilah yang kami usahakan dalam pembahasan skripsi ini.
Skripsi  ini  akan  membahas  hal-hal  yang  berkaitan dengan  elemen-elemen  at- Tasyabbuh ataupun penyerupaan orang Islam dengan bukan Islam dan gejolak sosial
yang terjadi di Masyarakat. Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya dan kepada-Nya kami meminta pertolongan.
                