3.3.2 Pembuatan ekstrak
Pembuatan ekstrak etanol majakani EEM dilakukan secara maserasi menggunakan etanol 80 Depkes, 1979, dilakukan oleh Sihombing, dkk.,
2012. Cara kerja:
Sebanyak 1800 g serbuk simplisia majakani dimasukkan ke dalam wadah kaca berwarna gelap, kemudian dituangi dengan 7500 ml etanol 80. Ditutup dan
dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk, diserkai dan diperas. Ampas dicuci dengan 1500 ml etanol 80, dipindahkan ke dalam
bejana tertutup, dibiarkan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya selama 2 hari, selanjutnya disaring. Maserat etanol yang diperoleh diuapkan dengan
menggunakan rotary evaporator pada temperatur ± 40
o
C sampai diperoleh ekstrak kental kemudian dikeringkan menggunakan freeze dryer.
3.4 Uji Efektivitas Antiinflamasi
Pengujian efek antiinflamasi ini terdiri dari beberapa tahap, yaitu penyiapan hewan percobaan, penyiapan bahan, dan pengujian efek
antiinflamasi.
3.4.1 Penyiapan hewan percobaan
Hewan percobaan yang digunakan adalah tikus jantan putih galur Wistar dengan berat badan 150-200 g sebanyak 30 ekor, dibagi dalam 5
kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 ekor. Dua minggu sebelum pengujian hewan percobaan harus dirawat dengan sebaik-baiknya pada kandang yang
Universitas Sumatera Utara
mempunyai ventilasi baik dan selalu dijaga kebersihannya. Hewan yang sehat ditandai dengan pertumbuhan normal dan suhu badan normal Depkes, 1979.
3.4.2 Penyiapan bahan
Penyiapan bahan-bahan meliputi larutan suspensi CMC 0,5, karagenan sebagai penginduksi, suspensi Na-diklofenak dosis 2,25 mgkg bb,
suspensi ekstrak etanol majakani Quercus infectoria G.Olivier.
3.4.2.1 Pembuatan larutan Na CMC 0,5
Sebanyak 0,5 g Na CMC ditaburkan ke dalam lumpang berisi air suling panas sebanyak 10 ml, ditutup dan dibiarkan selama 30 menit hingga diperoleh
massa yang transparan, digerus lalu diencerkan dengan air suling hingga 100 ml Anief, 1999.
3.4.2.2 Pembuatan suspensi EEM 5
Ditimbang 500 mg EEM kemudian disuspensikan dengan larutan Na CMC 0,5 sehingga didapat volume 10 ml.
3.4.2.3 Pembuatan suspensi natrium diklofenak 0,25
Satu tablet natrium diklofenak yang mengandung 25 mg natrium diklofenak dilarutkan dalam 10 ml suspensi Na CMC 0,5.
3.4.2.4 Pembuatan karagenan 1
Ditimbang 0,05 g karagenan kemudian dilarutkan dengan larutan garam fisiologis NaCl 0,9 sehingga didapat volume 5 ml.
3.4.3 Pengujian efek antiinflamasi
Pengujian efek antiinflamasi ini menggunakan metode paw edema. Sebelum pengujian dilakukan tikus dipuasakan selama 18 jam namun tetap
Universitas Sumatera Utara
diberi minum secukupnya. Perlakuan diberikan pada tikus secara peroral dengan bahan uji sebagai berikut: Kontrol K: Na CMC 0,5 , Perlakuan PI:
EEM dosis 200 mgkg bb, PII: EEM dosis 300 mgkg bb, PIII: EEM dosis 400 mgkg bb dan Pembanding: Na-diklofenak 2,25 mgkg bb. Bagan kerja uji
antiinflamasi dapat dilihat pada Lampiran 2. Contoh perhitungan dosis sediaan uji terhadap tikus secara peroral dapat dilihat pada Lampiran 3 dan 4. Tiga
puluh menit setelah perlakuan, masing-masing hewan uji diinduksi dengan larutan 0,1 ml karagenan 1 diberikan secara subplantar pada telapak kaki
tikus. Sesaat setelah penyuntikan karagenan diukur volume kaki dengan cara dicelupkan ke dalam kolom air raksa pada pletismometer sampai batas yang
telah ditandai yaitu pada ruas kaki tikus. Kemudian volume udem kaki tikus diukur selama 6 jam setiap 15 menit sekali. Setiap kelompok tikus dihitung
persentase radang rata-rata dengan rumus dibawah ini Vogel, 2008:
100 Vo
Vo -
Vt x
R =
Keterangan: R = persentase radang
Vo = volume kaki mula-mula Vt = volume udem kaki pada waktu ke-t
Persentase inhibisi radang IR dapat dihitung menggunakan rumus sebagai
berikut Turner, 1965:
100 a
b -
a x
IR =
Keterangan: IR = persentase inhibisi radang
a = persentase radang rata-rata kelompok kontrol b = persentase radang rata-rata kelompok perlakuan yang mendapat
bahan uji atau obat pembanding.
Universitas Sumatera Utara
Setelah diperoleh kurva persentase radang versus waktu, selanjutnya digunakan untuk menghitung AUC Area Under the Curve, Rumus yang
digunakan untuk menghitung AUC adalah sebagai berikut Prayoga, 2008:
[ ]
2 R
1 1
- n
1
−
− +
=
−
n n
n t
t
t t
R AUC
n n
Keterangan: [AUC] = Area under the curve
t
n
= waktu pengamatan dari persentase radang ke n t
n-1
= waktu pengamatan sebelumnya yang berhubungan dengan persentae radang ke n-1
R
n-1
= persen radang ke n-1 R
n
= persen radang ke n
3.5 Analisis Data
Data hasil persen radang dan AUC persen radang dianalisis secara ANAVA pada tingkat kepercayaan 95 dilanjutkan dengan uji Duncan untuk
melihat perbedaan nyata antar kelompok perlakuan. Analisis statistik ini menggunakan program Statistical Product and Service Solution SPSS versi
16.
Universitas Sumatera Utara