oksidasi tanin sehingga kandungan tanin pada gal ini lebih sedikit dari gal biru Claus, 1962; Trease, et al., 1983.
2.1.3 Karakteristik makroskopik gal majakani
Bentuk gal bulat dan berdiameter 10-25 mm, memiliki tangkai yang pendek, batang bebentuk basal, dan mempunyai banyak tonjolan pada
permukaanya. Gal ini berat dan biasanya tenggelam dalam air. Beberapa memiliki lubang yang melingkar untuk serangga keluar Trease, et al., 1983.
2.1.4 Karakteristik mikroskopik gal majakani
Penampang melintang gal menunjukkan parenkim berdinding tipis di sebelah luar lebih banyak dibandingkan sebelah dalam. Setelah parenkim,
kemudian diikuti oleh sebuah cincin sklerenkim yang terdiri atas satu atau dua lapis sel. Bagian dalam terdiri atas jaringan parenkim berdinding tebal yang
mengelilingi rongga tengah. Jaringan parenkim berisi banyak pati, gumpalan tanin, kristal dalam bentuk rose atau prisma dari kalsium oksalat Trease, et al.,
1983
2.1.5 Kandungan kimia gal majakani
Gal terdiri atas 50 – 70 tanin terutama asam galotanin yang merupakan tanin. Selain itu juga terdapat 2 – 4 asam galat, asam elagit, sitosterol, metil
belulat dan metil oleanolat yang merupakan ester dari betulit dan asam oleanolit. Baru-baru ini beberapa komponen seperti asam niktantik, asam
roburit, asam siringat dan pati Rangari, 2007.Rumus struktur komponen gal majakani dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
OH HO
HO OH
O
O O
HO OH
OH OH
O
O
H H
H HO
H
Asam galat asam elagit
sitosterol
Gambar 2.1 Rumus struktur komponen gal majakani Pratt dan Herber, 1956
2.1.6 Uji kualitatif gal majakani
Campuran air dengan serbuk gal 1:10.000 menunjukkan endapan biru gelap dengan 5 larutan feri sulfat, endapan berwarna coklat gelap dengan 1
larutan feri asetat, warna orange kecoklatan dan sedikit endapan dengan kalium dikromat jenuh ditambah sedikit asam asetat; serta coklat kekuningan dan
endapan dengan 1 larutan natrium karbonat Claus, 1962.
2.1.7 Kegunaan gal majakani
Secara tradisional gal majakani Quercus infectoria G.Olivier digunakan sebagai bahan astringen alami yang mengandung komponen
antiseptik dan antioksidan Pratt dan Herber, 1956. Beberapa penelitian juga telah membuktikan beberapa efek farmakologinya seperti sebagai antidiabetes
Hwang, et al., 2000, anastetik lokal, antivirus Hussein, et al., 2000, dan
antibakteri Fatima, et al., 2001.
Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menguji manfaat gal majakani Quercus infectoriaG. Olivier, seperti khasiatnya sebagai obat luka bakar
Umachigi, et al., 2008 dan penelitian tentang daya antibakteri ekstrak alkohol gal majakani terhadap bakteri gram positif dan gram negatif Leela dan
Satirapipathkul., 2011.
Universitas Sumatera Utara
2.2 Simplisia