28
BAB III PEMISAHAN DAN EKSTRAKSI
3.1 PENDAHULUAN
Perkembangan kimia organik menjadi sebuah ilmu pengetahuan eksperimental moderen telah terjadi dengan pesat, karena senyawa organik dapat diisolasi dari sumber
yang kaya senyawa organik yang ditemukan di alam. Sumber di alam seperti tumbuh- tumbuhan, batu bara, dan minyak bumi mengandung campuran senyawa organik yang
kompleks. Pemisahan campuran senyawa kompleks ini ke dalam komponen-komponennya dilakukan melalui penggunaan teknik yang berdasarkan atas perbedaan sifat fisik senyawa
organik. Sifat fisik seperti kelarutan dan titik didih direkayasa menjadi prosedur yang dapat dijalankan untuk isolasi selektif bahan-bahan utama dari lingkungannya.
Metode pemisahan yang sangat penting dalam kimia organik adalah ekstraksi, kristalisasi penyaringan, distilasi, dan kromatografi. Teknik ekstraksi dan kristalisasi
bergantung atas sifat kelarutan senyawa-senyawa organik. Pemisahan dengan distilasi mengandalkan pada perbedaan titik didh antara komponen-komponen suatu campuran.
Perbedaan kemampuan zat-zat kimia untuk tertarik ke permukaan adsorpsi adalah dasar pemisahan kromatografi. Tiap-tiap metode tersebut terbangun atas suatu perbedaan sifat
fisik yang dapat dibedakan antara komponen-komponen suatu campuran. Kita dapat memisahkan senyawa-senyawa yang berbeda sifat kelarutan, titk didih, atau
keterserapannya dengan menggunakan teknik pemisahan yang berdasarkan perbedaan sifat fisik.
METODE PEMISAHAN
Ekstraksi Kromatografi
Kristalisasi Distilasi
filtrasi
Gambar 3.1. Pembagian metode pemisahan
29 Metode-metode pemisahan yang paling penting dalam kimia organik adalah
ekstraksi, kristalisasi filtrasi, distilasi, dan kromatografi. Pemisahan dengan metode ekstraksi dan kristalisasi tergantung pada sifat kelarutan masing-masing komponen dalam
pelarut-pelarut tertentu. Pemisahan dengan distilasi tergantung pada perbedaan titik didih antara komponen-komponen yang ada dalam suatu campuran, sedangkan perbedaan dalam
kemampuan zat-zat untuk terikat pada permukaan teradsorpsi adalah dasar untuk pemisahan kromatografi. Sering pula reaksi kimia terutama reaksi asam-basa digunakan
untuk menghasilkan perbedaan yang nyata sifat-sifat fisik antara komponen-komponen dalam suatu campuran.
3.2 EKSTRAKSI