2. Tataniaga Pertanian Marketing
Pemasaran atau tataniaga merupakan rangkaian kegiatan pendistribusian suatu
barang. Nasruddin dalam bukunya yang berjudul tataniaga pertanian menyatakan bahwa tataniaga pertanian mencakup segala kegiatan dan usaha yang berhubungan
dengan pemindahan hak milik dan fisik dari barang-barang hasil pertanian dan kebutuhan usaha pertanian dari tangan produsen ketangan konsumen, termasuk
didalamnya kegiatan-kegiatan tertentu yang menghasilkan perubahan bentuk dari barang yang ditujukan untuk mempermudah penyalurannya dan memberikan
kepuasan yang lebih tinggi kepada konsumennya. Saluran tataniaga adalah jalur yang dilalui komoditas dari titik produsen sampai titik konsumen terakhir. Hal
yang dapat dipelajari dengan mengikuti saluran tataniaga suatu produk antara lain adalah:
a Jumlah produk yang dijual petani kepada tengkulak atau langsung ke konsumen akhir atau ke pedagang besar
b Peranan dari pelaku tataniaga termasuk peranan petani c Tempat terjadinya informasi
Dalam Kegiatan pemasaran atau pendistribusian barang hingga sampai pada
tangan konsumen terdapat berbagai kegiatan, diantaranya adalah kegiatan pembeliandan penjualan yang berarti pemindahan hak milik serta kegiatan
pemindahan barang yang berkenaan dengan pengangkutan yang berarti pemindahan lokasi, seperti di paparkan oleh Nasruddin dalam bukunya yang
berjudul tataniaga pertanian, beliau menyebutkan bahwa fungsi dalam proses tataniaga adalah sebagai berikut:
a Pembelian buying, merupakan suatu fungsi yang bersangkutan dengan pemindahan dan atau pemilikan sejumlah barang yang dimaksudkan
sebagai persediaan produksi ataupun untuk mencukupi kebutuhan. b Penjualan dan penyebaran, kegiatan-kegiatan untuk mencari dan atau
mengusahakan agar barang-barang yang telah diproduksi atau yang telah dimiliki mendapatkan permintaan-permintaan pasar para konsumen yang
cukup baik atau banyak, terutama mengenai kuantitasnya dan harganya yang cukup menguntungkan.
c Pengangkutan dan transportasi, memindahkan suatu produk dari sumber penghasilannya ke pasar atau ke tempat konsumennya pada waktu yang
tertentu yang tepat disesuaikan dengan kebutuhan atau kepentingan pasar atau konsumen.
Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan pendistribusian barang hingga sampai
pada tangan konsumen. Dalam kelancaran kegiatan tersebut terdapat peran dari lembaga pemasaran. Lembaga-lembaga pemasaran yang dimaksud adalah segala
usaha yang berkaitan dalam jaringan lalu lintas barang-barang di masyarakat, seperti halnya jasa-jasa yang ditawarkan agen-agen atau perusahaan dagang,
perbankan, perusahaan pengepakan, perusahaan angkutan usaha pertanggungan dan lain sebagainya. Perusahaan dagang, perusahaan pengepakan, perusahaan
angkutan usaha pertanggungan, kesemuaanya memegang peranan dalam penyampaian produk-produk itu ke pasar konsumen dengan menjamin
sampainya produk-produk itu ke tangan konsumen pasar tanpa ada kerusakan- kerusakan di samping waktu penyampaian yang tepat.
Kegiatan pemasaran yang merupakan pemindahan barang berdasarkan hak milik maupun lokasi pasti akan menimbulkan resiko dalam setiap kegiatannya terutama
untuk barang-barang hasil pertanian yang mudah rusak. McCarthy dalam bukunya yang berjudul Intisari Pemasaran Sebuah Ancangan Manajerial Global,
mengemukakan bahwa resiko merupakan fungsi yang bersangkutan dengan kerugian. Resiko timbul apabila suatu kegiatan dalam tataniaga dilakukan tanpa
mengetahui hasil-hasil yang akan diperoleh, atau dilakukan dengan kemungkinan bahwa hasilnya akan sebaliknya, maka karena itulah dengan pertimbangan,
perhitungan dan perencanaan yang sematang-matangnya mantap. Macam resiko yang dihadapi:
a Resiko kepemilikan b Resiko keuangan
c Kerugian karena kecelakaan d Kerugian karena perikatan
e Kerugian karena tatakerja f Kerugian karena pengaruh cuaca
Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting, terutama berkaitan dengan harga hasil usahatani yang akan diperoleh bagi produsen serta upaya
penyebaran suatu barang ke tempat lain yang membutuhkan. Kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang sangat penting salah satunya bagi ketersedian barang
ditempat lain yang membutuhkan, seperti ungkapan Kotler yang dikutip oleh Soekartawi dalam bukunya ada lima faktor yang menyebabkan mengapa
pemasaran itu penting, diantaranya adalah:
a Jumlah produk yang dijual menurun, b Pertumbuhan penampilan perusahaan juga menurun,
c Terjadi perubahan yang diinginkan konsumen, d Kompetisi yang semakin tajam,
e Terlalu besarnya pengeluaran untuk penjualan Produk-produk hasil pertanian memiliki karakteristik yang berbada berkenaan
dengan daya simpan atau tingkat kerusakannya maupun keadaan produsennya. Soekartawi 1991 pun menambahkan pentingnya pemasaran untuk komoditas
pertanian bahwa untuk komoditas pertanian pemasaran terjadi bukan saja ditentukan oleh lima aspek tersebut tetapi juga aspek lain yaitu:
a Kebutuhan yang mendesak, b Tingkat komersialisasi produsen petani,
c Keadaan harga yang menguntungkan, d Karena peraturan.
Pentingnya pemasaran dalam penyebaran barang dan kontribusinya dalam ketersediaan barang di suatu daerah merupakan hal yang sangat mendukung bagi
kelancaran kegiatan ekonomi disuatu daerah. Kegiatan pemasaran disamping berperan dalam ketersediaan dan penyebaran barang juga berperan dalam
perolehan harga yang lebih baik. Dalam kegiatan pemasaran terdapat peran dari lembaga-lembaga pemasaran yang
terlibat. Pola yang dibentuk oleh lembaga-lembaga pemasaran tersebut disebut dengan rantai pemasaran. Dalam karyanya yang berjudul manajemen pemasaran
Mursyid 1993 menyebutkan beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya rantai
pemasaran hasil pertanian yang panjang dan produsen sering dirugikan, yaitu sebagai berikut:
a Pasar yang tidak bekerja secara sempurna, b Lemahnya informasi pasar,
c Lemahnya produsen petani memanfaatkan peluang pasar, d Lemahnya posisi produsen petani untuk melakukan penawaran untuk
mendapatkan harga yang baik, e Produsen petani melakukan usahatani tidak didasarkan pada permintaan
pasar, melainkan karena usahatani yang diusahakan secara turun-temurun.
Manfaat yang ditimbulkan dari kegiatan pemasaran terutama keuntungan yang diperoleh lembaga pemasaran menarik beberapa masyarakat yang akhirnya
menekuni kegiatan tersebut. Banyaknya lembaga pemasaran merupakan salah satu penyebab semakin panjangnya rantai pemasaran. Mursid 1993 mengemukakan
beberapa faktor yang menentukan panjang pendeknya saluran pemasaran antaralain adalah
a Jarak antara produsen ke konsumen, makin jauh maka makin panjang saluran pemasarannya,
b Cepat lambatnya produk rusak, produk yang cepat rusak menghendaki saluran pemasaran yang pendek,
c Skala produksi, semakin kecil skala produksi semakin panjang saluran pemasarannya,
d Posisi keuangan pengusaha, produsen yang posisi keuangannya kuat cenderung mampu memperpendek saluran,
e Derajat standarisasi, makin identik produk makin panjang salurannya,
f Kemeruahan produk, biaya pemindahan tinggi saluran terpendek, g Nilai unit dari suatu produk, makin rendah nilai unit suatu produk semakin
panjang saluran pemasarannya, h Bentuk pemakaian produk, produk yang dapat digunakan untuk berbagai
bentuk pemakaian bisaanya saluran tataniaganya lebih rumit dan panjang, i Struktur pasar, struktur pasar yang berbentuk monopoli bisaanya saluran
tataniaganya lebih pendek dibanding struktur pasar yang lain. Panjangnya saluran pemasaran menimbulkan beberapa pengaruh diantaranya
adalah tingginya margin pemasaran. Tingginya margin pemasaran menggambarkan perbedaan harga yang tinggi antara harga ditingkat produsen dan
harga pada tingkat konsumen. Keadaan tersebut dapat berarti dua kemungkinan yaitu produsen dirugikan karena harga yang diterima terlalu rendah karena ditekan
atau konsumen dirugikan karena harga yang diterima terlalu tinggi karena margin dibebankan pada harga tersebut.
3. Efisiensi Tataniaga Pemasaran