Ekonomi Budaya Dampak Konflik

2.5.3. Ekonomi

Dalam sebuah konflik antar warga yang melibatkan banyak masa. Pada umunya prilaku masa yang membuat kerusuhan akan menyebabkan banyaknya kerugian dibidang ekonomi. Contohnya perusakan fasilitas umum, pembakaran rumah, perusakan tanaman pertanian, perusakan barang-barang produksi, penjarahan barang, dan lain sebagainya. Sebagaimana menurut Selo Soemardjan 1999:11 yang menerangkan bahwa kerusuhan itu merujuk pada aksi kolektif yang spontan, tidak terorganisasi, tidak bertujuan, dan biasanya melibatkan penggunaan kekerasan, baik untuk menghancurkan, menjarah barang, atau menyerang orang lain. Artinya begitu besarnya dampak dibidang perekonomian yang akan ditimbulkan dari sebuah konflik antar warga ini, diantaranya: Pertama, kemiskinan, adalah dimana korban dari sebuah konflik tersebut menderita kerugian rusaknya fasilitas, penjarahan, bahkan ketika ada anggota keluarga yang terluka maka pengobatan secara pribadi. Kedua, turunya aktifitas perekonomian, dalam hal jual beli akan menurut, dimana adanya rasa trauma akan kepemilikan barang-barang yang telah dijarah, ataupun juga karena keadaan keuangan yang tidak memungkinkan. Ketiga, melonjaknya kebutuhan pokok, keadaan yang belum stabil dimanfaatkan para pedagang untuk menaikan harga kebutuhan pokok.

2.5.4. Budaya

Budaya dalam KLBI 1998:107 adalah pikiran manusia atau seseuatu hal yang mempunyai peradaban. Sedangkan Koentjaraningrat 2002:180 menjelaskan kebudayaan itu merupakan keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Dari pendapat Koentjaraningrat diatas dapat diketahui bahwa seseungguhnya kebudayaan itu merupakan sebuah hasil karya pemikiran manusia dalam rangka mencipkatan sebuah kehidupan yang mempunyai peradaban. Runtuhnya nilai budaya dan hilangya kewibawaan sebuah budaya adalah dampak dari konflik antar warga, hal ini bisa neyebabkan tidak lagi adanya rasa bangga, kepercayaan diri kepada warga yang memiliki sebuah kebudayaan itu. Akibatnya kemodernisasian akan menghapuskan sebuah budaya yang ada. Nanang Martono 2011:86, menyatakan bahwa keadaan manusia modern akan mengubah cara pandang terhadap seorang individu, ketika individu tidak lagi dihargai dari sisi usia. Manusia modern lebih melihat dan menghargai individu dari sisi keahlian serta ketrampilan yang dimilikinya. Berbeda dengan masyarakat tradisional yang lebih melihat individu dari sisi usia, senioritas dan yunioritas. Dari ungkapan Nanang di atas menunjukan keruntuhan sebuah nilai budaa itu akan menjadikan berkurangnya nilai moral seseorang. Kaitanya dengan kelompok budaya adalah ketika rasa etnosentris melekat pada masing-masing pemilik kebudayaan tersebut, maka kelak ketika mereka hidup bersama dengan kelompok beda etnis, yang akan terjadi adalah tidak lagi adnaya penghormatan kepada kelompok budaya lain. Anggapan akan kelompoknya yang memiliki nilai paling sempurna daripada kelompok budaya lain akan semakin melekat dengan masyarakat. Hal ini aabila tidak terselesaikan secara terbuka maka akan menimbulkan sebuah konflik laten yang berbahaya bagi kelompok etnis tersebut.

2.6. Upaya Penyelesaian Konflik