3. Bekti
Wulandari Jurnal
Pendidikan Vokasi, Vol 3,
Nomor 2, Juni 2013
Pengaruh Problem
Based Learning
Terhadap Hasil
Belajar Ditinjau
Dari Motivasi Belajar PLC Di
SMK .Eksperimen
siswa kelas XI Keahlian teknik
elektronoika industri tahun ajaran 20122013
Berdasarkan hasil penelitan dapat diambil kesimpulan :
a Hasil belajar siswa yang diajar dengan metode PBL
lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang diajar
dengan metode pembelajaran demonstrasi. b Terdapat
perbedaan hasil belajar yang signifikan antara siswa yang
diajar de-ngan metode PBL dengan siswa yang di-ajar
dengan metode pembelajaran de-monstrasi ditinjau dari
motivasi siswa.
4. Lilis Septiarini
Lilis Septiarini Economic
Education Analysis
Journal 3 2 2014
Peningkatan Ketrampilan
Membuat keputusan Dengan Model
Problem Based
Learning Berbantuan Media Audio Visual Siswa SMK
PGRI Batang Berdasarkan hasil penelitan
dapat diambil kesimpulan : Proses pembelajaran dengan
menggunakan
model Problem Based Learning
dapat meningkatkan
ketrampilan membuat
keputusan, aktivitas guru dan aktivitas siswa.
2.8 Kerangka Berpikir
Dalam sebuah proses pembelajaran aktivitas dan hasil belajar memiliki keterkaitan satu sama lain. Aktivitas belajar merupakan serangkaian kegiatan
pembelajaran baik bersifat fisik maupun mental yang dilakukan siswa dengan difasilitasi guru untuk memperoleh kepandaian atau ilmu. Aktivitas akan muncul
apabila siswa diberikan kesempatan untuk lebih banyak berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Aktivitas belajar siswa yang optimal dapat
membuat pencapaian tujuan dan hasil belajar yang diharapkan juga optimal. Hasil
belajar siswa mencerminkan adanya makna sebagai akibat dari proses pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan mengetahui hasil belajar siswa, tentu saja guru dapat
mengevaluasi seluruh komponen dalam proses pembelajaran. Pengkondisian pembelajaran yang menarik adalah proses pembelajaran yang dapat menjadikan siswa
merasa senang dan aktif dalam belajar, aktif dalam berpikir maupun bertindak, selama proses pembelajaran berlangsung. Jadi tidak hanya guru yang berperan aktif,
tetapi siswa pun juga terlibat aktif dalam proses pembelajaran agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif. Interaksi aktif di antara keduanya sangat
penting untuk pencapaian tujuan pembelajaran yaitu hasil belajar siswa yang baik. Model pembelajaran yang tepat, inovatif, dan berpusat pada siswa diharapkan
mampu mengoptimalkan aktivitas belajar siswa dan hasil belajar siswa. Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan di kelas X Pemasaran SMK N 9 Semarang mata
diklat perencanaan pemasaran khususnya materi pasar sasaran, hasil belajar siswa tergolong rendah. Selama ini penyampaian materi mata diklat perencanaan pemasaran
disampaikan dengan menggunakan model berbasis modul dan ceramah, akan tetapi di dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak hanya mencatat, mendengarkan dan
keaktifan siswa tidak terlihat. Hal tersebut mengindikasikan model pembelajaran yang telah diterapkan oleh guru kurang efektif. Jika guru tidak menerapkan model
pembelajaran yang efektif menyebabkan siswa menjadi malas dan bosan. Kondisi tersebut menyebabkan hasil belajar siswa banyak yang belum mencapai ketuntasan
belajar.
Materi pasar sasaran adalah materi yang mengajarkan siswa untuk memahami proses sistematis dalam merancang dan mengkoordinasi keputusan bidang
pemasaran. Materi ajar ini membahas tentang mengidentifikasi dan menentukan profil berbagai kelompok pembeli, memilih segmen yang akan dimasuki perusahaan,
dan penempatan produk dalam pasar. Dalam menentukan pasar sasaran selalu dihadapkan dengan berbagai permasalahan tentang bagaimana agar produk yang
dipasaarkan dapat diterima oleh konsumen. Salah satu hal terpenting dalam materi ini adalah pemahaman konsep. Siswa dituntut agar dapat aktif dan kreatif dalam
memahami sebuah konsep pasar sasaran terutama dalam penerapannya di dunia nyata.
Kurukulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik dalam kegiatan pembelajaran. Salah satu model pembelajaran dengan pendekatan saintifik yang
mengaktifkan siswa dan cocok untuk materi pasar sasaran adalah model pembelajaran Problem Based Learning. Sebuah model pembelajaran yang menyajikan masalah
kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk aktif dalam belajar. Pembelajaran akan lebih bermakna karena mereka memiliki kemandirian untuk
mengetahui dan memahami konsep materi ajar beserta penerapannya di dunia nyata. Kegiatan pembelajaran model Problem Based Learning meliputi kegiatan investigasi
pemecahan masalah secara berkelompok dan mengkomunikasikannya dengan siswa lain sehingga siswa memperoleh pengalaman belajar. Dengan penggunaan model
Problem Based Learning, diharapkan dapat meningkatkan penguasaan materi dengan
tingkat pemahaman yang optimal, siswa dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan siswa dapat mengembangkan kemampuan dalam kerjasama kelompok.
Guru hanya berperan sebagai fasilitator dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dituntut aktif dan mandiri dalam belajar. Dari meningkatnya aktivitas siswa
diharapkan akan meningkatkan pula hasil belajar siswa, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan Rifa’I dan Anni 2011:85, “hasil belajar merupakan perubahan
perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami kegiatan belajar ”.
Kerangka berpikir dapat digambarkan sebagai berikut
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
2.9 Hipotesis Tindakan