d. Motivasi  sosial,  motivasi  sosial  timbul  pada  siswa  dari  orang-
orang lain di sekitarnya, seperti dari tetangga, saudara, dan teman- teman.
Menurut Wina Sanjaya 2007:143 menjelaskan; Faktor  yang  mempengaruhi  keberhasilan  penerapan  pembelajaran  berbasis
aktivitas  siswa  yaitu  guru,  sarana  belajar,  dan  lingkungan  belajar.  Ada beberapa  hal  yang  mempengaruhi  dilihat  dari  sudut  pandang  guru  yaitu
kemampuan guru, sikap profesionalitas guru, latar belakang pendidikan guru, dan pengalaman mengajar. Faktor sarana belajar meliputi ruang kelas, setting
tempat  duduk  siswa,  media,  dan  sumber  belajar.  Lingkungan  belajar  yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar siswa dapat bersifat fisik dan psikologis
diantaranya  kondisi  kelas,  laboratorium,  perpustakaan,  kantin,  letak  sekolah, keharmonisan  hubungan  antar  guru,  antara  guru  dengan  kepala  sekolah,  dan
hubungan pihak sekolah dengan orang tua siswa.
Berdasarkan  pendapat-pendapat  dari  para  ahli  di  atas  dapat  disimpulkan bahwa  aktivitas  belajar  siswa  dapat  dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  yang  berasal
dari  dalam  maupun  dari  luar  diri  siswa  baik  yang  bersifat  jasmani  maupun  rohani seperti  kondisi  fisik  siswa,  kesehatan  siswa,  minat  siswa,  motivasi  belajar  siswa,
sarana  prasarana  belajar,  dan  guru  dalam  mengajar.  Faktor-faktor  tersebut  memiliki kemungkinan  saling  berkaitan  dalam  mempengaruhi  tingkat  aktivitas  siswa  dalam
mengikuti pembelajaran .
2.4 Hasil Belajar
2.4.1 Pengertian Hasil Belajar
Dalam  akhir  pembelajaran  terdapat  kegiatan  yang  bernama  evaluasi,  yang bertujuan  untuk  mengetahui  dan  mengukur  hasil  belajar  yang  telah  diperoleh  siswa
selama  mengikuti  pembelajaran  dikelas.  Secara  sederhana,  hasil  belajar  merupakan
perubahan perilaku anak setelah melalui kegiatan belajar.
Menurut  Asep  Jihad  dan  Abdul  Haris  2013:14 “hasil  belajar  merupakan
pencapaian bentuk  perubahan perilaku  yang cenderung menetap dari ranah kognitif, afektif,  dan  psikomotoris  dari  proses  belajar  yang  dilakukan  dalam  waktu  tertentu
”. Menurut  Rifa’i  dan  Anni  2011:85  “hasil  belajar  merupakan  perubahan  perilaku
yang  diperoleh  peserta  didik  setelah  mengalami  kegiatan  belajar.  Perolehan  aspek- aspek perilaku tersebut tergantung pada apa yang dipelajari peserta didik
”. Benjamin Bloom dalam Poerwanti 2008:123 mengelompokkan kemampuan
manusia  ke  dalam  dua  ranah  domain  utama  yaitu  ranah  kognitif  dan  ranah  non- kognitif.  Ranah  non-kognitif  dibedakan  menjadi  dua  kelompok  yaitu  ranah  afektif
dan ranah psikomotor : 1.
Tingkatan  domain  kognitif  berhubungan  dengan  hasil  berupa pengetahuan,  kemampuan  dan  kemahiran  intelektual.  Terdiri  dari
enam  jenjang  yang  meliputi  kategori  pengetahuan  knowledge, pemahaman  comprehension,  penerapan  application,  analisis
analysis, penilaian evaluation, dan mencipta creating.
2. Tingkatan domain afektif berkaitan dengan perasaan, sikap, minat, dan
nilai  peserta  didik.  Jenjang  kemampuan  dalam  domain  afektif  yaitu menerima receiving, menjawab responding, menilai valuing, dan
organisasi organization.
3. Tingkatan  domain  psikomotor  berkaitan  dengan  gerakan  tubuh  atau
bagian-bagiannya  mulai  dari  yang  sederhana  sampai  yang  komlpeks. Jenjang kemampuan dalam  domain psikomotor yaitu  gerakan refleks,
gerakan  dasar  basic  fundamental  movements,  gerakan  persepsi perceptual  abilities,  gerakan  kemampuan  fisik  psysical  abilities,
gerakan terampil  skilled movements, serta gerakan indah dan kreatif non-discursive communication.
Pembelajaran  Kurikulum  2013  menekankan  kepada  keaktifan  siswa  dalam proses  belajar,  sehingga  penilaian  tidak  hanya  dilihat  dari  hasil  belajar  saja  namun
juga  dari  proses  belajar  yang  dialami  siswa.  Pemerintah  melalui  stuktur  kurikulum
yang  baru  yaitu  kurikulum  2013  Salinan  Lampiran  Permendikbud  No.81A  Tahun 2013,  menjelaskan  bahwa  penilaian  dilakukan  terhadap  hasil  belajar  siswa  yang
meliputi aspek sikap, aspek pengetahuan, dan aspek keterampilan. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
adalah kemampuan dan perubahan perilaku siswa atau seseorang yang relatif menetap baik  ranah  kognitif  pengetahuan,  afektif  sikap,  maupun  psikomotoris
keterampilan, setelah ia melakukan proses belajar. Hasil belajar tersebut merupakan perubahan tingkah laku secara keseluruhan bukan hanya salah satu aspek saja. Siswa
yang hasil belajarnya tinggi dapat dikatakan dia berhasil dalam  kegiatan belajar, dan juga sebaliknya jika hasil belajar yang didapat siswa kurang maka dalam belajar dia
termasuk kurang.
2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar