kognitif maka dapat digunakan teknik tes. Sedangkan untuk ranah afektif dan psikomotor dapat digunakan teknik nontes.
2.5 Model Pembelajaran Problem Based Learning
2.5.1 Pengertian Model Pembelajaran
Tugas utama seorang guru adalah mengajar. Sebelum mengajar guru terlebih dahulu membuat perencanaan pembelajaran yang bertujuan mengarahkan dan
membimbing kegiatan guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Perencanaan tersebut salah satunya menentukan model pembelajaran yang disesuaikan dengan
materi ajar. Menurut Trianto 2007:1,
“model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran
di kelas atau pembelajaran dalam tutorial ”. Joyce dan Weil dalam Rusman
2014:133 berpendapat: Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan
untuk membentuk kurikulum rencana pembelajaran jangka panjang, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran
dikelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien
untuk mencapai tujuan pendidikannya. Berdasarkan berberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran merupakan suatu pendekatan yang digunakan guru pada proses pembelajaran di dalam kelas berisi kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan sesuai
model pembelajaran yang telah ditentukan. Pemilihan model pembelajaran yang tepat
diharapkan dapat meningkatkan aktivitas, sikap dan pengetahuan siswa, sesuai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
2.5.2 Pengertian Model Problem Based Learning
Model Problem Based Learning merupakan salah satu dari model-model yang sesuai dengan pembelajaran pada kurikulum 2013. Sama halnya dengan model
pembelajaran yang lain, model Problem Based Learning bertujuan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan. Tujuan pembelajaran yang diharapkan pada
umumnya adalah adanya perubahan kearah yang lebih setelah dilakukannya
pembelajaran.
Menurut Made Wena 2009:52 “pembelajaran pemecahan masalah sangat
penting diajarkan karena pada hakikatnya program pembelajaran bertujuan tidak hanya memahami dan menguasai apa dan bagaimana suatu terjadi tetapi juga
memberi pemahaman dan penguasaan tentang mengapa hal itu terjadi ”. Menurut
Gagne dalam Made Wena 2009:52 mengatakan: Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan
kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi situasi yang baru. Pemecahan masalah tidak sekedar sebagai bentuk
kemampuan menerapkan aturan – aturan yang telah dikuasai melalui kegiatan
- kegiatan belajar terdahulu, melainkan lebih dari itu, merupakan proses untuk mendapatkan seperangkat aturan pada tingkat yang lebih tinggi.
Menurut Tan dalam Rusman 2014:229 “Pembelajaran Berbasis Masalah
Problem Based Learning kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat
memberdayakan, mengasah, menguji dan mengembangkan kemampuan berpikirnya
secara berkesinambungan ”. Wina Sanjaya 2007:213 mengatakan “strategi
pembelajaran berbasis masalah diartikan sebagai rangkaian pembelajaran yang menekankan kepada proses penyelesaian masalah yang dihadapi secara ilmiah
”. Pendapat diatas diperjelas oleh Moffit dalam Rusman 2014:241 mengemukakan
bahwa Pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning merupakan suatu
pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan ketrampilan
pemecahan masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.
Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang berisi
serangkaian kegiatan bagi peserta didik dengan memberikan masalah untuk dipecahkan, sebagai suatu landasan bagi peserta didik untuk belajar tentang cara
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah.
2.5.3 Karakteristik Model Problem Based Learning