secara  berkesinambungan ”.  Wina  Sanjaya  2007:213  mengatakan  “strategi
pembelajaran  berbasis  masalah  diartikan  sebagai  rangkaian  pembelajaran  yang menekankan  kepada  proses  penyelesaian  masalah  yang  dihadapi  secara  ilmiah
”. Pendapat  diatas  diperjelas  oleh  Moffit  dalam  Rusman  2014:241  mengemukakan
bahwa Pembelajaran  berbasis  masalah  Problem  Based  Learning  merupakan  suatu
pendekatan  pembelajaran  yang  menggunakan  masalah  dunia  nyata  sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang berpikir kritis dan ketrampilan
pemecahan  masalah  serta  untuk  memperoleh  pengetahuan  dan  konsep  yang esensi dari materi pelajaran.
Berdasarkan  beberapa  pendapat  dari  para  ahli  diatas,  dapat  disimpulkan bahwa model Problem Based Learning adalah suatu model pembelajaran yang berisi
serangkaian  kegiatan  bagi  peserta  didik  dengan  memberikan  masalah  untuk dipecahkan,    sebagai  suatu  landasan  bagi  peserta  didik  untuk  belajar  tentang  cara
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah.
2.5.3 Karakteristik Model Problem Based Learning
Model pembelajaran Problem Based learning mempunyai ciri-ciri khusus atau sifat  khas  yang  membedakaannnya  dengan  model  pembelajaran  yang  lain.  Menurut
Savoie  Hughes  dalam  Made  Wena  2009:91  bahwa  pembelajaran  berbasis  masalah
memiliki beberapa karakteristik antara lain sebagai berikut :
a.
Belajar dimulai dengan suatu permasalahan.
b. Permasalahan  yang diberikan harus berhubungan dengan dunia nyata
siswa.
c. Mengorganisasikan  pembelajaran  diseputar  permasalahan,bukan
seperti disiplin ilmu.
d. Memberikan  tanggung  jawab  yang  besar  dalm  membentuk  dan
menjalankan secara langsung proses belajar mereka sendiri.
e.
Menggunakan kelompok kecil.
f. Menuntut siswa untuk mendemostrasikan apa yang telah dipelajarinya
dalam bentuk produk dan kinerja.
Sedangkan  karakteristik  model  Problem  Based  Learning  menurut  Rusman 2014: 232 adalah sebagai berikut:
a. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.
b. Permasalahan  yang diangkat  adalah permasalahan  yang ada di  dunia
nyata yang tidak terstruktur. c.
Permasalahan membutuhkan perspektif ganda multiple perspective. d.
Permasalahan menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan  kompetensi  yang  kemudian  membutuhkan  identifikasi  kebutuhan
belajar dan bidang baru dalam belajar. e.
Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi  sumber  informasi  merupakan  proses  yang  esensial  dalam
Problem Based Learning. f.
Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif. g.
Pengembangan  keterampilan  inquiry  dan  pemecahan  masalah  sama pentingnya  dengan  penguasaan  isi  pengetahuan  untuk  mencari  solusi
dari sebuah permasalahan. h.
Problem Based Learning melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar.
2.5.4 Tujuan Model Problem Based Learning
Setiap  model  pembelajaran  yang  dilaksanakan  mempunyai  tujuan  yang  akan dicapai  begitu  juga  dengan  model  Problem  Based  Learning.  Tujuan  adalah  sesuatu
yang  ingin  dicapai  atau  dihasilkan  dalam  jangka  waktu  tertentu.  Seperti  yang diungkapkan Rusman 2014:238 bahwa:
Tujuan  model  Problem  Based  Learning  adalah  penguasaan  isi  belajar  dari disiplin  heuristik  dan  pengembangan  keterampilan  pemecahan  masalah.
Problem Based Learning juga berhubungan dengan belajar tentang kehidupan yang  lebih  luas,  keterampilan  memaknai  informasi,  kolaboratif,  dan  belajar
tim, serta kemampuan berpikir reflektif dan evaluatif.
Sedangkan menurut Ibrahim dan Nur dalam Rusman 2014:242 tujuan model Problem Based Learning secara lebih rinci yaitu:
a. Membantu  siswa  mengembangkan  kemampuan  berpikir  dan
memecahkan masalah b.
Belajar  berbagai  peran  orang  dewasa  melalui  keterlibatan  mereka dalam pengalaman nyata
c. Menjadi para siswa yang otonom atau mandiri.
2.5.5 Keunggulan dan Kelemahan Model Problem Based Learning