kurikulum,  keadaan  gedung,  metode  belajar,  tugas  rumah,  dan  waktu belajar.
c. Faktor masyarakat
Masyarakat  merupakan  faktor  ekstern  yang  juga  berpengaruh  terhadap belajar  siswa.  Pengaruh  itu  karena  keberadaan  siswa  dalam  masyarakat.
Faktor-faktor tersebut antara lain: kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.
Menurut Zainal Arifin 2014: 299-300, guru juga harus memahami beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar, antara lain:
1. Faktor  peserta  didik  kapasitas  dasar,  bakat  khusus,  motivasi  minat,
kematangan dan kesiapan, sikap dan kesiapan 2.
Faktor  sarana  dan  prasarana  kualitas,  guru,  metode,  media,  bahan, sumber belajar dan program
3. Faktor lingkungan baik fisik, sosial, maupun kultur
4. Faktor hasil belajar yang merujuk pada rumusan normatif harus menjadi
milik peserta didik setelah melaksanakan proses pembelajaran. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
dipengaruhi oleh faktor intern  yang berasal  dari  dalam diri siswa dan  faktor ekstern yang  berasal  dari  luar  diri  siswa.  seperti  didalamnya  terdapat  faktor  kesehatan,
intelegensi,  minat, metode belajar, mediaalat pembelajaran, lingkungan dll. Faktor- faktor  tersebut  saling  berkaitan  dan  mempengaruhi  terhadap  keberhasilan  siswa
dalam  mencapai  tujuan  pembelajaran.  Dari  pengaruh  tersebut  akan  muncul  siswa dengan kategori hasil belajar baik, sedang dan kurang.
2.4.3 Teknik Penilaian Hasil Belajar
Penilaian  merupakan  kegiatan  penting  yang  dilakukan  oleh  seorang  guru setelah melaksanakan serangkaian proses pembelajaran. Penilaian ini dilakukan untuk
mengetahui  tingkat  keberhasilan  belajar  siswa. “Kegiatan  penilaian  harus  dapat
memberikan  informasi  kepada  guru  untuk  meningkatkan  kemampuan  mengajarnya
dan  membantu  peserta  didik  mencapai  perkembangan  belajarnya  secara  optimal ”
Zainal  Arifin,  2014:5.  Sebelum  melaksanakan  penilaian,  seorang  guru  harus  tahu apa  yang  harus  dinilai  serta  bagaimana  cara  menilainya.  Dalam  melaksanakan
penilaian hasil belajar, guru perlu menyusun instrumen penilaian. Instrumen penilaian disusun berdasarkan hasil belajar  yang akan dinilai. Dalam menggunakan instrumen
penilaian  tersebut,  guru  menggunakan  cara  atau  teknik.  Teknik  penilaian  ada  dua yaitu tes dan non tes.
1. Tes
Menurut  Zainal  Arifin  2014:118, “tes  merupakan  suatu  teknik  yang
digunakan  dalam  rangka  melaksanakan  kegiatan  pengukuran,  yang  didalamnya terdapat  berbagai  pertanyaan,  pernyataan,  atau  serangkaian  tugas  yang  harus
dikerjakan  untuk  mengukur  aspek  perilaku  peserta  didik ”.  Menurut  Suharsimi
2009:31: Ditinjau dari segi kegunaannya untuk mengukur siswa, tes dibagi menjadi
3, yaitu tes diagnostik, tes formatif, dan tes sumatif. Tes diagnostik adalah tes  yang  digunakan  untuk  mengetahui  kelemahan  siswa  sehingga  dapat
dilakukan  penanganan  yang  tepat.  Tes  formatif  merupakan  tes  yang dimaksudkan  untuk  mengetahui  kemampuan  siswa  setelah  mengikuti
program tertentu. Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok atau sebuah program yang lebih besar.
Menurut Zainal Arifin 2014: 117: Dilihat  dari  bentuk  jawaban  peserta  didik,  tes  dapat  dibagi  menjadi  tiga
jenis, yaitu tes tertulis, tes lisan dan tes tindakan
” Tes tertulis merupakan tes yang harus diselesaikan atau dikerjakan siswa secara tertulis. Tes lisan
merupakan  tes  yang  dilakukan  guru  dengan  tanya  jawab  secara  lisan kepada  siswa.  Tes  tindakan  adalah  tugas  yang  diberikan  kepada  siswa
untuk melakukan kegiatan guna mengukur keterampilan.
Menurut Asep Jihad dan Abdul Haris 2013:68, “bentuk penilaian berupa
tes tertulis terdiri atas bentuk objektif dan bentuk uraian. Bentuk objektif meiputi pilihan  ganda,  isian,  benar  salah,  menjodohkan,  serta  jawaban  singkat.  Bentuk
uraian meliputi uraian terbatas dan uraian bebas ”.
2. Nontes
“Penilaian  non  tes  merupakan  prosedur  yang  dilalui  untuk  memperoleh gambaran mengenai  karakteristik  minat,  sifat,  dan kepribadian
” Asep Jihad dan Abdul Haris, 2013:69. Suharsimi 2009:26 menyebutkan bahwa yang tergolong
teknik nontes adalah sebagai berikut. a.
Skala  bertingkat  rating  scale  menggambarkan  suatu  nilai  berbentuk angka  terhadap  sesuatu  hasil  pertimbangan,  biasanya  angka-angka  yang
digunakan diterakan pada skala dengan jarak yang sama. b.
Kuesioner  adalah  sebuah  daftar  pertanyaan  yang  harus  diisi  oleh  orang yang akan diukur responden.
c. Daftar  cocok  check  list  adalah  deretan  pernyataan  yang  biasanya
singkat-singkat, dimana
responden yang
dievaluasi tinggal
membubuhkan tanda cocok √ di tempat yang sudah disediakan. d.
Wawancara  interview  adalah  suatu  metode  atau  cara  yang  digunakan untuk  mendapatkan  jawaban  dari  responden  dengan  cara  tanya  jawab
sepihak. e.
Pengamatan  observation  adalah  suatu  teknik  yang  dilakukan  dengan cara  mengadakan  pengamatan  secara  teliti  serta  pencatatan  secara
sistematis. f.
Riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama masa kehidupannya.
Dari pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa dalam menilai hasil belajar siswa, guru perlu memilih teknik penilaian yang sesuai dengan tipe atau ranah
hasil  belajar  yang  akan  diukur.  Jika  guru  akan  melakukan  penilaian  pada  ranah
kognitif  maka  dapat  digunakan  teknik  tes.  Sedangkan  untuk  ranah  afektif  dan psikomotor dapat digunakan teknik nontes.
2.5 Model Pembelajaran Problem Based Learning