mengenai kegiatan saat diskusi kelompok dan menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung digunakan dokumen berupa foto.
3.8 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu pada data lembar observasi aktivitas dan tes hasil belajar siswa.
3.8.1 Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Data hasil observasi aktivitas siswa dalam pembelajaran materi pasar sasaran melalui model Problem Based Learning dianalisis secara deskriptif. Aktivitas siswa
dideskripsikan dalam bentuk kalimat menurut kriteria untuk memperoleh kesimpulan. Menurut Widoyoko 2012:110 langkah-langkah untuk menentukan
klasifikasi berdasarkan skor dapat dilakukan sebagai berikut: a.
Menentukan skor terendah k b.
Menentukan skor tertingi m c.
Mencari median nilai tengah d.
Mencari jarak interval e.
Membagi rentang nilai menjadi 4 kategori, yaitu sangat baik, baik, cukup, dan kurang.
Median = Poerwanti, 2008:6.9
Jarak interval i = Widoyoko, 2012:110
Adapun dalam menentukan kriteria skor aktivitas siswa diperoleh perhitungan sebagai berikut:
k = skor terendah = 0 x 20 = 0 m = skor tertinggi = 1 x 20 = 20
Median Me =
= = 10
Jarak Interval i =
= = 5
k + 3i = 0 + 3 x 5 = 0 + 15 = 15 k + 2i = 0 + 2 x 5 = 0 + 10 = 10
k + 1i = 0 + 1 x 5 = 0 + 5 = 5
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan oleh peneliti, maka tabel klasifikasi skor aktivitas siswa tiap kriteria adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kriteria Ketuntasan Aktivitas Siswa
Skor Aktivitas Siswa Kriteria
15 ≤ skor ≤ 20 Sangat Baik
10 ≤ skor 15 Baik
5 ≤ skor 10 Cukup
0 ≤ skor 5 Kurang
Tabel 3.2 digunakan untuk mengklasifikasikan rata-rata skor aktivitas klasikal dalam pembelajaran materi pasar sasaran menggunakan model pembelajaran Problem
Based Learning tiap siklusnya. Klasifikasi kategori nilai untuk setiap indikator aktivitas siswa adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.3 Kriteria Aktivitas Siswa Tiap Indikator
Skor Aktivitas Siswa Kriteria
3 ≤ skor ≤ 4 Sangat Baik
2 ≤ skor 3 Baik
1 ≤ skor 2 Cukup
0 ≤ skor 1 Kurang
Sedangkan untuk menghitung presentasi keberhasilan secara klasikal, digunakan rumus sebagai berikut:
∑ ∑
Muslich, 2009:162
3.8.2 Tes Hasil Belajar
Data hasil belajar siswa diperoleh dari nilai tes individu pada tes setiap siklus. Data tes dianalisis dengan menggunakan nilai rata-rata yang diperoleh semua siswa
dan ketuntasan belajar klasikal siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh semua siswa dan ketuntasan belajar klasikal siswa dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
Tes hasil belajar diperoleh dari setiap siklus dan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui nilai rata-rata hasil belajar dan presentase ketuntasan belajar
klasikal. a.
Nilai Rata-rata Hasil Belajar Nilai rata-rata hasil belajar siswa dihitung dengan rumus
∑
Aqib, 2014:40 Keterangan :
: nilai rata-rata ΣX : jumlah semua nilai siswa
: jumlah siswa b.
Presentase Ketuntasan Belajar Klasikal. Presentase ketuntasan belajar klasikal dihitung dengan menggunakan rumus :
Keterangan : p : ketuntasan belajar klasikal : banyak seluruh siswa yang tuntas
N: banyak siswa peserta Aqib, 2014:41
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan minimal pada mata diklat perencanaan pemasaran di SMK N 9 Semarang. Adapun kriterianya
ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Ketuntasan Belajar
Kriteria ketuntasan Kualifikasi
Individual Klasikal
≥ 75 ≥ 75
Tuntas 75
75 Tidak Tuntas
Sumber:
SMK N 9 Semarang Tahun 2015
3.9 Indikator Keberhasilan