3.3 SUBYEK, LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Gugus Wibisono ini terdiri dari 7 SD yaitu SD
01 Tumpangkrasak, SD 02 Tumpangkrasak, SD 03 Tumpangkrasak, SD 01 Ngembal Kulon, SD 02 Ngembal Kulon, SD 03 Ngembal Kulon, dan SD 04
Ngembal Kulon. Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2016.
3.4 POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN
3.4.1 Populasi
Sugiyono 2012: 61 menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini yang menjadi sasaran populasi adalah
siswa kelas IV SDN Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus yang terdiri dari 7 SD. Daftar SD yang masuk dalam Gugus Wibisono serta jumlah
siswa kelas IV adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Populasi dalam Penelitian
NO NAMA SEKOLAH
JUMLAH SISWA
1. SD 01 Tumpangkrasak
24 2.
SD 02 Tumpangkrasak 15
3. SD 03 Tumpangkrasak
7 4.
SD 01 Ngembal Kulon 29
5. SD 02 Ngembal Kulon
26 6.
SD 03 Ngembal Kulon 18
7. SD 04 Ngembal Kulon
14
Sehingga total siswa kelas IV SD Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus secara keseluruhan 133 anak.
3.4.2 Sampel
Sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang akan diteliti. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Sugiyono 2012: 62 bahwa sampel adalah
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Adapun sampel dalam penelitian ini berupa sampling jenuh. Sugiyono 2013: 124 menyatakan
bahwa sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Alasan dari teknik sampel tersebut karena
peneliti ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Sehingga dapat disimpulkan jika sampel dalam penelitian ini sebanyak 133 siswa di Gugus
Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus.
3.5 VARIABEL PENELITIAN
Variabel menurut Sugiyono 2012: 3 adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Adapun variabel yang terdapat dalam penelitian ini adalah:
3.5.1 Variabel Bebas Independen Variable
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi penyebab terjadinya perubahan pada variabel lain Widoyoko, 2015: 4. Dengan kata lain
perubahan pada variabel ini diasumsikan akan mengakibatkan terjadinya
perubahan pada variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah lingkungan sekolah yang disimbolkan dengan huruf X.
3.5.2 Variabel Terikat Dependen Variable
Widoyoko 2015: 5 mengemukakan bahwa variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.
Disebut variabel terikat karena kondisi atau variasinya dipengaruhi atau terikat oleh variasi variabel lain yaitu dipengaruhi oleh variabel bebas. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas IV difokuskan pada aspek kognitif yang ditunjukkan dengan nilai ulangan tengah semester genap dan
disimbolkan Y.
3.5.3 Definisi Operasional Variabel dalam Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian, istilah variabel merupakan istilah yang tidak dapat ditinggalkan. Menurut Sugiyono 2012: 3, variabel merupakan suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik
kesimpulannya. Sedangkan menurut Widoyoko 2015: 2, variabel adalah suatu konsep yang memiliki variasi nilai. Dari kedua pengertian di atas dapat diambil
suatu pengertian bahwa variabelobyek penelitian adalah suatu gejala yang menunjukkan variasi dan kemudian menjadi obyek penelitian. Dalam penelitian
ini variabel yang diteliti adalah lingkungan sekolah dan hasil belajar. Berdasarkan teori-teori yang telah dikemukakan di atas, maka definisi operasional masing-
masing variabel penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel dalam Penelitian
No Jenis
Variabel Definisi
1. Lingkungan
sekolah X Lingkungan sekolah adalah
segala sesuatu yang ada di sekitar kita baik fisik maupun nonfisik dimana sangat berpengaruh
terhadap tingkah laku seseorang khususnya anak didik di dalam lembaga pendidikan formal yang melaksanakan
program pendidikan untuk kegiatan pengajaran bagi siswa dalam mengembangkan potensinya
. Dalam penelitian ini lingkungan sekolah berupa a kondisi gedung sekolah, meliputi
gedung sekolah dan ruang kelas, b fasilitas sekolah meliputi perpustakaan sekolah dan kamar mandi sekolah, c keadaan
sekitar sekolah,
meliputi halaman
sekolah, tetangga
sekolahmasyarakat sekitar sekolah, dan suasana sekolah, d kebiasaan guru dalam mengajar meliputi metode mengajar dan
alat pelajaranmedia, e relasi guru dengan siswa, f relasi siswa dengan siswa, dan g disiplin sekolah meliputi tugas rumah dan
tata tertib sekolah.
2. Hasil belajar
Y Hasil belajar merupakan perubahan yang terjadi dalam diri
akibat belajar. Perubahan tersebut berupa perubahan dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotornya. Hasil belajar
dalam penelitian ini lebih difokuskan pada hasil belajar aspek kognitif yakni menggunakan nilai Ulangan Tengah Semester
genap kelas IV SDN Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus dengan 5 mata pelajaran yaitu PKn,
Matematika, Bahasa Indonesia, IPS, dan IPA.
3.6 TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Menurut Eko Putro Widoyoko 2015: 33, metode pengumpulan data merupakan suatu hal yang penting dalam penelitian karena metode ini merupakan
strategi atau cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitiannya. Pengumpulan data dalam penelitian dimaksudkan
untuk memperoleh bahan-bahan, keterangan, kenyataan-kenyataan, dan informasi yang dapat dipercaya. Uraian tersebut diperkuat oleh Sugiyono 2013: 193 bahwa
pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui angket kuesioner, dokumentasi, wawancara, dan catatan lapangan. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
3.6.1 Teknik Pengumpulan Data Primer
Angket Kuesioner Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk diberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna
Widoyoko, 2015: 33. Angket ini disebarkan kepada sampel penelitian yang telah ditentukan oleh peneliti untuk variabel lingkungan sekolah. Menurut Sutrisno
Hadi penggunaan angket sebagai metode pengumpulan data dalam penelitian
didasarkan pada anggapan:
1. Bahwa subyek adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri 2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan
dapat dipercaya 3. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepadanya adalah sama dengan yang dimaksudkan oleh peneliti. Dengan demikian alasan peneliti mempergunakan teknik kuesioner dalam
penelitian ini adalah: a. Pelaksanaannya relatif sederhana, karena tidak membutuhkan waktu dan
tenaga yang banyak b. Responden dapat menjawab secara leluasa tanpa dipengaruhi oleh orang lain
c. Kuesioner dapat diberikan kepada sejumlah subyek sekaligus dalam waktu yang relatif singkat
d. Pengolahan datanya relatif lebih mudah Penelitian ini menggunakan angket tertutup. Angket tertutup merupakan
angket yang jumlah item dan alternatif jawaban maupun responnya sudah ditentukan, responden tinggal memilihnya sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya Widoyoko, 2015: 34-36. Oleh karenanya responden hanya memilih salah satu dari jawaban yang benar-benar sesuai keadaannya dengan
cara memberikan silang X pada pilihan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sudah disediakan oleh peneliti. Agar instrumen penelitian yang akan
digunakan untuk melakukan pengukuran tersebut akurat maka digunakanlah skala dalam setiap instrumen tersebut. Skala yang digunakan dalam penelitian
ini adalah skala Likert. Menurut Sugiyono 2012: 134, skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomena sosial.
3.6.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder
3.6.2.1 Dokumentasi Metode ini merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan
dengan menganalisis isi dokumen yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. Dalam arti sempit dokumen berarti barang-barang atau benda-benda
tertulis sedangkan dalam arti yang lebih luas dokumen bukan hanya yang berwujud tulisan saja tetapi dapat berupa benda-benda peninggalan seperti prasasti
dan simbol-simbol lainnya Widoyoko, 2015: 50. Dalam penelitian ini
dokumentasi dilakukan dengan melihat benda-benda tertulis seperti daftar rekap nilai ulangan siswa, catatan harian dan peraturan yang ada di sekolah.
Dokumentasi yang digunakan adalah dengan mengumpulkan data dari sekolah berkaitan dengan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Gugus Wibisono
Kecamatan Jati Kabupaten Kudus berupa nilai Ulangan Tengah Semester UTS siswa pada semester genap tahun ajaran 20152016.
3.6.2.2 Catatan Lapangan Catatan lapangan merupakan catatan yang ditulis secara rinci, cermat,
luas, dan mendalam dari hasil wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti tentang aktor, aktivitas ataupun tempat berlangsungnya kegiatan tersebut Idrus,
2007: 85. Oleh karenanya catatan lapangan dapat diartikan sebagai beberapa catatan yang diperoleh peneliti mengenai hasil pengamatan pada saat penelitian
untuk mendapatkan data sedetail mungkin. Jadi catatan lapangan dalam penelitian ini digunakan untuk merangkum keadaan yang ada di sekolah sehingga catatan
lapangan ini hanya sebagai pelengkap data. 3.6.2.3 Wawancara
Wawancara menurut Burhan Bungin 2014: 136 adalah sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara. Responden
adalah orang yang diwawancarai, diminta informasi oleh pewawancara, ia diperkirakan menguasai data, informasi, ataupun fakta dari suatu objek penelitian.
Dalam penelitian ini menggunakan bentuk wawancara yakni wawancara
semiterstruktur. Sugiyono 2013: 320 mengemukakan bahwa jenis wawancara ini dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara
terstruktur. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.
3.7 INSTRUMEN PENELITIAN
Menurut Sugiyono 2012: 148 instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara
spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian. Dalam penelitian ini angket terdiri dari pertanyaan yang bersifat tertutup dimana jawaban sudah
disediakan oleh peneliti sehingga responden tinggal memilih. Teknik penilaian pada penelitian ini menggunakan skala Likert yang terdiri dari empat pilihan
jawaban. Peneliti menggunakan skala Likert karena dalam penelitian ini yang diukur bukanlah sikap melainkan persepsi seseorang dan pengetahuan seseorang.
Sesuai dengan pendapat Widoyoko 2015: 104 bahwa dengan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak menyusun butir-butir instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.
Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan atau dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata. Uraian mengenai alternatif jawaban beserta
pedoman penskoran dalam penelitian ini ialah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Alternatif Jawaban Dan Pedoman Penskoran Instrumen
Alternatif Jawaban Penskoran
Positif Negatif
Selalu 4
1 Sering
3 2
Kadang-Kadang 2
3 Tidak Pernah
1 4
Sumber: Widoyoko 2015: 105 Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan kisi-kisi
instrumen yang berdasarkan kajian teori. Adapun kisi-kisi instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Sebelum Uji Coba
Variabel Indikator
Nomor Butir Jumlah
Soal
Lingkungan Sekolah
1. Kondisi Gedung Sekolah a Gedung sekolah
b Ruang kelas 1, 2, 3
4, 5, 6, 7, 8, 9 3
6
2. Kelengkapan fasilitas sekolah a Perpustakaan sekolah
b Kamar mandi sekolah 10, 11, 12, 13, 14
15, 16, 17 5
3
3. Keadaan sekitar sekolah a Halaman sekolah
b Tetangga sekolahmasyarakat sekitar
sekolah c Suasana sekolah
18, 19, 20 21, 22, 23
24, 25, 26, 27 3
3 4
4. Kebiasaan guru dalam mengajar a Metode mengajar
b Alat pelajaranmedia 28, 29, 30, 31, 32
33, 34, 35, 36, 37 5
5 5. Relasi guru dengan siswa
38, 39, 40, 41, 42 5
6. Relasi siswa dengan siswa 43, 44, 45, 46, 47
5 7. Disiplin sekolah
a Tugas rumah b Tata tertib sekolah
48, 49, 50, 51 52, 53, 54, 55
4 4
Jumlah seluruh soal 55
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Setelah Uji Coba
Variabel Indikator
Nomor Butir Jumlah
Soal
Lingkungan Sekolah
1. Kondisi Gedung Sekolah a Gedung sekolah
b Ruang kelas 1, 2, 3
4, 5, 6, 8, 9 3
5
2. Kelengkapan fasilitas sekolah
a Perpustakaan sekolah b Kamar mandi sekolah
10, 11, 12 15, 16
3 2
3. Keadaan sekitar sekolah
a Halaman sekolah b Tetangga sekolahmasyarakat
sekitar sekolah c Suasana sekolah
18, 20 21, 22
24, 26, 27 2
2 3
4. Kebiasaan guru dalam mengajar c Metode mengajar
d Alat pelajaranmedia 28, 29, 31, 32
33, 34, 36, 37 4
4 5. Relasi guru dengan siswa
39, 40, 41, 42 4
6. Relasi siswa dengan siswa 43, 44, 45, 47
4 7. Disiplin sekolah
a Tugas rumah b Tata tertib sekolah
49, 50, 51 52, 53, 55
3 3
Jumlah seluruh soal 42
Sumber: Slameto 2010: 64, Dalyono 2015: 240, Djamarah 2011: 181, Sardiman 2011: 147, Muhibbin Syah 2010: 246
3.8 UJI COBA INSTRUMEN