Analisis Data Awal Uji Prasyarat Analisis Data Akhir

valid selanjutnya dihitung reliabilitasnya. Untuk jumlah responden sebanyak 39 responden, dengan signifikansi 5 maka r tabel yang diperoleh adalah 0,316. Adapun hasil uji realibilitas instrumen lingkungan sekolah adalah: Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Koefisien reliabilitas Jumlah Butir 0,673 42 Sumber: Hasil Pengolahan Data Program Ms. Excel versi 2007 Keterangan: Dari hasil perhitungan diperoleh r hitung sebesar 0,673 sehingga r hitung r tabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen untuk angket lingkungan sekolah tersebut reliabel.

3.9 ANALISIS DATA

Teknik analisis data adalah suatu cara yang dilakukan untuk mengolah data agar dihasilkan suatu kesimpulan yang tepat. Kegiatan dalam analisis data yakni melakukan uji prasyarat analisis yang terdiri atas uji normalitas dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 22 untuk melakukan analisis data.

3.9.1 Analisis Data Awal Uji Prasyarat

3.9.1.1 Uji Normalitas Data Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang bersangkutan berdistribusi normal atau tidak. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono 2012: 241 yang menyatakan bahwa uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Normalitas data merupakan syarat pokok yang harus dipenuhi dalam analisis parametrik. Penelitian ini uji normalitas data menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan diolah dengan bantuan program SPSS versi 22. Langkah pengujian menggunakan SPSS dilakukan dengan memilih menu Analyze → Non-parametic test → Legacy Dialogs → 1-sample K-S. Untuk pengambilan keputusan apakah data normal atau tidak, maka cukup membaca pada nilai signifikansi Asymp Sig 2-tailed. Jika signifikansi kurang dari 0,05 maka kesimpulannya data tidak berdistribusi normal. Namun jika signifikansi lebih dari 0,05 maka data berdistribusi normal.

3.9.2 Analisis Data Akhir

Teknik analisis data akhir ini sebagai alat menguraikan data, mengolah data yang sudah terkumpul dari hasil penelitian. Dengan kata lain teknik analisis ini merupakan suatu cara untuk mengolah data yang didapat dari suatu penelitian dengan prosedur ilmiah. Ada beberapa macam analisa data, diantaranya: 3.9.2.1 Analisis Deskriptif Data Menurut Sugiyono 2011: 199 statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dengan kata lain analisis deskriptif berfungsi menerangkan keadaan, gejala, atau persoalan. Sehingga penyajian data penelitian akan mudah dipahami. Dalam menganalisis data dengan statistik deskriptif, data yang akan dianalisis berupa data kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data yang diangkakan scoring Sugiyono, 2011: 6. Dalam penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel yang tujuannya agar lebih mudah dipahami. Uraian selanjutnya mengenai deskripsi data variabel lingkungan sekolah dan variabel hasil belajar dijelaskan sebagai berikut: 1 Analisis Deskriptif Data Variabel Bebas Variabel bebas dalam penelitian yaitu lingkungan sekolah. Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data berupa instrumen angket untuk mengukur variabel bebas lingkungan sekolah. Angket dalam penelitian ini di sebarkan kepada semua siswa SD Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Instrumen penelitian berisi pertanyaan-pertanyaan mengenai keadaan lingkungan sekolah. Instrumen yang digunakan terdiri dari 4 pilihan skala jawaban, siswa diminta untuk memilih salah satu dari 4 alternatif jawaban yang ada. Untuk mendeskripsikan variabel lingkungan sekolah terlebih dahulu dibuat tabel kategori berdasar pada jumlah skor jawaban angket yang telah diisi responden. Kategori yang digunakan untuk variabel lingkungan sekolah ini terdiri dari empat kategori yang disesuaikan dengan skala empat yang digunakan dalam angket yakni skala likert. Adapun kategori yang digunakan dalam variabel lingkungan sekolah tersebut adalah Sangat Baik, Baik, Cukup dan Kurang Sugiyono, 2013: 141. Adapun pedoman perhitungannya yakni: 1 Menetapkan skor tertinggi = skor tertinggi x jumlah butir soal = 4 x 42 = 168 2 Menetapkan skor terendah = skor terendah x jumlah butir soal = 1 x 42 = 42 3 Menetapkan jumlah kelas = 4 4 Menetapkan jarak interval = = = 31,5 dibulatkan menjadi 32 Selanjutnya berdasarkan hasil tersebut maka dapat disusun tabel kategori untuk variabel lingkungan sekolah sebagai berikut: Tabel 3.8 Kategori Variabel Lingkungan Sekolah Skor Akhir Klasifikasi 138 – 169 Sangat Baik 106 – 137 Baik 74 – 105 Cukup 42 – 73 Kurang Sumber: Sugiyono, 2013: 141 2 Analisis Deskriptif Data Variabel Terikat Dalam penelitian ini yang dijadikan sebagai variabel terikat yaitu hasil belajar siswa. Hasil belajar yang digunakan ialah nilai Ulangan Tengah Semester UTS pada semester genap tahun 20152016. Untuk menentukan kriteria hasil belajar digunakan pedoman menurut Arikunto 2013: 281 seperti berikut: Tabel 3.9 Kategori Penilaian Hasil Belaja r Angka 100 Keterangan 80 – 100 Baik Sekali 66 – 79 Baik 56 – 65 Cukup 40 – 55 Kurang 30 – 39 Gagal Sumber: Arikunto, 2013: 281 3.9.2.2 Uji Koefisien Korelasi Uji koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui apakah variabel penelitian yaitu lingkungan sekolah mempunyai hubungan atau tidak dengan hasil belajar siswa. Artinya uji ini digunakan untuk membuktikan hipotesis yang telah diajukan yaitu antara variabel X lingkungan sekolah dengan variabel Y hasil belajar. Untuk mengetahuinya digunakan rumus korelasi Product Moment dari Carl Pearson. Adapun rumus korelasi Product Moment tersebut ialah: ∑ ∑ ∑ √{ ∑ ∑ } { ∑ ∑ } Keterangan: = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = skor item Y = skor total ∑X = jumlah skor butir ∑Y = jumlah skor total ∑X 2 = jumlah kuadrat butir ∑Y 2 = jumlah kuadrat total ∑XY= jumlah perkalian skor butir dengan skor total N = jumlah responden Sugiyono, 2012: 228 Selanjutnya Sugiyono 2012: 231 menambahkan bahwa untuk dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan tersebut besar atau kecil maka dapat berpedoman pada ketentuan sebagai berikut: Tabel 3.10 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi terhadap Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 Sangat rendah 0,20 – 0,399 Rendah 0,40 – 0,599 Sedang 0,60 – 0,799 Kuat 0,80 – 1,000 Sangat kuat Berdasarkan dari perhitungan rumus korelasi product moment di atas dapat di jelaskan bahwa untuk taraf kesalahan 5 jika nilai r hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r tabel , maka hipotesis yang diajukan dapat di terima yaitu ada hubungan yang signifikan antara lingkungan sekolah dengan hasil belajar peserta didik. 3.9.2.3 Uji Signifikansi Uji signifikansi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar taraf signifikansi antar variabel berdasarkan perhitungan korelasi dengan Product Moment tersebut. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sugiyono 2012: 230 bahwa uji signifikansi dilakukan untuk menguji tingkat signifikansi korelasi antara variabel X dengan variabel Y setelah harga r hitung di atas diperoleh, kemudian disubstitusikan ke dalam rumus uji t sebagai berikut: √ √ Keterangan: t = taraf signifikansi r = korelasi product moment n = banyak responden Sugiyono, 2012: 230 Kriteria pengujian hasil hitung nilai signifikansi korelasi t hitung terhadap uji dua pihak dengan dk= n – 2 untuk tingkat signifikansi 95 pada t tabel diperoleh kriteria sebagai berikut: Jika t hitung t t abel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika t hitung t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak. 3.9.2.4 Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinan digunakan untuk menyatakan besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y. Dengan kata lain uji koefisien determinasi ini dimaksudkan untuk mengetahui tingkat persentase kontribusi kedua variabel tersebut yaitu lingkungan sekolah dan hasil belajar. Dalam uji koefisien determinan ini menggunakan rumus sebagai berikut: KD = r 2 x 100 Keterangan: KD : koefisien determinasi kontribusi variabel X terhadap variabel Y r 2 : koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y Sugiyono, 2012: 275 143

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 DESKRIPSI LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Sekolah Dasar di Gugus Wibisono terdiri dari 7 SD yaitu SD 01 Tumpangkrasak, SD 02 Tumpangkrasak, SD 03 Tumpangkrasak, SD 01 Ngembal Kulon, SD 02 Ngembal Kulon, SD 03 Ngembal Kulon, dan SD 04 Ngembal Kulon. Letak SD di Gugus Wibisono ini cenderung menyebar dan tidak berada dalam komplek yang sama. Subjek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus. Populasi penelitian berjumlah 133 anak dengan penjelasan berikut ini: Tabel 4.1 Data Siswa Kelas IV SD Gugus Wibisono Kecamatan Jati Kabupaten Kudus No. Nama Sekolah Jumlah 1 SD 01 Tumpangkrasak 24 2 SD 02 Tumpangkrasak 15 3 SD 03 Tumpangkrasak 7 4 SD 01 Ngembal Kulon 29 5 SD 02 Ngembal Kulon 26 6 SD 03 Ngembal Kulon 18 7 SD 04 Ngembal Kulon 14 Jumlah 133 anak Sumber: Data Sekolah