Evaluasi Program Evaluasi Program Corporate Social Responsibility PT Asia Dwimitra Industri Dalam Promosi Kesehatan di Pagedangan, Kabupaten Tangerang
c. Evaluasi keluaran Output evaluation. Evaluasi keluaran mengukur dan menilai keluaran daripada program, yaitu produk yang dihasilkan
program. d. Evaluasi akibat Outcome evaluation. Evaluasi akibat mengukur
apakah klien yang mendapat layanan program berubah. e. Evaluasi pengaruh Impact evaluation. Evaluasi pengaruh menilai
perubahan yang terjadi terhadap klien atau para pemangku kepentingan sebagai akibat dari intervensi yang dilakukan program.
4. Indikator Evaluasi
Dalam hubungan dengan kriteria keberhasilan yang digunakan untuk suatu proses evaluasi, Feurstein mengajukan beberapa indikator yang perlu untuk
dipertimbangkan. Indikator dibawah ini adalah sembilan indikator yang paling sering digunakan untuk mengevaluasi suatu kegiatan:
22
a. Indikator Ketersediaan Indicators of Availability. Indikator ini
melihat apakah unsur yang seharusnya ada dalam suatu proses itu benar-benar ada.
b. Indikator Relevansi Indicators of Relevance. Indikator ini
menunjukan seberapa relevan ataupun tepatnya sesuatu yang teknologi atau layanan yang ditawarkan.
22
Isbandi Rukminto Adi, Pemberdayaan,Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunitas, Jakarta: Fakultas Ekonomi UI, 2001, h. 130-132
c. Indikator Keterjangkauan Indicators of Accessibility. Indikator ini
melihat apakah layanan yang ditawarkan masih berada dalam „jangkauan‟ pihak-pihak yang membutuhkan.
d. Indikator Pemanfaatan Indicators of Utilisation. Indikator ini melihat
seberapa banyak suatu layanan yang sudah disediakan oleh pihak pemberi layanan, dipergunakan dimanfaatkan oleh kelompok
sasaran. e.
Indikator Cakupan Indicators of Coverage. Indikator ini menunjukan proporsi orang-orang yang membutuhkan sesuatu dan menerima
layanan tersebut. f.
Indikator Kualitas Indicators of Quality. Indikator ini menunjukan standar kualitas dari layanan yang disampaikan ke kelompok sasaran.
g. Indikator Upaya Indicators of Efforts. Indikator ini menggambarkan
berapa banyak upaya yang sudah „ditanamkan‟ dalam rangka mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.
h. Indikator Efisiensi Indicators of Efficiency. Indikator ini menunjukan
apakah sumberdaya dan aktivitas yang dilaksanakan guna mencapai tujuan dimanfaatkan secara tepat guna efisien, atau tidak
memboroskan sumberdaya yang ada dalam upaya mencapai tujuan. i.
Indikaor Dampak Indicators of Impact. Indikator ini melihat apakah sesuatu yang kita lakukan benar-benar memberikat suatu perubahan di
masyarakat.
5. Manfaat dan Kegunaan Evaluasi
Menurut Feurstein ada sepuluh manfaat dan kegunaan evaluasi yang di kutip oleh Isbandi Rukminto Adi antara lain :
23
a. Pencapaian. Guna melihat apa yang sudah dicapai.
b. Mengukur kemajuan. Melihat kemajuan dikaitkan dengan objek
program. c.
Meningkatkan pemantauan agar tercapai manejemen yang baik. d.
Mengindentifikasi kekurangan dan kelebihan. Agar dapat memperkuat program itu sendiri.
e. Melihat apakah usaha sudah dilakukan secara efektif. Guna melihat
perbedaan apa yang telah terjadi setelah diterapkan suatu program. f.
Biaya dan manfaat cost benefit. Melihat apakah biaya yang dikeluarkan masuk akal reasonable.
g. Mengumpulkan informasi. Guna merencanakan dan mengelola
kegiatan program secara lebih baik. h.
Berbagi pengalaman. Guna melindungi pihak lain yang terjebak dalam kesalahan yang sama atau untuk mengajak seseorang untuk ikut
melaksanakan metode yang serupa bila metode yang dijalankan telah berhasil dengan baik.
23
Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 1990 h. 187-188
i. Meningkatkan keefektifan. Agar dapat memberikan dampak yang
lebih luas. j.
Memungkinkan terciptanya perencanaan yang lebih baik. Karena memberikan
kesempatan untuk
mendapatkan masukan
dari masyarakat, komunitas fungsional dan komunitas lokal.