34
Aku Warga Negara Indonesia untuk SDMI Kelas VI
c. Bebas
Setiap warga negara yang berhak memilih bebas menentukan pilihannya tanpa tekanan dan paksaan dari siapa pun. Di dalam melaksanakan haknya, setiap warga
negara dijamin keamanannya, sehingga dapat memilih sesuai dengan kehendak hati nurani dan kepentingannya.
d. Rahasia
Dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak mana pun dan dengan jalan apa pun. Pemilih memberikan
suaranya pada surat suara dengan tidak dapat diketahui oleh orang lain kepada siapa pun suaranya diberikan.
e. Jujur
Dalam penyelenggaraan Pemilu, setiap penyelenggara Pemilu, aparat Pemerintah, peserta Pemilu, pengawas Pemilu, pemantau Pemilu, pemilih, serta
semua pihak yang terkait harus bersikap dan bertindak jujur sesuai dengan peratuan perundang-undangan.
f. Adil
Dalam penyelenggaraan Pemilu, setiap pemilih dan peserta Pemilu mendapat perlakuan yang sama, serta bebas dari kecurangan pihak mana pun.
Asas-asas tersebut hendaknya mewarnai pelaksanaan pemilihan umum pemilu, sehingga pemilu berjalan dengan baik, aman, dan lancar.
5. Penyelenggara Pemilihan Umum
Dalam pasal 22E ayat 5 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 disebutkan, pemilihan umum diselenggarakan oleh suatu komisi
pemilihan umum yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Sifat nasional dimaksudkan bahwa Komisi Pemilihan Umum KPU sebagai penyelenggara Pemilu
mencakup seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia NKRI. Sifat tetap dimaksudkan bahwa KPU sebagai lembaga menjalankan tugasnya secara
berkesinambungan, meskipun keanggotaannya dibatasi oleh masa jabatan tertentu. Sifat mandiri dimaksudkan bahwa dalam menyelenggarakan dan melaksanakan
pemilu, KPU bersikap mandiri dan bebas dari pengaruh pihak mana pun, disertai dengan transparansi dan pertanggungjawaban yang jelas sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
KPU tidak hanya dibentuk di tingkat pusat, akan tetapi juga di tingkat Provinsi dan KabupatenKota.
35
Sistem Pemerintahan Indonesia
Sedangkan untuk melaksanakan Pemilu di tingkat kecamatan, desakelurahan, dan di tempat pemungutan suara dibentuk panitia tersendiri. Panitia yang dimaksud
ialah: a.
Panitia Pemilihan Kecamatan PPK untuk di tingkat kecamatan. b.
Panitia Pemungutan Suara PPS untuk di tingkat desakelurahan c.
Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara KPPS di Tempat Pemungutan Suara TPS.
Sebagai bahan perbandingan, perhatikan penyelenggara Pemilu Tahun 1999 dan 2004
PENYELENGGARA PEMILU PENYELENGGARA PEMILU
PENYELENGGARA PEMILU PENYELENGGARA PEMILU
PENYELENGGARA PEMILU KPU PUSAT
KPU PUSAT KPU PUSAT
KPU PUSAT KPU PUSAT
KPU PROVINSI KPU PROVINSI
KPU PROVINSI KPU PROVINSI
KPU PROVINSI KPU KABKOTA
KPU KABKOTA KPU KABKOTA
KPU KABKOTA KPU KABKOTA
PPK PPK
PPK PPK
PPK PPS
PPS PPS
PPS PPS
KPPS KPPS
KPPS KPPS
KPPS
No. No.
No. No.
No. Tingkat
Tingkat Tingkat
Tingkat Tingkat
1 2
3 4
5 6
2 0 0 4 2 0 0 4
2 0 0 4 2 0 0 4
2 0 0 4 1 9 9 9
1 9 9 9 1 9 9 9
1 9 9 9 1 9 9 9
Pusat Propinsi
KabupatenKota Kecamatan
DesaKelurahan TPS
LPUPPI PPD I
PPD II PPK
PPS KPPS
KPU Pusat KPU Propinsi
KPU KabKota PPK
PPS KPPS
Keterangan: Keterangan:
Keterangan: Keterangan:
Keterangan: 1 . LPU
= Lembaga Pemilihan Umum.
2. PPI =
Panitia Pemilihan Umum Indonesia 3 . PPD
= Panitia Pemilihan Daerah
4. PPK =
Panitia Pemilihan Kecamatan 5 . PPS
= Panitia Pemungutan Suara
6. KPPS = Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara