Mengirimkan Misi Garuda MISIRIGA

89 Politik Luar Negeri Indonesia di Era Globalisasi ASEAN ini didirikan berdasarkan Deklarasi Bangkok. Tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk: a. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, serta mengembangkan kebudayaan di kawasan ini melalui usaha bersama dalam semangat kebersamaan dan persahabatan untuk memperkokoh landasan sebuah masyarakat bangsa-bangsa Asia Tenggara yang sejahtera dan damai; b. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan ketertiban hukum dalam hubungan antarnegara di kawasan ini serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam PBB; c. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam masalah- masalah yang menjadi kepentingan bersama di bidang ekonomi, sosial, teknik, ilmu pengetahuan, dan administrasi; d. Saling memberi bantuan dalam bentuk sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang-bidang pendidikan, profesi, teknik, dan administrasi; e. Bekerja sama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian dan industri, perluasan perdagangan dan pengkajian masalah-masalah komoditi internasional, perbaikan sarana-sarana, pengangkutan dan komunikasi serta taraf hidup rakyatnya; f. Memelihara kerja sama yang erat dan berguna dengan organisasi-organisasi internasional dan regional dengan tujuan serupa yang ada dan untuk menjajaki segala kemungkinan untuk saling bekerja sama secara erat di antara mereka sendiri. Tujuan tersebut termaktub dalam Deklarasi Bangkok Deklarasi Bangkok Deklarasi Bangkok Deklarasi Bangkok Deklarasi Bangkok yang ditanda-tangani oleh lima menteri luar negeri negara-negara Asia Tenggara. Kelima menteri tersebut ialah: Adam Malik Indonesia, Tun Abdul Razak Malaysia, Thanat Khoman Thailand, Rajaratnam Singapura, dan Narcisco Ramos Filipina. Dalam usaha memelihara stabilitas dan keamanan Asia Tenggara, Indonesia memprakarsai untuk melakukan pendekatan agar Asia Tenggara menjadi daerah bebas nuklir. Gambar 4.5 Gambar 4.5 Gambar 4.5 Gambar 4.5 Gambar 4.5 Sidang Pembentukan ASEAN di Bangkok Sumber: hids.arkib.gov.my 90 Aku Warga Negara Indonesia untuk SDMI Kelas VI Pada saat berkecamuk Perang Vietnam, Indonesia juga memprakarsai diselenggarakannya Jakarta Informal Meeting JIM yang membahas mengenai upaya-upaya mendamaikan Vietnam. Bagaimana pendapatmu tentang peran Indonesia dalam ASEAN?

6. Menjalin Kerja Sama dengan Negara-negara di Dunia

Mengapa bangsa Indonesia menjalin kerjasama dengan bangsa-bangsa di dunia? Politik luar negeri yang bebas dan aktif memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk melakukan hubungan dengan negara-negara lain di dunia. Itulah sebabnya, sehingga bangsa Indonesia juga menjalin hubungan kerja sama dengan negara-negara di dunia, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan ilmu pengetahuan, tanpa membatasi diri dengan negara-negara blok barat saja atau blok timur saja. Gambar 4.6 Gambar 4.6 Gambar 4.6 Gambar 4.6 Gambar 4.6 Wakil Indonesia dalam Sidang Organisasi Konferensi Islam Sumber: www.doteramuslim.com Sebagai perwujudannya, bangsa kita menjadi anggota oragnisasi internasional. Dalam organisasi internasional, Indonesia juga bekerja sama dalam OPEC Organization of Petroleum Exporting Countries =Negara-negara pengekspor minyak, Organisasi Konferensi Islam OKI, dan APEC Asia Pacific Economic Cooperation = Kerjasama Ekonomi Negara- negara Asia Pasifik. Selain itu, Indonesia juga menjadi anggota organisasi internasional lainnya. Dalam organisasi apa sajakah bangsa Indonesia menjalin kerjasama? C C C C C Politik Luar Negeri Indonesia Politik Luar Negeri Indonesia Politik Luar Negeri Indonesia Politik Luar Negeri Indonesia Politik Luar Negeri Indonesia Bebas Aktif di Era Globalisasi Bebas Aktif di Era Globalisasi Bebas Aktif di Era Globalisasi Bebas Aktif di Era Globalisasi Bebas Aktif di Era Globalisasi Bagaimana hubungan antara politik luar negeri Indonesia dengan globalisasi? Kita semua memaklumi, bahwa saat ini kehidupan dunia sedang mengalami proses yang dinamakan globalisasi. Globalisasi adalah proses kehidupan yang mulai mendunia. Keadaan ini disebabkan oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi komunikasi dan transportasi.