Kata Kerja verba Afiksasi pembentuk verba dalam teks berita siswa kelas VIII di SMP Darul Muttaqien Jakarta tahun pelajaran 2013/2014

+ kandungan. Contoh: beracun „mengandung racun’, berkuman „mengandung kuman’, berair „berisi air’. Makna „mengandung’ atau „berisi’, bisa juga bermakna „mempunyai’ atau „ada dasarnya’. Makna gramatikal „mengeluarkan’ atau „menghasilkan’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna + benda, + hasil atau + keluar. Contoh: bertelur „mengeluarkan telur’, berproduksi „menghasilkan produk’. Makna gramatikal „mengusahakan’ atau „mengupayakan’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna + bidang usaha. Contoh: bersawah „mengerjakan sawah’, bercocok tanam „mengusahakan cocok tanam’. Berikutnya, mempunyai makna gramatikal „melakukan kegiatan’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna + benda dan + kegiatan. Contoh: berdiskusi „melakukan diskusi’, berekreasi „melakukan rekreasi’. Makna gramatikal „mengalami’ atau „berada dalam keadaan’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna + perasaan batin. Contoh: bergembira „dalam keadaan gembira’, bersedih „dalam keadaan sedih’. Makna gramatikal „menyebut’ atau „menyapa’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna + kerabat dan + sapaan. Contoh: berkakak „menyebut kakak’, bertuan „memanggil tuan’. Berkakak dan yang lainnya dapat juga bermakna gramatikal „mempunyai’. Maka dalam hal ini konteks kalimat sangat menentukan makna gramatikalnya itu. Makna gramatikal „kumpulan’ atau „kelompok’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna + jumlah atau + hitungan. Contoh: bertujuh „kumpulan dari tujuh orang’, bertiga „kumpulan dari tiga orang’. Makna gramatikal „memberi’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna + benda dan + berian. Contoh: bersedekah „memberi sedekah’, berceramah „memberi ceramah’. Ada sejumlah kata berprefiks ber- yang tidak bermakna gramatikal, melainkan bermakna idiomatikal. Misalnya: berpulang dengan makna „meninggal’, bersalin dengan makna „melahirkan’. 29 2. Prefiks per- Verba berprefiks per- adalah verba yang bisa menjadi pangkal dalam pembentukan verba inflektif. Verba berprefiks per- dapat digunakan dalam: 1 kalimat imperatif, 2 kalimat pasif yang berpola: aspek + pelaku + verba, 3 keterangan tambahan pada subjek atau objek yang berpola: yang + aspek + pelaku + verba. 30 Verba berprefiks per- memiliki makna gramatikal, yaitu: 31 Makna gramatikal „jadikan lebih’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna + keadaan atau + situasi. Contoh: percepat, ar tinya „jadikan lebih cepat’, perluas, artinya „jadikan lebih luas’, dan sebagainya. Makna gramatikal „anggap sebagai’ atau „jadikan’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna + sifat khas. Contoh: peristri , artinya „jadikan istri’, perteman, artin ya „jadikan teman’, dan sebagainya. Makna gramatikal „bagi’ apabila bentuk dasarnya memiliki komponen makna + jumlah atau + bilangan. Contoh: perlima , artinya „bagi lima’, perseribu, artinya „bagi seribu’. Verba berprefiks per- dapat menjadi pangkal dalam pembentukan verba inflektif dalam bentuk verba berklofiks memper-, diper- atau terper-, di samping prefiks per- adapula partikel per yang memiliki makna „tiap-tiap …’ atau „mulai …’. Contoh: per 1 April, artinya „mulai 1 April’. 29 Ibid., h. 112. 30 Ibid., h. 124. 31 Ibid., h. 124-126.

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan menulis teks berita jenis straight news melalui teknik pengamatan objek langsung pada siswa kelas VIII MTS Al- Ishlahat Kota Tangerang

1 9 125

Peningkatan apresiasi puisi dengan media Mind mapping pada siswa kelas VIII tahun pelajaran 2010-2011 ptk di MTs Muhammadiyah 1 Ciputat

3 17 294

Penggunaan kata depan dalam karangan deskripsi siswa kelas VIII semester genap Madrasah Tsanawiyah Al-Ihsan Jakarta Tahun pelajaran 2013/2014

0 5 153

Perbandingan hasil belajar siswa dan siswa kelas VIII pada pelajaran agama di MTS Jamiat Kheir Jakarta Pusat

0 17 114

Analisis kesalahan penggunaan kata baku dalam pembelajaran menulis laporan perjalanan siswa kelas VIII di SMP Al-Hidayah Lebak Bulus Jakarta

0 3 117

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

Analisis kesalahan penentuan ide pokok dalam karangan eksposisi siswa kelas x semester 1 di MA Annajah Jakarta Tahun pelajaran 2013/2014

0 41 180

Interferensi morfologi dialek betawi terhadap bahasa Indonesia dalam karangan eksposisi siswa kelas VIII di MTS Nurul Anwar Bekasi Utara Tahun pelajaran 2013/2014

0 9 108

Afiksasi pembentuk verba dalam teks berita siswa kelas VIII di SMP Darul Muttaqien Jakarta tahun pelajaran 2013/2014

3 16 92

Peningkatan kemampuan menulis teks berita dengan menggunakan media audio visual siswa kelas VIII semester II SMPN 2 Tangerang Selatan Tahun pelajaran 2013/2014

3 35 174