Peningkatan keterampilan menulis teks berita jenis straight news melalui teknik pengamatan objek langsung pada siswa kelas VIII MTS Al- Ishlahat Kota Tangerang

(1)

MTS AL- ISHLAHAT KOTA TANGERANG

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana

Pendidikan

Oleh

HENI NOPIANTY NIM 1811013000001

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA & SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN ( UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ) SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 2014


(2)

(3)

(4)

(5)

HENI NOPIANTY NIM : 1811013000001 Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Jenis Straight News Melalui Teknik Pengamatan Objek Langsung Pada Siswa Kelas VIII Mts Al Ishlahat Tangerang. 2013/2014.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis teks berita jenis Straiht News melalui teknik Pengamatan Objek langsung pada siswa kelas VIII MTs Al-Ishlahat. Jenis penelitian ini adalah PTK (classroom Action Research) yaitu dengan tahapan siklus.Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, refleksi dan evaluasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan teknik pengamatan obyek langsung siswa lebih efektif pada saat proses peningkatan kemampuan menulis teks berita. selain itu tehnik pengamatan obyek langsung dapat meningkatkan motivasi serta meningkatkan interaksi antara guru dan siswa. Hal ini terlihat dari nilai siswa pada pra siklus sebelum menggunakan teknik pengamatan obyek langsung yaitu dengan rata-rata siklus I 66,87 dan setelahnya siklus II 75,77 maka hasil kemampuan menulis teks berita mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan teknik pengamatan obyek langsung dalam pembelajaran menulis teks berita telah melampaui kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu 70.

Kata kunci : Teks Straight News.


(6)

HENI NOPIANTY NIM :1811013000001 Improving student ability to write straight news text message type object directly through observation techniques in class VIII Mts Al-Ishlahat Tangerang 2013/2014.

Objectives of this research is to describe the increase in text news writing skills through a kind of straight news direct object observation techniques in class VII Mts Al – Ishlahat this type of research is (the class room action research) that used cycle stages. The cycle stages consist of the planning, observation, reflection, and evaluation

The result showed that the learning process by using direct observation of object more effectively to student during the process of improvement of the ability to write a text message. It is seen from the score per student on pre cycle before using the technique of direct observation of the object the average is stages I 66,87 and after stages II 75, 77 the result of the text news writing skills have increased. Based on the result of the research it can be concluded that the use of the direct object of observation techniques in teaching writing news text after reach a criteria maximum (KKM) which has been established that to besides the direct object of observation techniques can improve motivation and increase interaction between teachers and student.

Keywords: A Text Straigh News.


(7)

Sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Solawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada nabi Muhamad Saw, sahabat, keluarga dan seluruh umat beliau hingga kiamat, amin.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini, tentunya penulis tidak luput dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis,ingin menyampaikan terima kasih kepada :

1. Nurlena Rifa”i M.A. Ph. D, selaku Dekan Falkultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dra. Hindun, M.Pd, Selaku ketua jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Falkultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, yang selalu memberikan arahan, saran dan masukan kepada seluruh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dalam menempuh perkulihan.

3. Dona Aji Kurnia,M.A, Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

4. Dr. Nuryani, S. Pd. MA. Selaku Dosen Pembimbingan yang telah memberikan arahan, masukan, petunjuk dan ilmu yang sangat bermanfaat serta waktu yang telah diluangkan dalam membimbing penyelesaikan skripsi ini.

5. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan Ilmu Pengetahuan serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.


(8)

7. Keluarga besar Yayasan Nurul Kuncung Keroncong yang selalu memberikan semangat kepada penulis untuk tetap menuntut ilmu yang Alloh ridhoi.

8. Ibunda tersayang yang selalu memberikan motivasi dan doanya selama menenpuh perkulihan hingga selesai.

9. Suami tercinta Sukarna Madia S.Si yang selalu memberikan bantuan dan dukungan moril maupun materil, serta anak-anakku tercinta Ananda Maura Siti Rafiatush Sa arah, Fariq Sukma Fadlillah, Malika siti Wahidah Khaerunisa yang selalu menjadikan penyemangat dalam memenempuh perkulihan ini hingga selesai.

10. Teman-teman seperjuangan PBSI Dual Mode angkatan 2011, khususnya Devi, Emi, Sulastri, Nurul, Maryati, Ade S, Sofia, yang telah memberikan saran dan informasinya.

Terima kasih tak lupa saya sampaikan kepada pihak yang telah membantu semoga mendapat balasan yang lebih baik dari Allah Swt. Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, penulis memohon maaf atas kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini dan penulis menerima kritik dan saran yang membangun skrpsi ini. Semoga kehadiran skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan para pembaca.

Jakarta, Agustus 2014 Penulis

(Heni Nopianty)


(9)

v

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN MUNAQOSAH SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Rumusan Masalah ... 3

E. Tujuan Penelitian ... 4

F. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN TEORETIS A. Hakikat Menulis ... 6

1. Pengertian Menulis ... 6

2. Menulis Sebagai Cara Berkomunikasi ... 8

3. Tujuan Menulis ... 9

B. Hakikat Teks Berita... 11

1. Pengertian Berita ... 11

2. Unsur- unsur Berita ... 12

3. Bentuk Berita ... 13

4. Teknik Pembelajaran Menulis... 14

1. Menulis dari Gambar... 14


(10)

vi

D. Hipotesis Tindakan ... 19

E. Penelitian yang Relevan ... 19

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 23

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian ... 23

C. Populasi dan Sempel ... 30

D. Instrumen Penelitian ... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 31

F. Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Sekolah ... 35

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan ... 37

C. Analisis Data ... 45

1. Analisis Data Tes ... 45

2. Analisis Data Non Tes ... 54

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 73

B. Saran ... 74

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT PENULIS


(11)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah siswa-siswi MTs Al Ishlahat…...………...36

Tabel 4.2 Keadaan Guru Pengajar MTs Al Ishlahat………...……...36

Tabel 4.3 Observasi Proses Pembelajaran Keterampilan Menulis Siklus 1...40

Tabel 4.4 Observasi Proses Pembelajaran Keterampilan Menulis Siklus 2…...44

Tabel 4.5 Hasil Nilai Siswa Kelas VIII MTs Al Ishlahat………....45

Tabel 4.6 Hasil Nilai Siswa Kelas VIII MTs Al Ishlahat…………...48

Tabel 4.7 Perbandingan Siklus 1 dan Siklus 2………....50

Tabel 4.8 Deskripsi Nilai Minimal, Maximal, Rata-rata, Median, Modus dan Rentang Skor Siklus 1 dan 2…...………...52

Tabel 4.9 Hasil Observasi Terhadap Tingkah Laku Siswa dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks Berita Pada Siklus 1…...54

Tabel 4.10 Hasil Observasi Terhadap Tingkah Laku Siswa dalam Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks Berita Pada Siklus 2…………...56

Tabel 4.11 Perbandingan Tingkah Laku Siswa dalam Pembelajaran Saat Siklus 1 dan Siklus 2………...58

Tabel 4.12 Hasil Observasi Terhadap Tingkah Laku guru dalam Mengajar Pembelajaran Keterampilan Menulis Teks Berita pada Siklus 1 ..………...59

Tabel 4.13 Hasil Observasi Terhadap Tingkah guru dalam mengajar pembelajaran keterampilan menulis teks berita pada siklus 2……..……...62

Tabel 4.14 Perbandingan tingkah laku guru dalam mengajar siklus 1 dan Siklus 2………...64

Tabel 4.15 Hasil skor rata-rata aktivitas siswa dalam pembelajaran ...….66


(12)

viii

Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3 : Surat Bimbingan Skripsi


(13)

1

1. Latar Belakang Masalah

Keterampilan berbahasa meliputi empat aspek keterampilan yang saling mendukung, yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Sebagaimana di ungkapkan oleh Wulandari Setyaningrum. Menulis merupakan salah satu keterampilan dari empat keterampilan dalam berbahasa setelah membaca.1

Menulis sebagai suatu keterampilan berbahasa juga dapat digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara bertatap muka melainkan disampaikan melalui bentuk tulisan. Sebagai suatu keterampilan menulis diperoleh dari belajar, berlatih dan pembiasaan diri.

Tujuan pembelajaran menulis diajarkan di sekolah salah satunya adalah membudidayakan menulis di kalangan pelajar. Menulis digunakan untuk berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tulis. Keterampilan menulis tidak datang dengan sendirinya melainkan perlu berlatih dan praktik menulis secara teratur serta bersungguh-sungguh.

Dalam proses belajar-mengajar memungkinkan terjadinya komunikasi dua arah, yaitu komunikasi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. Berhasil tidaknya pembelajaran di sekolah ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah faktor dari siswa, faktor dari guru, dan suasana belajar yang kondusif. Menciptakan suasana belajar-mengajar yang kondusif memungkinkan siswa dapat belajar secara optimal untuk mengembangkan kemampuan yang dimiliki.

1

Wulandari Setyaningrum, Rangkuman materi bahasa Indonesia, Penerbit: PT Buku Kita, Jogyakarta 2011, Cet. 1, h. 53


(14)

Dari keempat aspek yang dilatihkan kepada siswa, menulis merupakan keterampilan yang harus mendapat perhatian secara sungguh-sungguh. Pengalaman selama ini menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis masih rendah. Padahal kemampuan ini sangat penting. Sebagaimana di ungkapkan oleh Roni Tabroni menulis pada dasarnya merupakan upaya mengkomunikasikan gagasan, ide, pikiran, pendapat, opini dan lain sebagainya melalui media tulis2

Berdasarkan pengamatan peneliti selama ini waktu pembelajaran menulis di sekolah-sekolah yang salah satunya di MTs, relatif lebih sedikit yaitu hanya 40% dari empat aspek dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Dari waktu tersebut kemampuan menulis siswa MTs. Al Ishlahat Tangerang masih berada di bawah KKM yaitu hanya 65, dari KKM yang telah ditentukan sekolah sebesar 70.

Hal ini berdampak pada keterampilan menulis mereka belum maksimal sehingga setelah para siswa menamatkan jenjang sekolah, dikhawatirkan belum mampu menggunakan keterampilan berbahasa secara baik dan benar. MTs. Al Ishlahat Tangerang dipilih karena kemampuan menulis siswa pada umumnya masih rendah. Ini dibuktikan dengan hasil yang diperoleh siswa selama pembelajaran yaitu hanya 45% siswa yang memperoleh nilai di bawah nilai berdasarkan KKM.

Peneliti tertarik untuk menulis, berdasarkan pandangan diatas untuk mengambil sebuah judul dalam penelitian ini yaitu Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Jenis Straight News melalui teknik Pengamatan Obyek Langsung Pada Siswa Kelas VIII MTs Al Ishlahat Tangerang

2

Roni Tabroni,Mengasah kreativitas Menulis Artikel, (Bandung: Penerbit Nuasa, 2007), cet. 1, h. 12


(15)

2. Identifikasi Masalah

Keberhasilan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia berkaitan erat dengan keterampilan menulis dan ditentukan pula oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut antara lain faktor pendekatan pembelajaran yang digunakan guru dan faktor siswa. Bersasarkan permasalahan di atas, maka permasalahan dalam penelitian sebagai berikut:

a. Keterampilan memilih kosa kata (diksi) masih kurang. b. Keterampilan menggunakan struktur kalimat masih kurang. c. Keterampilan menerapkan ejaan maupun tanda baca masih kurang. d. Alokasi waktu yang disediakan masih kurang.

3. Pembatasan Masalah

Untuk meningkatkan keterampilan menulis teks berita di dalam penelitian ini, peneliti membatasi penelitian mengenai Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Jenis Straight News melalui Teknik Pengamatan Objek Langsung pada Siswa Kelas VIII MTs Al Ishlahat Tangerang.

4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, yang dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis teks berita jenis straight news melalui teknik pengamatan objek langsung pada siswa kelas VIII MTs Al Ishlahat, Tangerang tahun pelajaran 2013/2014 ?


(16)

5. Tujuan Penelitian

Bertolak dari permasalahan yang ada, tujuan dari penelitian ini adalah Mendeskripsikan peningkatan keterampilan menulis teks berita jenis

Straight News melalui teknik Pengamatan Objek Langsung pada Siswa Kelas VIII MTs Al Ishlahat Tangerang tahun pelajaran 2013/2014.

6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini meliputi manfaat teoretis dan praktis. 1. Manfaat Teoretis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbang pemikiran bagi guru mata pelajaran bahasa dan sastra Indonesia serta mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Sumbangan pemikiran tersebut, berkaitan dengan pengembangan kurikulum melalui penggunaan teknik yang tepat untuk pembelajaran menulis, khususnya yang berkaitan dengan keterampilan menulis teks berita.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi guru, siswa, sekolah dan peneliti.

a. bagi guru adalah memberikan alternatif pemilihan teknik pembelajaran menulis teks berita jenis Straight news dan dapat mengembangkan keterampilan guru Bahasa dan Sastra Indonesia, khususnya dalam menerapkan pembelajaran melalui teknik objek langsung.

b. Bagi siswa adalah dapat meningkatkan keterampilan menulis teks berita jenis Straight news. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan yang bermanfaat bagi siswa agar lebih mudah mengaplikasikan dengan nyaman tanpa mengesampingkan kompetensi dasar, serta bisa menjadi modal awal kemampuan mereka dalam kehidupan sehari-hari terutama seandainya suatu saat akan menjadi seorang reporter surat kabar.


(17)

c. Bagi sekolah adalah dapat dijadikan alasan sebagai upaya meningkatkan kualitas guru, siswa dan sekolah.

d. Bagi peneliti adalah dapat menambah wawasan tentang menulis teks berita jenis Straight news dengan menggunakan teknik objek langsung.


(18)

6 A.Hakikat Menulis

1. Pengertian Menulis

Menulis dapat didefinisikan sebagai “satu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau medianya”.1 Sementara itu, Tarigan mengemukakan menulis berarti “suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis juga suatu kegiatan yang

produktif dan ekspresif”.2

Dalam kegiatan menulis ini maka sang penulis haruslah terampil memanfaatkan grafologi (ilmu tentang aksara atau sistem tulisan), struktur bahasa dan kosa kata. Keterampilan menulis tidak mungkin datang secara otomatis melainkan harus melalui latihan dan praktik yang banyak dan teratur.

Zainnurahman menyatakan disebut keterampulan prodiktif karena keterampilan tersebut digunakan untuk memperoduksi bahasa demi penyampaian makna, sedangkan disebut reseptif karena keterampilan tersebut digunakan untuk menangkap dan mencerna makna guna pemahaman terhadap penyampaian dalam bentuk bahasa baik verbalmaupun non verbal3

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa keterampilan menulis merupakan keterampilan produktif. Sebagai suatu keterampilan, beberapa ahli yang mendefinisikan keterampilan tersebut. M. Arief Hakim menyatakan bahwa menulis pada hakekatnya adalah upaya mengekspresikan apa yang dilihat, dirasakan dan difikirkan ke dalam bahasa tulisan.4

1

Suparno dan M. Yunus, Keterampilan Dasar Menulis, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2011), Cet. 25, h. 1.3. 2 Henry Guntur tarigan, Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:Angkasa, 2008), h.3 3

Zainnurrahman, Menulis dari teori hingga Praktek (Bandung: Alfabeta, 2011 ), Cet.1. hal 2

4M. Arief Hakim, Kiat Menulis Artikel Dimedia : dari Pemula sampai Mahir, ( Bandung: NUANSA, 2008),Cet. IV h.15


(19)

Menulis berarti menyampaikan pikiran, perasaan, atau pertimbangan melalui tulisan. Alatnya adalah bahasa yang terdiri atas kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf, dan wacana. Pikiran yang disampaikan kepada orang lain harus dinyatakan dengan kata yang mendukung makna secara tepat dan sesuai dengan apa yang ingin dinyatakan. Kata-kata itu harus disusun secara teratur dalam klausa dan kalimat agar orang dapat menangkap apa yang ingin disampaikan itu. Makin teratur bahasa yang digunakan, makin mudah orang menangkap pikiran yang disalurkan melalui bahasa itu. Oleh karena itu, keterampilan menulis di sekolah sangatlah penting.

Menurut Sabarti dkk. Kemampuan menulis merupakan kemampuan yang kompleks, yang menuntut sejumlah pengetahuan dan keterampilan5. Sebagai salah satu bentuk komunikasi verbal (bahasa), menulis juga dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Pesan adalah isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Adapun tulisan merupakan sebuah sistem komunikasi antarmanusia yang menggunakan simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati pemakainya. Di dalam komunikasi tertulis terdapat empat unsur yang terlibat. Keempat unsur itu adalah (1) penulis sebagai penyampai pesan, (2) pesan atau isi tulisan,(3) saluran atau medium tulisan, dan (4) pembaca sebagai penerima pesan.

Menulis pada hakikatnya adalah suatu proses berpikir yang teratur, sehingga apa yang ditulis mudah dipahami pembaca. Sebuah tulisan dikatakan baik apabila memiliki ciri-ciri, antara lain bermakna, jelas, bulat dan utuh, ekonomis, dan memenuhi kaidah gramatika.

Kemampuan menulis adalah kemampuan seseorang untuk menuangkan buah pikiran, ide, gagasan, dengan mempergunakan rangkaian bahasa tulis yang baik dan benar. Kemampuan menulis seseorang akan menjadi baik apabila dia juga memiliki: (a) kemampuan untuk menemukan

5

Sabarti Akhadiah, Maidar, G, A. dan Sakura, H.R. Pembinaan Kemampuan Menu-lis Bahasa Indonesia. (Jakarta: Erlangga.2012), Cet. 9 hal 2


(20)

masalah yang akan ditulis, (b) kepekaan terhadap kondisi pembaca, (c) kemampuan menyusun perencanaan penelitian, (d) kemampuan menggunakan bahasa Indonesia, (e) kemampuan memulai menulis, dan (f) kemampuan memeriksa karangan sendiri. Kemampuan tersebut akan berkembang apabila ditunjang dengan kegaiatan membaca dan kekayaan kosakata yang dimilikinya.

Menulis adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca seperti yang dimaksud oleh pengarang. Agar komunikasi lewat lambang tulis dapat tercapai seperti yang diharapkan, penulis hendaklah menuangkan ide atau gagasannya kedalam bahasa yang tepat, teratur, dan lengkap. Dengan demikian, bahasa yang dipergunakan dalam menulis dapat menggambarkan suasana hati atai pikiran penulis. Sehingga dengan bahsa tulis seseorang akan dapat menuangkan isi hati dan pikiran.

Kata keterampilan berbahasa mengandung dua asosiasi, yakni kompetensi dan performansi. Kompetensi mengacu pada pengetahuan konseptual tentang sistem dan kaidah kebahasan, sedangkan performansi merujuk pada kecakapan menggunakan sistem kaidah kebahasaan yang telah diketahui untuk berbagai tujuan penggunaan komunikasi. Seseorang dikatakan terampil menulis apabila ia memahami dan mengaplikasikan proses pegungkapan ide, gagasan, dan perasaan dalam bahasa Indonesia tulis dengan mempertimbangkan faktor-faktor antara lain ejaan dan tata bahasa, organisasi/ susunan tulisan, keutuhan (koherensi), kepaduan (kohesi), tujuan, dan sasaran tulisan.

2. Menulis sebagai suatu cara berkomunikasi

Menulis merupakan salah satu cara untuk komunikasi, proses komunikasi ini melibatkan antara penulis dan pembaca. Menurut Webb dalam Henry Guntur Tarigan Komunikasi adalah suatu proses pengiriman dan


(21)

penerimaaan pesan- pesan yang pasti terjadi sewaktu-waktu bila manusia atau binatang-binatang ingin berkenalan dan berhubungan satu sama lainnya, seperti hewan-hewan lainnya, maka manusia berkomunikasi melalui gerak-gerik refleks yang sederhana dan bunyi-bunyi yang tidak merupakan bahasa6 meurut pendapat diatas berpendapat bahwa nilai kemampuan bahasa dipakai sebagai penyampaian suatu informasi. Informasi pun beragam jenisnya.

Pada dasarnya komunikasi bahasa digunakan sebagai penyampaian suatu informasi.Sangat penting bahwa penerima informasi yang benar dari pengirimnya. Proses menulis sebagai suatu cara berkomunikasi, atau hubungan antara penulis dan pembaca.

3. Tujuan Menulis

Setiap aktivitas atau kegiatan mempunyai suatu tujuan tertentu yang ingin diperoleh atau disampaikan kepada orang lain, begitu juga dengan kegiatan menulis. Karena pada dasarnya apa yang dituangkan dalam tulisan mempunyai maksud yang ingin dicapai. Menurut Tarigan tujuan menulis antara lain (1).Memberitahukan atau mengajar, (2).Meyakinkan atau mendesak, (3) menghibur atau menyenangkan, dan (4).Mengutarakan atau mengekfesikan perasaan dan emosi yang berapi-api7. Sedangkan tujuan menulis menurut Hugo Hadrig dalam tarigan adalah8 :

1. ( Tujuan Penugasan )

Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (contoh para siswa yang diberi tugas merangkum buku; sekretaris yang ditugaskan membuat laporan dan agenda rapat).

6

Henry Guntur Tarigan, op cit. h.19 7

Ibid. h.11 8


(22)

2. ( Tujuan Altruistik)

Penulis bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedudukan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan, dan penalarannya, ingin membuat hidup pembaca lebih mudah dan lebih menyenangkan dengan karyanya itu.

3. (Tujuan Persuasif)

Tukisan yang bertujuan untuk meyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan.

4. (Tujuan Informasional, Tujuan Penerangan)

Tukisan ini bertujuan untuk member informasi atau keterangan kepada para pembaca.

5. (Tujuan Pernyataan Diri)

Tulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan atau menyatakan diri sang pengarang kepada para pembaca

6. (Tujuan Kreatif)

Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri, tetapi “keingin

kreatif” disini melebihi pernyataan diri, dan melibatkan dirinya. Dengan

melibatkan dirinya dengan keinginan untuk mencapai norma artistic, atau seni yang ideal seni idaman maka tujuan ini mencapai nilai-nilai artistic, nilai-nilai kesenian.

7. (Tujuan Pemecahan Masalah)

Dalam tulisan seperti ini penulis ingin memecahkan masalah yang dihadapi. Penulis ingin menjelaskan, menjernihkan menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran-pikiran dan gagasan-gagasan sendiri agar dapat dimengerti dan diterima oleh para pembacanya.

Dengan demikian, seorang menulis harus sadar mengenai apa yang ditulisnya, dan untuk apa tulisan tersebut dibuat sebelum memulai menulis. Dengn adanya kejelasan serta tujuan yang jelas terhadap tulisanya.


(23)

B. Hakikat Teks Berita 1. Pengertian Berita

Secara sederhana berita atau dalam bahasa Inggris NEWS

merupakan singkatan dari North, East, West, and South (N-E-W-S) yang menunjukkan sifat berita yang menghimpun keterangan dari empat penjuru mata angin. Berita adalah informasi terkini yang bisa datang darimana saja baik utara timur,barat, atau selatan sedangkan NEWS merupakan bentuk prulal dari kata new(Baru) Karena itu berita harus selalu terkait dengan hal- hal atau kejadian yang baru dan dianggap menarik. Pendapat yang sama diungkapakan oleh Dean M. Spenser dalam M. Djen Amar SH, berita dapat dilukiskan sebagai setiap fakta yang tepat atau idea yang dapat menarik sejumlah besar pembaca.9

A.A Shahab menyatakan: “berita bisa didefinisikan sebagai laporan mengenai peristiwa atau pendapat, yang menarik perhatian pembaca dan

disusun menurut aturan seta disiarkan melalui media massa”10

Menulis teks berita merupakan bagian dari salah satu standar kompetensi yang harus dicapai oleh siswa kelas VIII MTs. Standar kompetensi tersebut adalah mampu mengekspresikan berbagai pikiran, gagasan, pendapat, dan perasaan dalam berbagai ragam tulisan: menulis rangkuman dari beberapa teks, menulis surat resmi, menulis laporan, menulis ulasan, menyunting tulisan sendiri dan tulisan teman, menulis rencana kegiatan, menulis teks berita, menulis slogan, dan menulis petunjuk.

9

M. Djen Amar , Hukum Komunikasi Jurnalistik , (Bandung: Alumni/1984),cet.1, h.46 10


(24)

2. Unsur – Unsur Berita

Seperti halnya dalam satu kesatuan, maka dalam berita pun ada unsur-unsur lain yang menyatukannya. Tradisi jurnalistik lazim mengenal keenam unsur ini dengan 5W1H: WHAT, WHO, WHEN, WHERE, HOW, WHY11 berikut ini merupakan penjelasan dari 5W1H

i. What....?

Pertanyaan What (apa) yang terjadi, akan menyebabkan wartawan mengumpulkan fakta yang berkaitan dengan hal-hal yangdilakukan oleh pelaku maupun korban dalam suatu kejadian

Contoh pertanyaan: apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa? ii. Who....?

Pertanyaan Who (siapa) merupakan pertanyaan yang akan mengundang fakta yang berkaitan dnegan setiaporang yangterlibat dalamkejadian Contoh pertanyaan: siapa yang terlibat di dalamnya?

iii. Why....?

Pertanyaan Why (mengapa) akan mengundang jawaban latar belakang dari suatu tindakan ataupun penyebab suatu kejadian yang telah diketahui apanya

Contoh pertanyaan: mengapa peristiwa itu terjadi? iv. Where....?

Pertanyaan Where (Dimana) menyangkut tempat kejadian Contoh pertanyaan: di mana terjadinya peristiwa itu?

v. When....?

Pertanyaan when (bilamana/kapan) akan menyangkut waktu kejadian ataupun kemungkinan kemungkinan waktu yang berkaitan dengan kejadian tersebut

Contoh pertanyaan: kapan terjadinya?

11


(25)

vi. How....?

Pertanyaan How (Bagaiman) akan memberikan fakta yang berkaitan dengan proses kejadian yang diberitakan

Contoh pertanyaan: bagaimana terjadinya?

3. Bentuk berita

1. Berita Lempeng(Sport news atau Straigh News )

Menurut A.A Shahab straight News adalah bentuk penulisan berita yang ditulis sebagaimana adanya (factual), yang dilihat dan didengar seorang jurnalis pada saat peristiwa terjadi, tanpa ada tambahan fakta atau data baru.12Pada level ini, logika berpikir deduktif dan Induktif sangat dikedepankan. (Deduktif yaitu sebuah paragraf yang berpola dari umum ke khusus, artinya paragraf yang didahului dengan kalimat umum kemudian dikembangkan dengan beberapa kalimat penjelas, sedangkan induktif adalah paragraf yang berpola dari khusus ke umum, artinya paragraf yang diawali dengan beberapa kalimat penjelas kemudian ditarik kesimpulan yang berupa umum. Sehingga kalimat utamanya terdapat di akhir paragraf). Tulisan pun sangat memperhatikan apa yang selama ini dikenal sebagai rumus penting berita, yakni 5W+1H

2. Berita langsung (straight/hard/spotnews)

digunakan untuk menyampaikan kejadian penting yang secepatnya diketahui pembaca. Aktualitas merupakan unsur yang penting dari berita langsung.

Contoh berita:

“Gunung Selamet Semburkan Api”

Surono: Belum perlu naikkan status

Pemalang, Kompas- Kemunculan sinar api dari kawah mendominasi aktifitas gunung selamet di Jawa Tengah yang masih berstatus waspada. Setiap jam, dua hingga tiga kali sinar api tersembur dari kawah gunung

12


(26)

yang berada di kabupaten Tegal, Pemalang, Berebes, Purbalingga, dan Bayumas itu.13

3. Berita Analisa (analisys news)

Berbeda dengan berita straigh news yang menyajikan fakta apa adanya. Berita analisa atau Analisys news dilengkapi denganfakta atau data tamabahan, guna mendukung analisa sang jurnalis terhadap suatu peristiwa atau pendapat yang terjadi14.

4. Berita Interpretatif (Interpreted news)

Sepintas berita Interpretatif atau Interpreted news mirip dengan berita analisis, karena keduanya memang bertujuan menyajikan berita secara lengkap dan dalam.

Jadi berita Interpreted newssuatu berita peritiwa atau pendapat yang di susun dari fakta dan data dengan memberi penjelasan yang lebih lengkap dari fakta yang ada, termasuk menjelaskan latar belakangnya, kenapa suatu peristiwa bisa terjadi.15

4. TEKNIK PEMBELAJARAN MENULIS 1. Menulis dari Gambar

Teknik pembelajaran menulis dari gambar bertujuan agar siswa dapat manulis dengan cepat berdasarkan gambar yang dilihat.16Contoh, guru menunjukkan gambar gunung Selamet meletus di daerah Jawa Tengah. Dari gambar tersebut siswa dapat membuat tulisan secara cepat dan rapi berdasarkan gambar. Media yang dibutuhkan adalah gambar-gambar yang yang sesuai dengan Rencana Pelakasanaan Pelajaran (RPP), bias berukuran poster, menggunakan media kertas karton, bisa secara individu dan kelompok

13

Kompas, Senin 28 April 2014, h. 15 14

A.A Shahab, op cit., h. 36

15

Ibid, h. 37 16


(27)

Cara menerapkan (1) guru menyampaikan pengantar, (2) guru menempelkan beberapa gambar didepan kelas. (3) setelah siswa melihat gambar tersebut, siswa mulai mengidentifikasi gambar dan dari identifikasi itu siswa membuat tulisan saran runtut dan logis, (4) guru bertanya kepada siswa tentang alasan tulisan yang dibuatnya, dan (5) guru merefleksikan pembelajaran tersebut.

Upayakan gambar yang disajikan sesuai dengan tema pelajaran yang dipelajari saat itu. Guru dapat memilih gambar yang cocok dengan karakteristik kelas. Gambar yang telah digunakan siswa dapat ditarik kembali untuk jadi bahan pembelajaran berikutnya.

2. Menulis Objek Langsung

Teknik pembelajaran menulis objek langsung bertujuan agar siswa dapat menulis dengan cepat berdasarkan objek yang dilihat.17 Guru menunjukkan objek kepada siswa didepan kelas, misal boneka, vas bunga, mobil-mobilan, dan lain-lain. Dari objek tersebut siswa dapat membuat tulisan secara runtut dan logis berdasarkan objek yang dilihatnya. Alat yang dibutuhkan adalah objek-objek yang bervariasi sesuai dengan tema pembelajaran. Teknik ini dapat dijalankan secara sudah perseorangan maupun secara kelompok. Cara menerapkan (1) guru menyampaikan pengantar, (2) guru memajang beberapa objek didepan kelas, (3) setelah siswa melihat objek tersebut, siswa mulai mengidentifikasi objek, (4) siswa membuat tulisan secara runtut dan logis, (5) guru bertanya kepada siswa tentang alasan tulisan yang dibuatnya, (6) guru merefleksikan pembelajaran tersebut.

Upayakan objek yang disajikan sesuai dengan tema pembelajaran yang dipelajari pada minggu itu. Guru dapat memilih objek yang cocok dengan karakteristik kelas. Objek yang telah digunakan siswa dapat ditarik kembali untuk bahan pembelajaran berikutnya.

17


(28)

3. Pembandingan Objek Langsung

Teknik pembelajaran menulis pembandingan objek langsung bertujuan agar siswa dapat menulis perbandingan berdasarkan objek yang dilihat, Misalnya, guru menunujukkan 2 benda(objek) yang sama tapi berbeda bentuk, warna, fungsi, dan lain-lain.18 Siswa menulis dengan cara mambandingkan 2 objek yang telah diidentifikasikannya. Dari objek tersebut siswa dapat membuat tulisan secara runtut dan logis berdasarkan objek yang dilihat. Alat yang dibutuhkan adalah benda-benda yang bervariasi sesuai dengan tema pembelajaran. Teknik ini dapat dijalankan secara perseorangan maupun secara kelompok.

Cara menerapkan (1) guru menyampaikan pengantar, (2)guru memejang 2 benda, (3) setelah siswa melihat objek tersebut, siswa mulai mengidentifikasi

objek, (4) siswa menulis perbandingan secara runtut dan logis, (5) guru bertanya kepada siswa tentang alasan tulisan yang dibuatnya, dan (6) guru merefleksikannya pembelajaran tersebut.

Upayan objek yang disajikan sesuai denagn tema pembelajaran yang dipelajari pada minggu itu. Guru dapat memilih objek yang cocok dengan karakteristik kelas. Objek yang telah digunakan siswa dapat ditarik kembali untuk bahan pembelajaran selanjutnya.

4. Pembandingan Dua Tulisan

Teknik pembelajaran menulis pembandingan dua tulisan bertujuan agar siswa dapat menulis perbandingan berdasarkan dua tulisan yang dibaca.19 Misalnya, guru menunjukkan 2 tulisan yang sama tema tetapi berbeda bentuk dari majalah, surat kabar, buku, atau buatan guru. Siswa menulis dengan cara membandingakan 2 tulisan yang telah diidentifikasinya. Dari 2 tulisan tersebut siswa dapat membuat perbandingan tulisan secara runtut dan logis berdasarkan 2 tulisan yang dibaca. Alat yang dibutuhkan adalah fotokopi tulisan yang bervariasi sesai dengan tema pembelajaran dan amplop, fotokopi tersebut

18

Ibid, h. 82 19


(29)

dimasukkan dalam amplop yang masing-masing ada 2 tulisan. Teknik ini dapat dijalankan secara perseorangan maupun kelompok.

Cara menerapkan (1) guru menyampaikan tentang teknik pelaksanaan kegiatan, (2) guru memberikan amplop yang berisi fotokopi tulisan yang sama tema namun lain bentuk kepada semua siswa, (3) setelah siswa membuat dan membaca 2 tulisan tersebut, siswa mulai mengidentifikasi itu siswa menulis perbandingan secara runtut dan logis, (4) guru bertanya kepada siswa tentang alasan tulisan yang dibuatnya, dan (5) guru merefleksikan pembelajaran tersebut. Upayakan tulisan yang disajikan sesuai dengan tema pembelajaran yang dipelajari pada minggu itu. Guru dapat memilih tulisan yang cocok dengan karakteristik kelas. Tulisan yang telah digunakan siswa dapat ditarik kembali untuk bahan pembelajaran berikutnya.

5. Meneruskan Tulisan

Dari teknik pembelajaran meneruskan tulisan, diperoleh kemampuan siswa dalam melengkapi ide atau gagasan secara baik dalam sebuah tulisan melalui penambahan beberapa paragraf.20 Dalam proses melengkapi tersebut, siswa berada pada kondisi senang, ceria, dan pennuh dengan tantangan dalam komunitas belajar yang kompetitif. Alat yang digunakan adalah lembaran fotokopi tulisan yang belum selesai gagasannya(tulisan tersebut semestinya 10 paragraf, tetaapi yang 3 paragraf dibuang) kemudian siswa menambahkan paragraf sesuai dengan idenya. Fotokopi sessuai dengan jumlah siswa. Pelaksanaan teknik ini bisa perseorangan atau kelompok.

Biasakan sebelum memulai kegiatan persepsi lewat berbagai cara, misalnya nyanyian, puisi, permainan, dan gerakan. Dalam pelaksanaan teknik ini (1) guru memberikan persepsi atau pengantar, (2) Setelah itu, teknik

meneruskan tulisan dijalankan lewat membagi kelompok (kalau penerapannya dalam kelompok), (3) guru memberikan rambu-rambu pelaksanaan, (4) guru memberikan lembar fotokopi kepada siswa, (5) setelah diberi waktu dan aba-aba, siswa mengerjakan tugas berupa meneruskan tulisan yang belum selesai

20


(30)

dengan idenya sendiri, (6) setelah waktu yang diberikan habis, siswa melaporkan hasilnya di depan kelas, (7) guru bertanya kepada siswa alasan tulisan tersebut, dan (8) guru merefleksikan hasil kegiatan tersebut.

Upayakan fotokopi tulisan yang diberikan berbeda-beda dalam setiap kelompok,untuk menguji kemampuannya. Anggota kelompok dapat diganti-ganti dalam setiap uji kemampuan tersebut. Setelah dipandang siswa mempunyai kemampuan, guru bertanya kepada siswa tentang kesan mereka. Upayakan dari kesan tersebut, siswa dapat menyimpulkan karakteristik tulisan. Di akhir pembelajaran, siswa merefleksikan aktivitas yang dilakukannya.

C. Kerangka Berpikir

Penelitian tindakan kelas ini memanfaatkan pembelajaran bahasa menggunakan teknik objek langsung pada kompetensi dasar menulis teks berita. Upaya meningkatkan keterampilan menulis teks berita dilakukan dengan melakukan perbaikan proses pembelajaran melalui tindakan yang mengarah pada rangsangan siswa untuk menulis dan menunjukkan kompetensinya secara total.

Keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIII MTs Al Ishlahat Tangerang belum memuaskan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor tersebut di antaranya dari siswa itu sendiri, maupun teknik pembelajaran yang digunakan oleh guru. Pemilihan teknik dalam pembelajaran merupakan salah satu faktor yang berpengaruh besar.Selama ini pembelajaran teks berita yang dilakukan oleh guru masih dengan strategi ceramah. Hal ini menyebabkan siswa tidak menunjukkan kompetensinya secara total.

Dalam kurikulum kelas VIII MTs, indikator dari kompetensi dasar menulis teks berita adalah mampu mencatat 5W1H dan mampu menulis berita secara singkat, padat dan jelas. Dari indikator itu, tampak jelas bahwa yang dibutuhkan adalah keterampilan menulis teks berita jenis Straight news, yaitu berita yang bisa dilihat siswa secara langsung terhadap objek yang akan diamati. Melalui objek secara langsung ini, siswa akan lebih termotivasi untuk mengikuti pembelajaran. Dengan adanya motivasi dan


(31)

semangat yang tinggi, maka siswa bisa menuliskan secara ulang berita yang disajikan dengan singkat, padat dan jelas.

Dari pemaparan yang disampaikan oleh guru serta penerapan- penerapan yang langsung dipraktikkan siswa melalui teknik objek langsung, diharapkan akan memudahkan siswa untuk mendapatkan bahan informasi (muatan 5W+1H) dalam menyusun teks berita jenis Straight news yang notabene singkat, padat dan jelas sesuai dengan indikator dari kompetensi dasar menulis teks berita.

D. Hipotesis Tindakan

Terdapat peningkatan keterampilan menulis teks berita jenis straight news melalui teknik pengamatan objek langsung pada siswa kelas VIII Mts Al Ishlahat Tangerang.

E. Penelitian yang Relevan

Upaya untuk meningkatkan keterampilan menulis pada siswa telah banyak dilakukan. Hal ini terbukti dengan banyaknya penelitian yang dilakukan oleh para ahli bahasa maupun para mahasiswa. Dengan adanya penelitian yang relevan diharapkan hasil yang dilakukan peneliti lebih baik dari penelitian sebelumnya. maka peneliti mengambil judul “peningkatan keterampilan menulis teks berita jenis Straight News melalui teknik pengamatan objek langsung pada

siswa Kelas VIII”

Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan topik penelitian ini yaitu penelitian mengenai peningkatan keterampilan menulis yang akan dijadikan sebagai kajian pustaka dalam penelitian. Penelitian tersebut dilakukan oleh Farhan (2005) dan Istikomah (2006).

Penelitian yang pertama disusun oleh Farhan dengan judul “Keterampilan Menulis Teks Berita dengan Pembelajaran kontekstual Komponen Pemodelan pada Siswa Kelas VIIIA MTS Negeri I Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pengajaran 2004/2005” metode yang digunakan dalam penelitian tersebut adalah menggunakan pembelajaran kontekstual komponen pemodelan berhasil


(32)

meningkatkan keterampilan menulis teks berita siswa kelas VIIIA MTS Negeri I Kajoran Kabupaten Magelang Tahun Pengajaran 2004/2005 dan adanya perubahan perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan dengan membandingkan hasil tes prasiklus, tes siklus I, dan tes siklus II. Hasil prasiklus, siswa hanya mencapai rata-rata skor sebesar 68,29%. Hasil tes siklus I rata-rata skor sebesar 74,51% atau meningkat 6,22% dari prasiklus. Hasil tes tersebut belum memenuhi target yang ditentukan, sehingga dilakukan tindakan siklus II.

Pada siklus II rata-rata skor sebesar 80,68% atau meningkat sebesar 6,17% dari rata-rata skor siklus I. Skor tersebut telah mencapai target yang ditentukan sehingga tindakan siklus III tidak diadakan. Hasil penelitian juga menunjukkan perubahan perilaku siswa menjadi lebih baik. Perubahan tingkah laku yang tampak dalam pembelajaran menulis teks berita dengan pembelajaran kontekstual komponen pemodelan yaitu siswa merasa senang, lebih bersemangat, aktif dan lebih mandiri dalam mengerjakan tugasnya.

Perbedaan penelitian yang penulis lakukan dengan peneliti di atas terletak pada metode yang digunakan dalam proses pembelajaran menulis teks berita. Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode Tehnik objek langsung sedangkan farhan menggunakan metode pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran menulis teks berita. Sedangkan persamaan peneliti dengan penelitian diatas terletak pada penelitian tindakan kelas dan menggunakan teks berita sebagai obyek penelitian

Penelitian yang dilakukan berikutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Istikomah dalam penelitiannya dengan judul “Optimalisasi Keterampilan Menulis Buku Harian dengan Pendekatan CTL Komponen Pemodelan pada Siswa Kelas VIIA MTS Negeri 1Wonopringgo Kabupaten Pekalongan” metode yang digunakan pada penelitian tersebut adalah menggunakan metode pendekatan CTL.

Hasil penelitiannya adalah pengaruh pemodelan berhasil meningkatkan keterampilan menulis buku harian siswa dan adanya perubahan perilaku siswa


(33)

selama pembelajaran berlangsung. Hasil penelitian menunjukkan terjadi peningkatan dengan membandingkan hasil tes pratindakan, tes siklus I, dan tes siklus II. Hasil pratindakan, siswa hanya mencapai nilai rata- rata sebesar 59,57. Hasil tes siklus I nilai rata-rata sebesar 74,12 atau meningkat 24,43% dari pratindakan. Hasil tes tersebut belum memenuhi target yang ditentukan, sehingga dilakukan tindakan siklus II.

Pada siklus II nilai rata-rata sebesar 83,62 atau meningkat sebesar12,82% dari nilai rata-rata siklus I. Nilai rata-rata tersebut telah mencapai target yang ditentukan sehingga tindakan siklus III tidak diadakan. Hasil penelitian juga menunjukkan perubahan perilaku siswa menjadi lebih baik. Perubahan tingkah laku yang tampak dalam pembelajaran menulis buku harian dengan pendekatan CTL komponen pemodelan yaitu siswa merasa senang dengan kegiatan menulis serta siswa menjadi termotivasi untuk mempraktikkan menulis buku harian di rumah atau kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan berdasarkan Penelitian yang Relevan tersebut, dapat diketahui bahwa kajian mengenai peningkatan keterampilan menulis dengan berbagai teknik, metode, dan pendekatan telah banyak dilakukan. Tetapi, penelitian mengenai keterampilan menulis teks berita jenis straight news melalui teknik objek langsung jarang dilakukan. Oleh karena itu, penelitian ini diharapkan dapat melengkapi hasil dari penelitian sebelumnya, serta dapat menjadi pijakan bagi penelitian selanjutnya

Perbedaan penelitian penulis lakukan dengan penelitian diatas terletak pada metode yang digunakan dalam proses pembelajaran menulis teks berita penulis mekakukan penelitian kereampilan menulis teks berita dengan menggunakan obyek langsung sedangkan farhan menggunakan kontesktual dan Istiqomah dengan pendekatan CTL dalam teks berita. Persamaan Penelitian penulis lakukan dengan penelitian diatas terletak pada Penelitian Tindakan Kelas dan menggunakan teks berita sebagai obyek penelitian sedangkan.

Dari kedua penelitian relevan yang relevan tersebut, maka diketahui bahwa kemampuan menulis teks berita pada siswa dapat ditingkatkan Kemudian, penelitian tentang teknik objek langsung sengaja dipilih dalam kegiatan


(34)

pembelajaran menulis teks berita jenis straightnews karena dalam teknik ini merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan anggota masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.


(35)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan disekolah MTs. Al Ishlahat yang berlokasi di No. 52 Jatiuwung Tangerang

2. Waktu Penelitian Data

Waktu penelitian data dilaksanakan pada tanggal 29 Maret 2014 sampai 30 Agustus 2014

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK), artinya penelitian yang dilakukan di kelas dalam satu sekolah. Penelitian tindakan kelas merupakan sebagai penelitian tindakan (action re-search) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik.1 Dan bersifat leflektif artinya pihak pelaku tindakan secara sadar merenungkan serta mengukur kembali sejauh mana hasil dari proses pembelajaran yang telah dilakukan.

Ekawarna menyatakan PTK adalah penelitian tindakan kelas (action research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas . penelitian tindakan pada hakekatnya merupakan rangkaian “risat-tindakan-riset-tindakan-…” yang dilakukan secara siklus dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan.2

Hal yang sama dinyatakan oleh masnur muslich, melalui PTK, masalah-masalah pendidikan dan pembelajran dapat dikaji, ditingkatkan, dan dituntaskan sehingga proses pendidikan dan pembelajaran inovatif dan hasil

1 H.E. Mulyasa, Praktik Penelitian tindakan Kelas, (PT Remaja Rosda Karya, 2012), cet.5 h. 10 2

Ekawarna, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:Gaung persada Press, 2011), cet.2, h. 4


(36)

belajar yang optimal dapat diwujudkan dengan sistimatis.3 Dalam penelitian tindakan kelas ini berisi refleksi awal dan perencanaan umum. Refleksi awal berupa suatu renungan dalam sehingga dapat menemukan kelemahan-kelemahannya, yang nantinya diperoleh kemanfaatan berupa perbaikan praktis yang meliputi penanggulangan berbagai permasalahan belajar yang dialami siswa.

Sebagaimana di ungkapkan oleh Nelson Siregar Penelitian kelas merupakan suatu upaya untuk menjelaskan berbagai aspek dari hubungan antar-ketergantungan materi-subyek pembelajar dan pengajar sehubungan dengan isu totalitas dan logika-internal dari tugas social mengkonstruksi penetahuan dari PBM.4 Secara singkat PTK dapat didefinisikan sebagai suatu bentuk bagian yang bersifat refleksi oleh pelaku tindakan, yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan rasional dan tindakan-tindakan mereka dalam melakukan tugas menurut kemmis dkk dalam Suwarsih Madya para anggota kelompok menyusun rencana tindakan bersama sama, bertindak dan mengamati secara individual dan bersama sama dan melakukan refleksi bersama sama pula kemudian mereka secara sadar merumuskan kembali rencana berdasarkan yang lebih lengkap dan kristis. Itulah empat aspek pokok dalam penelitian tindakan.5

Setelah dilakukan refleksi yang berupa analisis dan penilaian terhadap proses tindakan tersebut, akan muncul permasalahan baru yang perlu mendapat perhatian, sehingga perlu merencanakan ulang dan refleksi ulang.

1. Prosedur Tindakan pada Siklus I

Prosedur tindakan pada siklus I berupa perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tahap perencanaan. Perencanaan ini dilakukan sebagai upaya memecahkan segala

3

Masnur Muslich, Pelaksanaan PTK itu Mudah, (Jakarta:PT Bumi Aksara, 2011), cet 11, h.6 4

Nelson Siregar, Penelitian kelas :teori , Metodologi, & analisis, 1998. cet 1, h. 8 5


(37)

permasalahan yang ditemukan pada refleksi awal dan segala sesuatu yang perlu dilakukan pada tahap tindakan. Dengan adanya perencanaan, tindakan pembelajaran yang akan dilakukan lebih terarah dan sistematis.

Pada tahap perencanaan ini dilakukan persiapan pembelajaran menulis teks berita jenis straight news. Rencana kegiatan yang akan dilakukan adalah menyusun rencana pembelajaran, membuat dan menyiapkan instrument penelitian berupa lembar observasi, wawancara, jurnal dan objek yang akan digunakan dalam pembelajaran, menyiapkan perangkat tes yang berupa kisi-kisi soal dan pedoman penskoran.

Tindakan merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Tindakan yang akan dilakukan secara garis besar dalam pembelajaran menulis teks berita jenis straight tnews dengan teknik objek langsung. Pada tahap ini, dilakukan tiga tahap proses belajar mengajar, yaitu apersepsi, proses pembelajaran dan evaluasi.

Pada tahap apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran. Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.

Setelah siswa siap mengikuti kegiatan, pembelajaran menulis teks berita jenis straight news dilaksanakan. Siswa membentuk kelompok, satu kelas terdiri dari 4 kelompok. Masing-masing kelompok hunting (mencari) berita pada tempat yang telah ditentukan. Pencarian utama mengacu pada aspek 5W 1H. Setelah merasa informasi/data yang diperoleh cukup, siswa kembali ke kelas. Kemudian masing-masing siswa menulis teks berita jenis straight tnews berdasarkan data yang diperoleh bersama kelompoknya. Saat menulis teks berita, masing-masing siswa mengembangkan sendiri data yang telah diperoleh menjadi teks berita jenis straight news. Setelah itu guru berinteraksi (sebagai mediator) ketika siswa mengalami kesulitan dan berusaha mengarahkan siswa. Lalu bersama-sama membahas beberapa teks berita yang telah ditulis siswa agar mendapatkan gambaran sementara tentang hasil teks berita jenis straight news yang dibuat oleh siswa tersebut. Hasil tulisan siswa


(38)

yang berupa teks berita dinilai oleh guru untuk mengetahui sampai di mana keterampilan siswa dalam menulis teks berita.

Observasi merupakan mengamati perhatian dan sikap siswa dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menulis berlangsung. Dalam melakukan pengamatan peneliti dibantu oleh tim penelitian dan guru pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Sasaran yang diamati meliputi kerjasama dengan kelompoknya atau teman, keaktifan dalam mengerjakan tugas, keaktifan dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran, sharing dengan teman, sikap dan keseriusan siswa saat hunting (mencari) berita dan melakukan reportase, sikap atau tanggapan siswa terhadap teknik pembelajaran, dan pembelajaran menyenangkan.

Setelah kegiatan pembelajaran selesai, guru membagikan jurnal kepada siswa untuk mengetahui kesan, tanggapan dan saran siswa terhadap pembelajaran yang baru saja dilakukan, baik terhadap materi, teknik maupun cara mengajar guru.

Refleksi dilakukan pada akhir pembelajaran. Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya mengkaji segala hal yang telah terjadi pada tahap tindakan. Hasil refleksi ini digunakan sebagai bahan masukan dalam menetapkan langkah selanjutnya. Dalam penelitian tindakan kelas ini, refleksi pada siklus I dijadikan masukan dalam menentukan langkah pada siklus II. Dengan demikian,akan dilakukan perbaikan perencanaan dan tindakan pada siklus II sehingga hasil pembelajaran yang didapatkan semakin meningkat. Masalah-masalah pada siklus I dicari pemecahannya, sedangkan kelebihan-kelebihannya dipertahankan dan ditingkatkan.

2. Prosedur Tindakan pada Siklus II

Proses tindakan pada siklus II dilakukan berdasarkan hal-hal yang kurang sesuai pada siklus I. Siklus II merupakan perbaikan- perbaikan dari siklus I. Pelaksanaan siklus II ini melalui tahap yang sama dengan siklus I.


(39)

a. Perencanaan

Pada tahap Perencanaan dalam siklus II ini dipersiapkan rencana pembelajaran yang telah diperbaiki dan disempurnakan.Dalam tahap ini kekurangan-kekurangan yang terjadi tahap siklus I diperbaiki.Guru juga menyiapkan soal tes dan nontes untuk siklus II dan mengkoordinasikan kembali dengan guru mata pelajaran.

b. Tindakan

Tindakan pada siklus II adalah penyempurnaan tindakan pada siklus I. Pada tahap ini guru menjelaskan kesalahan-kesalahan yang terdapat pada penulisan teks berita jenis Straight news yang telah dibuat siswa. Kemudian siswa diberi bimbingan dan arahan agar dalam pelaksanaan kegiatan menulis teks berita jenis Straight news pada siklus II akan menjadi lebih baik. Kegiatan dalam siklus II adalah apersepsi, proses pembelajaran dan evaluasi.

Pada tahap apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran. Guru memberikan penjelasan kepada siswa mengenai tujuan, manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dan memotivasi siswa untuk semakin lebih baik dalam menulis teks berita jenis Straight news . Guru menjelaskan kesalahan-kesalahan yang telah siswa lakukan dan memberikan penjelasan tentang cara memperbaiki kesalahan-kesalahan dalam menulis teks berita jenis Straight news.

Setelah siswa siap mengikuti kegiatan, pembelajaran menulis teks berita jenis Straight news dilaksanakan. Masing-masing siswa hunting (mencari) berita pada tempat yang mereka inginkan di dalam wilayah sekolah. Pencarian utama mengacu pada aspek 5W+1H. Setelah merasa informasi / data yang diperoleh cukup, siswa kembali ke kelas. Kemudian masing-masing siswa menulis teks berita jenis Straight news berdasarkan data yang diperolehnya. Data tersebut kemudian dikembangkan menjadi teks berita jenis Straight news. Setelah itu guru berinteraksi (sebagai mediator) ketika siswa mengalami kesulitan dan berusaha mengarahkan siswa. Lalu bersama-sama membahas beberapa teks berita yang telah ditulis siswa


(40)

agar mendapatkan gambaran sementara tentang hasil teks berita jenis

Straight news yang dibuat oleh siswa tersebut. Hasil tulisan siswa yang berupa teks berita dinilai oleh guru untuk mengetahui sampai di mana keterampilan siswa dalam menulis teks berita.

c. Observasi

Pada siklus II ini selama proses pembelajaran berlangsung, siswa tetap diamati. Pengamatan dilakukan untuk peningkatan hasil tes dan perilaku siswa. Observasi ini adalah mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa selama penelitian berlangsung. Dalam melakukan pengamatan peneliti dibantu oleh tim penelitian dan guru pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia seperti pada siklus pertama. Sasaran yang diamati meliputi kerjasama dengan kelompoknya atau teman, keaktifan dalam mengerjakan tugas, keaktifan dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran, sharing dengan teman, sikap dan keseriusan siswa saat hunting (mencari) berita dan melakukan reportase, sikap atau tanggapan siswa terhadap teknik pembelajaran, dan pembelajaran menyenangkan.

Setelah kegiatan pembelajaran selesai, guru membagikan jurnal kepada siswa untuk mengetahui kesan, tanggapan dan saran siswa terhadap pembelajaran yang baru saja dilakukan, baik terhadap materi, teknik maupun cara mengajar guru.

d. Refleksi

Refleksi pada siklus II merupakan koreksi dan perenungan akhir dalam penelitian ini. Semua kendala atau kelemahan tentang pembelajaran berbicara yang ditemukan mulai dari awal perencanaan sampai dengan hasil akhir pada siklus I akan diatasi pada siklus II.

Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektifan penggunaan teknik objek langsung dalam pembelajaran menulis teks berita jenis Straight news, untuk melihat peningkatan keterampilan menulis teks berita jenis Straight news dan mengetahui perubahan perilaku siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.


(41)

Siklus 1

Siklus II

Gambar

Desain Penelitian Tindakan Kelas6

6

Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), Cet. VIII, h.74

Permasalahan baru hasil refleksi

Permasalah

an

Perencanaan

Pelaksanaan

Refleksi

Pengamatan/

Apabila

permasalahan

belum

terselesaikan

Dilanjutkan

Ke siklus berikutnya

Perencanaan

Pelaksanaan


(42)

C. Populasi dan Sampel

Menurut Sugiono Populasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.”7

Seperti yang sudah dijelaskan diatas, bahwa peneitian ini hanya menggunakan satu kelas atau dengan kata lain “apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi” Menurut Suharsimi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi atau studi populasi atau study sensus8

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII MTs Al-Ishlahat yang berjumlah 86 siswa, yang terdiri atas dua kelas yaitu kelas VIII A dan VIII B berdasarkan populasi yang ada peneliti mengambil salah satu kelas untuk dijadikan sampel. Adapun kelas yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIIIA tehnik pengambilan sampel digunakan dengan tehnik purposive sampel.

Tabel.1

Jumlah siswa-siswi MTs Al-Islhahat Kelas VIII A Tangerang

Kelas Jumlah Siswa

L P

VIII A 14 Siswa 26 Siswa

Jumlah 40 Siswa

Purposive sampel yaitu “tehnik pengambilan sampel sumber data dengan pengambilan tertentu.”9

7

Sugiono, Metode Penelitian kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung:Alfabeta, 2009), cet.ke-8,h.80 8

Suharsini, Arikunto, Prosedur Penelitin Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta:Rineka Cipta, 2010), cet, ke-14, h.173

9


(43)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa tes. Tes digunakan untuk mengumpulkan data tentang keterampilan menulis teks berita siswa berupa tes menulis teks berita jenis Straight news.

Penelitian ini diawali dengan pelaksanaan tes awal atau pretes untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan siswa tentang teks berita jenis

Straight news. Pada tes awal ini siswa juga menulis teks berita jenis

Straight news untuk mengetahui keterampilan siswa menulis teks berita jenis

Straight news. Setelah proses pembelajaran, diadakan tes menulis teks berita jenis Straight news. Tes ini dilaksanakan untuk mengetahui pengetahuan dan kemampuan siswa tentang menulis teks berita jenis

Straight news setelah mengikuti proses pembelajaran.

Tes yang digunakan untuk mengukur keterampilan menulis teks berita jenis Straight news siswa berupa laporan teks berita jenis Straight news yang dibuat oleh siswa. Ada enam aspek pokok yang dijadikan kriteria penilaian, yaitu (1) kelengkapan isi berita (mengandung 5W + H); (2) keruntutan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami); (3) penggunaan kalimat (singkat dan jelas); (4) kosakata yang digunakan adalah bahasa yang tepat; (5) kemenarikan judul; dan (6) ketepatan penggunaan ejaan dalam berita

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan tes, nontes dan dokumentasi.Teknik yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes awal dan tes akhir. Tes awal dilakukan sekali pada siklus I untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang teks berita jenis Straight news dan sampai di mana keterampilan mereka menulis teks berita jenis Straight news. Setelah itu, pada akhir siklus I dan II diadakan tes akhir.Tes akhir dilakukan dengan memberikan tugas untuk menulis teks berita secara individu. Tes ini untuk mengetahui kemampuan siswa menulis teks berita dengan


(44)

memperhatikan aspek kelengkapan isi berita (mengandung 5W + H) , keruntutan pemaparan (isi urut dan jelas sehingga mudah dipahami) , penggunaan kalimat (singkat dan jelas) ,

Kosakata yang digunakan adalah bahasa yang tepat , kemenarikan judul , dan ketepatan penggunaan ejaan dalam berita. Langkah-langkah yang dilakukan di dalam pengambilan data dengan tes adalah: (1) menyiapkan soal tes berdasarkan teknik yang disajikan; (2) siswa ditugasi hunting (mencari berita) dan reportase guna melengkapi data yang diperlukan dalam menulis teks berita jenis Straight news; (3) siswa diminta untuk menulis teks berita; (4) menilai dan mengolah data dari hasil penelitian; dan (5) peneliti mengukur keterampilan menulis siswa berdasarkan hasil tes pada siklus I dan siklus II.

Teknik nontes yang digunakan meliputi tiga kegiatan yaitu observasi, wawancara dan jurnal.

Observasi ini ini menggunakan Observasi sistimatis yaitu “ Observasi yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrument pengamatan”10

Observasi digunakan untuk mengungkapkan data keaktifan siswa selama proses pembelajaran menggunakan teknik objek langsung. Observasi dilakukan oleh peneliti dibantu oleh tim penelitian dan guru pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Adapun tahap observasinya yaitu (1) mempersiapkan lembar observasi yang berisi butir-butir sasaran amatan tentang keaktifan siswa dalam mendengarkan penjelasan guru, keaktifan siswa dalam proses pembelajaran dan keaktifan siswa dalam mengerjakan tes; (2) melaksanakan observasi selama proses pembelajaran yaitu mulai dari penjelasan guru, proses belajar-mengajar sampai dengan siswa menulis teks berita jenis Straight news; (3) mencatat hasil observasi denganmengisi lembar observasi yang telah dipersiapkan.

Teknik wawancara digunakan untuk mengungkap data penyebab kesulitan dan hambatan dalam pembelajaran menulis teks berita jenis

10


(45)

Straight news. Wawancara dilakukan pada 6 orang siswa yaitu 2 orang siswa yang mendapatkan nilai tes yang tinggi, 2 orang siswa yang mendapatkan nilai tes yang sedang dan 2 orang siswa yang mendapatkan nilai tes yang rendah. Hal ini berdasarkan nilai tes pada tiap siklus dan berdasarkan observasi yang dilakukan guru selama proses pembelajaran.

Wawancara dilaksanakan peneliti setelah pembelajaran menulis teks berita jenis Straight news melalui teknik objek langsung selesai dilaksanakan. Adapun cara yang ditempuh peneliti dalam pelaksanaan wawancara yaitu (1) mempersiapkan lembar wawancara yang berisi daftar pertanyaan yang akan diajukan pada siswa, (2) menentukan siswa yang nilai tesnya kurang, cukup dan baik, untuk kemudian diajak wawancara, (3) merekam dan mencatat hasil wawancara dengan menulis tanggapan terhadap tiap butir pertanyaan.

Setiap akhir pembelajaran siswa menulis jurnal yang berisikan kesulitan yang mereka hadapi dalam menulis teks berita jenis Straight news, pendapat mereka tentang pembelajaran menulis teks berita jenis Straight news melalui teknik objek langsung..

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Teknik kuantitatif dipakai untuk menganalisis data kuantitatif yang diperoleh dari hasil tes menulis teks berita jenis straightnews pada siklus I dan II. Hasil tes ditulis secara persentase dengan langkah- langkah berikut: (1) merekap nilai yang diperoleh siswa; (2) menghitung nilai kumulatif dari tugas-tugas siswa; (3) menghitung nilai rata-rata; (4) menghitung persentase.


(46)

Persentase ditulis dengan menggunakan rumus sebagai berikut.

Keterangan :

P : Nilai persentase kemampuan siswa

K : Nilai kumulatif (jumlah nilai) dalam satu kelas N : Nilai maksimal soal tes

R : Jumlah responden dalam satu kelas

Hasil perhitungan dari masing-masing siklus kemudian dibandingkan yaitu antara hasil siklus I dengan hasil siklus II. Hasil ini akan memberikan gambaran mengenai persentase peningkatan keterampilan menulis teks berita jenis straight news melalui teknik objek langsung.

Teknik kualitatif dipakai untuk menganalisis data kualitatif yang diperoleh dari hasil nontes. Hasil analisis digunakan untuk mengetahui siswa yang mengalami kesulitan dalam menulis teks berita jenis straight news melalui teknik objek langsung. Hasil ini sebagai dasar untuk menentukan siswa yang akan diwawancarai selain hasil nilai tes. Hasil wawancara dipakai untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan menulis teks berita jenis straightnews melalui teknik objek langsung. Hasil analisis tersebut sebagai dasar untuk mengetahui perubahan perilaku siswa setelah pembelajaran, mengetahui peningkatan keterampilan menulis teks berita jenis straight news melalui teknik objek langsung.

K P = N x R X 100%


(47)

A. Deskripsi Data Sekolah 1. Sejarah dan Profil Sekolah

Sejarah MTs Al - Ishlahat yang beralamat di Jl. Siliwangi No.52 Jatiuwung Kota Tangerang, didirikan pada tahun 1983 dan mulai beroperasi pada tanggal 17 Mei 1983. Sekolah ini terakreditasi "B". Sekolah ini di bawah naungan Yayasan Nurul Kuncung Kroncong. Tidak hanya MTs, tetapi yayasan ini pun memiliki RA, MI, SMK. Bangunan milik yayasan ini sudah bersertifikat luas bangunan 7080 M2. MTs Al - Ishlahat dipimpin oleh bapak Sukarna Madia, S.Si.

Profil Sekolah

Nama Sekolah : MTs Al - Ishlahat

Alamat : Jl. Siliwangi No.52 Kota Tangerang

NSS : 121236710026

NPSN : 20606952 Akreditasi : B

2. Visi

 Menciptakan generasi yang menguasai IPTEK dan IMTAQ di era globalisasi

3. Misi

 Meningkatakan mutu pelayanan guru terhadap peserta didik

 Menciptakan situasi pembelajaran yang kreatif, nyaman, dan menyenangkan

 Meningkatkan disiplin guru dan siswa

 Menumbuhkan nilai-nilai akhlak mulia melalui kegiatan pembiasaan


(48)

Tabel 4.1

4. Jumlah Siswa MTs Al - Ishlahat Kota Tangerang Tahun Ajaran 2013-2014

NO. KELAS LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAN

1. VII 31 14 45

2. VIII 40 46 86

3. IX 23 23 46

Jumlah 94 103 177

Tabel 4.2

5. Keadaan Guru Pengajar Mts Al Ishlahat Kota Tangerang

No. Nama Jk. Pendidikan

Terakhir

Mengajar Bid Studi

1. Ashabul kahfi, S.Pd.I L S1 Agama Islam, Fikih

2. Adam Ridho, S.Pd L S1 Bahasa Indonesia

3. Lisa Maisaroh, S.Pd P S1 Bahasa Inggris

4. Lusiana, S.Pd.I P S1 PKn

5. Djumilah, SE P S1 IPS

6. Hety Maharani, S.Pd P S1 IPA

7. Fijriah, S.Pd P S1 SBK

8. Yulia Fitri, S.Pd P S1 Budi Pekerti

9. Drs Rahmat Utomo L S1 Matematika

10. Dian Isnatun, S.Kom P S1 TIK

11. Heru Widiarto, S.Pd L S1 Penjaskes

12. Mushowir, A,Md L D3 QurDis

13 Rohmat, S.Pd L S1 BTQ

14. Supriono L D1 Pramuka


(49)

B. Deskripsi Data Hasil Pengamatan/Hasil Intervensi Pengamatan 1. Tindakan Pembelajaran

Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan di kelas VIII MTs Al - Ishlahat Kota Tangerang yang berlangsung selama dua siklus. Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk menghasilkan suatu pembelajaran yang dapat memungkinkan meningkatnya hasil belajar yang lebih optimal dari sebelumnya. Pada bab ini juga secara garis besar akan memaparkan deskripsi awal penelitian, perencanaan sebelum proses pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran menulis teks berita sebelum dan sesudah menggunakan teknik pengamatan obyek langsung, serta mengambarkan hasil yang dicapai dalam proses pembelajaran dengan menggunakan teknik pengamatan obyek langsung dalam menulis teks berita pada tahap Siklus 1 dan Siklus 2.

Proses penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan diawali dengan penelitian melalui kegiatan wawancara. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bidang bidang studi mata pelajaran bahasa Indonesia seperti yang telah dijelaskan pada bab I sebelumnya, beliau mengungkapkan bahwa pembelajaran menulis teks berita masih rendah, terutama dalam menentukan ide serta menuliskannya dengan bahasa berita.

Proses penelitian tindakan kelas ini, peneliti melakukan Siklus 1 terlebih dahulu kepada siswa untuk mengetahui presentasi kemampuan awal siswa dalam menulis teks berita. Dalam melakukan Siklus 1 ini peneliti tidak menggunakan media fhoto sebagai media pembelajaran. Tetapi pada proses Siklus 1 ini peneliti mencoba merangsang kembali ingatan siswa mengenai materi menulis teks berita, karena materi tersebut sudah pernah dipelajari sebelumnya. Tindakan selanjutnya peneliti memberikan kesempatan kepada siswa untuk menulis sebuah teks berita mengenai peristiwa yang belakangan baru terjadi.


(50)

2. Pertemuan Pertama ( Siklus 1)

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini, peneliti menyusun rencana pembelajaran. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan silabus, guru menjelaskan tujuan dan maksud dari materi yang akan diajarkan, merangsang kembali ingatan siswa mengenai materi menulis teks berita, serta bertanya mengenai sebagian dari materi menulis teks berita kepada siswa yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan dasar siswa. Proses selanjutnya yaitu memberikan Siklus 1, pada Siklus 1 ini siswa dibebaskan menulis sebuah teks berita mengenai peristiwa yang belakangan baru terjadi.

b) Tahap tindakan

Pada tahap tindakan ini, peneliti merealisasikan apa yang telah direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Mei 2014 pada pukul 13.00 sampai 02.10. Diawal pertemuan peneliti mendapat respon yang baik dari guru bidang studi bahasa Indonesia maupun dari siswa memperkenalkan diri serta menjelaskan maksud kedatangan ke dalam kelas tersebut. Siswa sangat antusias mendengarkan penjelasan dari peneliti. Selaniutnya, peneliti mengabsen siswa satu persatu.

Proses pembelajaran dimulai dengan bertanya mengenai pemahaman mereka tentang berita dengan tujuan merangsang kembali ingatan siswa mengenai materi menulis teks berita. Namun tidak ada siswa yang menjawab, peneliti menganggap siswa masih merasa malu untuk menjawab. Kemudian peneliti kembali bertanya, namun kali ini pertanyaan peneliti ajukan kepada seorang siswa. Siswa tersebut menjawab bahwa berita itu adalah suatu fakta, kemudian peneliti mencoba melempar pertanyaan yang lama kepada siswa yang lain, dan dia menjawab bahwa berita yaitu kejadian.

Kegiatan selanjutnya peneliti menjelaskan definisi mengenai sebuah berita serta cara menulis sebuah teks berita. kebanyakan dari siswa masih terlihat sangat bingung, maka peneliti memberikan sebuah contoh berita untuk dianalisis bersama-sama sesuai dengan apa yang telah peneliti sampaikan sebelumnya.


(51)

Pada proses ini, siswa terlihat cukup aktif mengamati contoh berita yang diberikan. Akan tetapi, ada juga siswa yang terlihat mengobrol, bercanda dengan teman sebangkunya. Melihat keadaan tersebut peneliti menegur siswa tersebut untuk kembali fokus menganalis contoh berita yang telah diberikan. Keadaan kembali tenang, selanjutnya peneliti memberikan sesi tanya jawab kepada siswa untuk bertanya mengenai hal-hal yang belurn diketahui dari contoh berita saat dianalisis bersama.

Namun pada sesi tersebut tidak ada siswa yang bertanya, kegiatan selanjutnya yaitu melakukan Siklus 1. Siklus 1 dilakukan selama 30 menit, pada kegiatan ini siswa diberikan kebebasan untuk menulis sebuah teks berita mengenai peristiwa yang belakangan baru terjadi. Pada saat kegiatan Siklus 1 berlangsung siswa terlihat cukup antusias menulis namun ada beberapa siswa yang berjalan-jalan di dalam kelas. Pada saat itu tindakan guru adalah menegur siswa yang bersangkutan dan mengkondisikan kembali untuk lebih fokus dalam mengerjakan apa yang telah diperintahakan sebelumnya.

Setelah selesai, lembar jawaban dikumpulkan dengan serempak. Kemudian peneliti menanyakan kepada siswa mengenai kesulitan pada saat proses penulisan teks berita berita. "Anak-anak menurut kalian kesulitan apa yang kalian rasakan dalam menulis teks berita?" sebagian siswa menjawab "sulit menentukan judulnya bu". Guru bertanya lagi, "selain kesulitan tersebut, ada kesulitan apa lagi dalam menulis teks berita?". siswa menjawab, "cara penulisannya bu"

Tindakan selanjutnya peneliti mencoba menjawab masalah masalah dari siswa serta kembali menyimpulkan materi yang diajarkan. Siswa terlihat memahami penjelasan dari guru. Kemudian guru menutup pelajaran pertama dengan salam.

c. Tahap Observasi

Observasi penelitian tindakan siklus I ini dilakukan oleh peneliti secara cermat dengan menggunakan instrumen penelitian yang sudah disiapkan. Selain itu, juga dilengkapi dengan catatan lapangan dan dokumentasi berupa fhoto . Hasil pengamatan penelitian tindakan siklus I ini yaitu pengamatan proses. Pengamatan secara proses meliputi aktivitas fisik siswa selaku subjek penelitian dan pelaksana


(52)

pembelajaran materi menulis teks berita dengan menggunakan teknik pengamatan obyek langsung, respon siswa terhadap pembelajaran, dan situasi yang tergambar ketika pembelajaran berlangsung.

a) Observasi Proses

Hasil Observasi secara proses dilakukan dengan cara peneliti mengamati jalannya pembelajaran materi menulis teks berita dengan menggunakan teknik pengamatan obyek langsung, siswa terlihat senang, labih antusias dan termotivasi untuk belajar menulis teks beita. Perubahan tersebut yaitu siswa yang sebelumnya tidak memperhatikan pelajaran dan tidak antusias, pada siklus ini siswa cukup aktif menjawab pertanyaan, memperhatikan penjelasan guru dan antusias dalam eks berita dengan menggunakan teknik pengamatan obyek langsung, Guru juga mengelola kelas dengan baik. Guru menerapkan metode ceramah dan inkuiri yang divariasi dengan metode tanya jawab agar siswa tidak merasa bosan. Di samping itu, untuk meningkatkan keaktifan serta perhatian siswa, guru berjalan mengelilingi kelas. Guru memberikan bimbingan dan memotivasi siswa.

Berdasarkan lembar pengamatan proses pembelajaran teks berita dengan menggunakan teknik pengamatan obyek langsung, terlihat bahwa semua aspek mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Adapun hasilnya sebagai berikut.

Tabel 4.3

Observasi Proses Pembelajaran Keterampilan Menulis Siklus I

No Aspek Observasi Jumlah

Skor

1. Keaktifan Siswa 71

2. Perhatian dan konsentrasi siswa pada pelajaran 73 3. Minat siswa selama pembelajaran 69 4. Keberanian siswa dalam menulis teks berita 72


(53)

Berdasarkan Tabel diatas dapat di deskripsikan bahwa aspek yang perlu ditingkatkan lagi dalam pembelajaran menulis berita dengan menggunakan teknik pengamatan obyek langsung, Perhatian dan konsentrasi siswa pada pelajaran dan kerjasama kelompok. sudah mengalami peningkatan dibandingkan dengan sebelum diberi tindakan. Pada siklus I ini, siswa sudah cukup aktif bertanya serta merespon pertanyaan yang diajukan guru.

d) Tahap Refleksi

Pada tahap pertemuan pertama meridapat hasil Siklus 1 siswa secara tertulis mengenai kemampuan menulis teks berita siswa. Dan hasil yang didapat masih banyak siswa yang sulit dalam menulis teks berita terutama pada bagian judul, sistematika penulisan, serta kefaktualan sebuah berita. maka pada pertemuan selanjutnya peneliti akan menjelaskan kembali mengenai materi

menulis teks berita serta membedakannya dengan menggunakan Teknik pengamatan obyek langsung.

3. Pertemuan kedua (Siklus 2)

a) Tahap Perencanaan

Perencanaan tindakan siklus II ini bertujuan untuk meningkatkan aspek-aspek yang belum tercapai pada siklus I. Aspek-aspek-aspek tersebut sebenarnya sudah cukup baik, namun perlu ditingkatkan lagi agar hasilnya lebih maksimal.

a) Guru sebagai kolaborator akan meningkatkan kembali terkait dengan penggunaan Teknik pengamatan obyek langsung, yaitu dengan cara lebih banyak berinteraksi dengan siswa dan memberikan motivasi.

b) Guru berusaha memotivasi siswa supaya semua aspek mendapatkan hasil yang maksimal, tetapi guru lebih memfokuskan pada aspek pengamatan obyek langsung.

c) Mempersiapkan instrumen yang meliputi lembar pengamatan, lembar penilaian keterampilan menuris , catatan lapangan, dan alat dokumentasi. e) Menentukan pelaksanaan tindakan yaitu 2 kali pertemuan


(1)

(2)

i i

r,li rLl

\1 . 1..

.. -,: ... ..::lr:t.:. ..i,., . ; r i i:;ji;!tiii,r:.!, .

ilf,i

:r

ilirir':

, l":iilil

I : r1 *r:il : .,1 ^ ,. -. ,"il;#,,.

:::. . :. i - - .. i

H$ain{l iiririlfi,'ti

'

:,x$.l

'ii'ir',

M


(3)

KEMENTERIAN AGATIA UIN JAKARTA

FITK

Jl. lr. H. Juada No 95 Ciputat lE4l2lndonesia

FORM (FR)

No. Dokumen

:

FITK-FR-AKD-081

Tgl.

Terbit :

1 Maret 2010 No.

Revisi :

01

Hal 1t1

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Nomor : Un.O 1/F. lA(M .01.3 / .../2AU

Lamp.

: Outline/Proposal

Hal

:PermohonanlzinPenelitian

Nama

NIM

Jurusan Judul Skripsi

Tembusan:

1.

Dekan FITK

2.

Pembantu Dekan Bidang Akademik

3.

Mahasiswa yang bersangkutan

Jakart4 2SMaret 2014

Kepada Yth.

Kepala

MTs. Al

Ishlahat Tanggerang

Di

Tempat

As s alamu' alailrum wr.w b.

Dengan Hormat kami sampaikan bahwa: Heni Nopianty

l8l

1013000001

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Jenis Straight News Melalui Pengamatan

objek

Langsung Pada Siswa Kelas

vIII

MTs. Al

Ishlahat Tanggerang.

Adalah benar mahasiswa./i Fakultas

Ilmu

Tarbiyah dan keguruan

UIN

Jakarta yang sedang men)rusun skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset)

di

instansilsekolah/madrasah/yang Saudara pimpin.

Untuk

itu

kami

mohon

Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.

Atas perhatian dan kerja sama Saudar4 kami ucapkan terima kasih.

Was s al aruu' qlaikum wr.wb.

a.n Dekan

Kajur Pend. Bahasa dan S-astra Indonesia

Dra. Mahmfi Fitriyah ZA,M.Pd

NIP. 1964 12 t99703 2 001

,i


(4)

#M,

ulN JAI(ARTA

\t!-U

l,',![r""*"

r.s5cipuiai ii412 tndonesa

a..rj

l KE:MENTERIAN AGAMA

Nomor : Un.0 l/F. 1/I(M .01.3 / .../2014

Hal

: Bimbingan Skripsi Kepada Yth.

Ibu Dr. Nuryani

MA

Pembimbing Skripsi

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Assalamu' alaikunt wr.wb.

Dengan

ini

diharapkan kesediaan

(materi/teknis) penulisan skripsi mahasiSwa:

Saudara

untuk

menjadi

Nama

NIM

Jurusan Semester JLrdul Skripsi

HENI NOPIANTY 80r l r300003 PBSI

|:l

Peningkatan Keterampilan Menulis Berita Jenis StaigllnE,r=,1,. iul ui

Iq[4\!uy*,Lutg-sgug-pe4cljrvaKe]acVIIIMrs-Al:-Lsl

Tangerarg

Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 29 N{aret P0il4, abstraksi/oatline

terlanpir.

Saudara dapat melakukan perubahan redaksional jpadaj jlrdut

Was s alamu' alaikum wr.wb

Dekan FITI(

Mahasiswa ybs.

1.


(5)

/#\

g

JAilUN'LhlG

TAIGERAIIG

4=.'

}[....*YH*nJJ.o

YAYASAN

NT'RI]L KI]NCI]NG KERONCONG

MTsAL

IffIII\HAT

JL. Siliwrngi

KeL Keroncong

Kec.

Jetiuwung Kota Tangerang

Tsb.021)

selxt238

SURAT

KETERANGAN

Nomor

:

21|lIvITs

Al

Ishlahat/IV/20l4

Yang bertanda tangan

di

bawah

ini

Kepala MTs

Al

Ishlahat Kota Tangerang Banten Menerangkan

bahwa:

Narna

: IIEITII

NOPIANTY

NIM

:

1811013000001

Jurusan

: Pendidikan Bahasa Sasfra Indonesia

:'

Adalah benar telah melalcukan penelitian di MTs

Al

Ishlahat Kota Tangerang Banten pada

tanggal29 Maret 2014 sampai 30

Agustus}0l4.


(6)

BIODATA

PEI\IULIS

Heni

Nopimty, lahir

di

Baod.,og

@a

hd

selam

dua belas

November tahrm

1!b9.

Menryakan

1nfii

dei

Fsangm

(d-)

H.

Sulaeman dam

qi.

Siti

KMijah.

Anak ke riga

dai

enam

bersaudara

tini

berdomisili

di

Tangerang

teptaya

di

Kamprmg Keroncong

Rt.

0l

Rw.

M

Kecamatan Jatiuwung

Mengenyam pendidikan

dari

taman kanak-kanak hingga

SMA di

kota

kelahiran

tahtur 1989 Selepas SMA melanjutkan studi

di

STIE D3 Bandung, jurusan perbankan dan

ekonomi selesai studi tahun 1992.

Menikah

dengan Sukama

Madia" S.Si

dengan seorang

pria dari

kota

kel.ahiran

tangerang pada tatrun 2001.

Dikarunia

tiga

orang anak bernama

Maura

Siti

Rafiatush Sa'arah, Fariq sukma Fadlitlah,

Malika

siti

wahidarr chairunnisa.

Mulai

tahun 2005 sampai sekarang saya mengabdikan

diri

di

lembaga MTs

Nurul

Kuncung dan melaqiutkan studi

di

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

Fakultas

Ilmu

Tarbiyah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dan sekaxarrg

ini

sedang menyelesaikan tatrap akhir perkuliahan. kota Tangermg Banten.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN TEKNIK PENGAMATAN LANGSUNG YANG BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII A MTS NURUL ULUM JEMBAYAT KABUPATEN TEGAL

0 7 278

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI STRATEGI PAIKEM PADA KELAS VIII B Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Melalui Strategi Paikem Pada Kelas VIII B SMP Negeri 1 Pucakwangi Kabupate

0 2 24

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN FOTO JURNALISTIK PADA SISWA KELAS VIII Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Menggunakan Foto Jurnalistik Pada Siswa Kelas VIII MTS Negeri Mantingan Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 0 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS BERITA MENGGUNAKAN FOTO JURNALISTIK PADA SISWA KELAS VIII Peningkatan Keterampilan Menulis Teks Berita Menggunakan Foto Jurnalistik Pada Siswa Kelas VIII MTS Negeri Mantingan Tahun Ajaran 2012/ 2013.

0 0 18

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITAMELALUI TEKNIK PENGAMATAN GAMBAR FOTO PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI TEKNIK PENGAMATAN GAMBAR FOTO PERISTIWA PADA SISWA KELAS VIII SMP AL ISLAM KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 2 17

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA MELALUI TEKNIK PENGAMATAN GAMBAR FOTO PERISTIWA PADA SISWA KELAS VIII SMP AL ISLAM KARTASURA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 1 9

PENGGUNAAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PENGGUNAAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIIIC DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA TAHUN PELAJ

0 0 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Menggunakan Teknik Pengamatan Objek Secara Langsung Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 2 Boyolali Jawa Tengah Tahun

0 1 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK SECARA LANGSUNG Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Menggunakan Teknik Pengamatan Objek Secara Langsung Pada Siswa Kelas VIII B SMP Negeri 2 Boyolali Jawa Tengah Tahun

0 0 18

(ABSTRAK.pdf)Peningkatan Keterampilan Menulis Petunjuk melalui Metode Group Investigation dengan Teknik Pengamatan Objek secara Langsung pada Siswa Kelas VIII B SMP PGRI 16 Brangsong Kendal.

0 0 2