untuk versi
setelahnya. belum
tentu digunakan sepenuhnya
sehingga kualitas
program bisa
menurun.
2.8.2.2 Rapid Application Development RAD
Metodologi yang memiliki tujuan memberikan respon yang cepat terhadap kebutuhan pemakai dengan lingkup yang lebih luas adalah pengembangan
aplikasi cepat Rapid Application Development atau RAD. RAD adalah kumpulan strategi, metodologi dan alat terintegrasi yang terdapat dalam suatu
kerangka kerja yang disebut rekayasa informasi McLeod, 2004. Rekayasa informasi adalah nama yang diberikan oleh Martin untuk pendekatannya yang
menyeluruh dalam pengambangan sistem, yang memperlakukannya sebagai kegiatan seluruh perusahaan. Rekayasa informasi dimulai pada tingkat
eksekutif, dengan perancanaan sumber daya informasi stategis yang diterapkan pada perusahaan. Selanjutnya, setiap unit bisnis perusahaan
menjadi subjek dari analisis area bisnis Business Area Analysis, untuk mendefinisikan kegiatan atau proses dan data yang diperlukan bagi unit
tersebut agar berfungsi seperti yang diinginkan, dengan selesainya BAA, RAD dapat dijalankan. RAD diperkenalkan oleh konsultan komputer dan penulis
James Martin dan istilah ini mengacu pada pengembangan siklus hidup yang dimaksudkan untuk memproduksi sistem dengan cepat tanpa mengorbankan
mutunya.
Tahapan pengembangan aplikasi cepat RAD terdiri dari perencanaan kebutuhan, rancangan pemakai, konstruksi dan cut over. RAD memerlukan
empat unsusr penting, yaitu: a. Manajemen
Manajemen, khususnya manajemen puncak, harus merupakan orang yang suka bereksperimen, yang suka melakukan hal yang baru atau orang yang
cepat tanggap, yang cepat belajar menggunakan metode baru. Manajemen harus mendukung RAD sepenuhnya dan menyediakan lingkungan kerja yang
membuat kegiatan tersebut dengan menyenangkan. b. Manusia
Dari pada menggunakan satu tim tunggal untuk mengerjakan semua kegiatan SLCSystem Life Cycle, RAD menyadari efisiensi yang dicapai dengan
penggunaan beberapa tim yang terspesialisasi. Tim untuk perencanaan kebutuhan, rancangan pemakai, dan cut over dapat dibentuk. Anggota tim ini
adalah para ahli metodologi dan peralatan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas khusus mereka. Untuk menggambarkan tim, Martin
menggunakan istilah tim SWAT Skill With Advance Tools. c. Metodologi
Metodologi dalam RAD adalah siklus hidup RAD, yaitu terdiri dari empat tahap: 1. Perencanaan kebutuhan, 2. Rancangan pemakai, 3. Konstruksi, dan
4. Cut over. Tahap-tahap ini mencerminkan pendekatan sistem. Pemakai berperan penting dalam setiap tahap, bekerja sama dengan spesialis informasi
d. Peralatan Peralatan RAD terutama terdiri dari bahasa-bahasa pemrograman generasi
keempat fourth-generation language dan peralatan CASE yang memudahkan prototyping dan pembuatan kode. Bahasa pemrograman
generasi keempat memungkinkan spesialis informasi atau pemakai untuk menghasilkan kode komputer tanpa menggunakan bahasa pemrograman
konvensional. Rapid Aplication Development RAD yaitu suatu pendekatan berorientasi
objek terhadap pengembangan sistem yang mencakup suatu metode pengembangan serta perangkat-perangkat lunak Kendall Kendall, 2008.
Ada 3 fase dalam RAD, yg diantaranya adalah: 1. Fase Requirement Planning, yaitu mengidentifikasi masalah yang dihadapi
dan membuat rencana untuk menyelesaikan masalah terseabut dan membuat analisa serta memahami sistem informasi yang sedang berjalan. Selain itu,
juga dilakukan identifikasi terhadap solusi yang diharapkan. 2. Fase Workshop Design, yaitu dalam fase ini, pengguna dan penganaisis
bertemu untuk mengidentifikasi solusi alternative dan memilih solusi yang terbaik. Kemudian membuat desain proses bisnis dan desain pemrograman
untuk data-data yang telah didapatkan dan dimodelkan dalam arsitektur sistem yang akan dibuat.
3. Fase Implementation, yaitu menerapkan sistem informasi yang telah dibuat dan sebelumnya telah di uji coba terlebih dahulu.
Gambar 2.7 Fase-fase Model RAD Kendall Kendall, 2008 2.8.2.3 Keuntungan Menggunakan RAD
Beberapa keuntungan dalam pengembangan sistem dengan menggunakan RAD adalah sebagai berikut Whitten Bentley dan Dittman, 2004:
a. Proses pengiriman menjadi lebih mudah, hal ini dikarenakan proses pembuatan lebih banyak menggunakan potongan-potongan script.
b. Mudah untuk diamati karena menggunakan model prototype, sehingga user lebih mengerti akan sistem yang dikembangkan.
c. Lebih fleksibel karena pengembang dapat melakukan proses desain ulang pada saat yang bersamaan.
d. Keterlibatan user semakin meningkat karena merupakan bagian dari tim secara keseluruhan.
e. Mempercepat waktu pengembangan sistem secara keseluruhan karena cenderung mengabaikan kualitas.
f. Tampilan yang lebih standard an nyaman dengan bantuan perangkat lunak pendukung.
2.9 PHP Hypertext Preprocessor