4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh. 8. Melaksanakan pendidikan, pelatihan dan penilaian prestasi karyawan.
9. Mengatur mutasi karyawan baik vertical maupun horizontal. 10. Mengatur pensiun, pemberhentian dan pesangonnya.
2.5.1 Penerimaan
Sumber daya manusia yang tangguh merupakan salah satu unsur penentu perusahaan akan dapat bersaing di pasar global. Untuk itu perusahaan harus
mampu membangun kepercayaan atau nilai di kalangan karyawan. Yaitu tekad untuk selalu bekerja berbasis standar mutu tinggi. Semakin tinggi standar,
maka akan semakin berpeluang perusahaan untuk makin maju Mangkuprawira, 2009. Perekrutan adalah hal yang lebih kompleks dari apa
yang dipikirkan oleh seorang manajer. Kegiatan ini tidak hanya melibatkan penempatan iklan atau memanggil agen pekerjaan. Pertama-tama, upaya
perekrutan Anda harus sesuai dengan rencana strategis perusahaan. Kedua, beberapa metode perekrutan lebih baik dari yang lain, bergantung pada jenis
pekerjaan yang Anda rekrut dan yang menjadi sumber Anda. Ketiga, keberhasilan rekrutmen Anda tergantung pada luasan area masalah dan
kebijakan non-rekrutmen SDM. Yang terpenting adala rencana perekrutan Anda harus konsisten secara internal dan sesuai dengen strategi perusahaan
Dessler, 2003.
2.5.2 Cuti
Cuti adalah tidak masuk kerja yang diizinkan dalam jangka waktu tertentu Adapun macam-macam cuti diantaranya Marwansyah, 2010:
1. Cuti tahunan, diberikan bagi pegawai dengan masa kerja minimal 1 tahun. Lamanya adalah 12 hari kerja
2. Cuti besar, diberikan bagi pegawai dengan masa kerja minimal 6 tahun. Lamanya adalah 3 bulan.
3. Cuti bersalin, lamanya 3 bulan dan diberikan untuk anak pertama dan kedua
4. Cuti karena alasan penting, diberikan berdasarkan pertimbangan pimpinan. Misalnya, menikah.
Cuti adalah keadaan tidak masuk kerja yang diijinkan dalam jangka waktu tertentu.
2.5.3 Pelatihan Training
Pelatihan adalah suatu proses dimana orang orang mencapai kemampuan tertentu untuk membantu mencapai organisasi. Oleh karena itu, proses ini
terikat dengan berbagai tujuan organisasi, pelatihan dapat dipandang secara sempit maupun luas. Secara terbatas, pelatihan menyediakan para pegawai
dengan pengetahuan secara spesifik yang dapat diketahui serta keterampilan
yang digunakan dalam pekerjaan saat ini. Terkadang ada batasan yang ditarik antara batasan dan pengembangan, dengan pengembangan yang bersifat lebih
luas dalam cakupan serta memfokuskan pada individu untuk mencapai kemampuan baru yang berguna baik bagi pekerjaannya saat ini maupun
dimasa mendatang Mathis Jackson, 2002. Dalam pengembangan program pelatihan, agar pelatihan dapat bermanfaat
dan mendatangkan keuntungan diperlukan tahapan atau langkah-langkah yang sistematik. Secara umum ada tiga tahap pada pelatihan yaitu tahap penilaian
kebutuhan, tahap pelaksanaan pelatihan dan tahap evaluasi. Atau dengan istilah lain ada fase perencanaan pelatihan, fase pelaksanaan pelatihan dan
fase pasca pelatihan.
2.5.4 Penilaian Kinerja