Pengujian Black Box LANDASAN TEORI

Masih banyak pasal lain mengatur tentang perbankan syariah oleh karena dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1998 telah dibahsa bank syariah, pemerintah mencabut dua peraturan pemerintah tersebut diatas dengan peraturan pemerintah Nomor 30 Tahun 1998. Sebagai peraturan pelaksanaannya Bank Indonesia mulai tahun 1999 banyak mengeluarkan Peraturan Bank Indonesia yang mengatur bank syariah. Ketentuan-ketentuan ini yang merupakan landasan hukum berdirinya Bank Perkreditan Rakyat Syariah dan Bank Umum Syariah seperti Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Dyariah dan beberapa cabang syariah dari bank konvensional seperti BRI Syariah, BNI Syariah, BTN Syariah, Bank Jabar Syariah dsb. Pada tahun-tahun berikutnya, Bank Indonesia BI merevisi aturan Bank Perkreditan Rakyat Syariah BPRS. Ketentuan baru ini dibuat untuk memberikan landasan hukum yang lebih jelas mengenai syarat dan tata cara pendirian BPRS. Aturan baru ini tertuang dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 1123PBI2009 tentang Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang mulai berlaku 1 juli 2009.

2.18 Pengujian Black Box

Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari kesalahan dan program harus diuji untuk menemukan kesalahan yang mungkin dapat terjadi seperti kesalahan dalam bahasa, kesalahan waktu proses dan kesalahan logika program Pungujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Pengujian black-box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program. Teknik pengujian black-box berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test case dengan memparisi domain input dan output dari suatu program dengan cara memberikan cangkupan pengujian yang mendalam Pressman, 2010. Tabel 2.2 Perbandingan Jenis Pengujian Jenis Testing Kelebihan Kelemahan Black-box Testing 1. Anggota tim tester tidak harus dari seseorang yang memiliki kemampuan teknis di bidang pemrograman. 2. Kesalahan dari perangkat lunak ataupun bug seringkali ditemukan oleh kompinen tester yang berasal dari pengguna. 3. Hasil dari black box testing dapat memperjelas kontradiksi ataupun kerancuan yang mungkin timbul dari eksekusi sebuah perangkat lunak. 4. Proses testing dapat dilakukan lebih cepat dibandingkan white box testing Rizky, 2011 1.Tester tidak pernah yakin apakah sistem tersebut benar- benar lolos uji. 2. Software tester hanya menjalankan beberapa skenario pengujian yang dipilih. White-box Testing 1. Kesalahan logika Digunakan pada sintaks ‘if’ dan pengulangan. Dimana White Box Testing akan mendeteksi kondisi-kondisi yang tidak sesuai dan mendeteksi kapan proses pengulangan akan berhenti. 2. Ketidaksesuaian asumsi Menampilkan asumsi yang tidak sesuai dengan kenyataan, untuk dianalisa dan diperbaiki. 3. Kesalahan teknik Mendeteksi bahsa pemrograman yang bersifat sensitive Fatta, 2007. Untuk perangkat lunak yang tergolong besar, White Box Testing dianggap sebagai strategi yang tergolong boros, karena akan melibatkan sumber daya yang besar untuk melakukannya. Gray Box Testing 1. Offers combined benefits : mengambil kelebihan dari 2 kombinasi testing dan melakukan percobaan terhadap testing. 2. Non Intrusive : hal ini didasarkan pada spesifikasi fungsional tampilan arsitektur. 3. Intelegent Test Authoring : Grey Box Testing menangani skenario uji coba, misalnya tipe data, protokol komunikasi, dan penanganan eksepsi. 4. Unibiased Testing : terlepas dari semua keuntungan diatas, Gray Box Testing mempertahankan batas terhadap pengujian antara a tester dan developer. Wikipedia, 2015 1. Partial Code Coverage : Dalam pengujian Gray Box, sumber kode dan binary akan hilang karena akses yang terbatas pada struktur internal atau aplikasi akan menghasilkan akses terbatas terhadap kode jalur traversal. 2. Defect Identification : Dalam aplikasi terdistribusi, sulit untuk mengasosiasikan identifikasi cacat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Pengumpulan Data

Untuk mengumpulkan data-data dari sampel penelitian, dilakukan dengan berbagai metode tertentu sesuai dengan tujuan penelitiannya. Ada berbagai metode yang telah kita kenal antara lain observasi, wawancara, studi pustaka, dan studi literatur.

3.1.1 Studi Lapangan

Penelitian lapangan adalah penelitian yang dilakukan dengan cara mendatangi langsung tempat yang menjadi objek penelitian Nazir, 2005. Dalam studi lapangan ini, penulis melakukan 2 dua kegiatan yang dilakukan dalam mengumpulkan data, yaitu:

3.1.1.1 Observasi

Pengamatan ini dilakukan dengan melihat langsung proses dan kegiatan bisnis yang berjalan pada BPRS HIK Kantor Pusat. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 6 Januari 2014 – 31 Januari 2014 dan bertempat di PT.BPRS HIK Kantor Pusat yang beralamat di Jalan Ciledug Raya Nomor 88D Cipadu Larangan Tangerang – Banten 15155. Hasil yang dicapai yaitu mengenai proses bisnis yang terjadi dan melihat kegiatan atau mencari data yang diperlukan untuk penelitian. Kegiatan pengamatan langsung dibawah pengawasan bagian Sumber Daya Insani. Beliau memberikan data analisis bagian HRD yang terkait