Mufradat Penjelasan Kata Yang Terkandung Dalam Q.S. aL- Asbabun Nuzul Q.S. aL-Mujadalah 58: 11
e. Dalam tafsir Fakhrur Razi
“Ayat ini menunjukan pada setiap orang yang meluaskan majlis untuk beribadah kepada Allah SWT dan dibukakan beberapa pintu kebaikan dan
kebahagiaan, berupa kebaikan di dunia dan akherat ”.
16
Dan Allah SWT mengangkat orang yang beriman dengan perumpamaan perintah Rasul-Nya dan orang-orang alim di antara mereka
khususnya dalam hal derajat. Karena keutamaan ilmu adalah “bagaimana
cara beribadah dengan khusyu dan menjalankan perintah dan larangannya
”.
17
Dan keutamaan orang yang berilmu dan beriman adalah bertambah derajat di sisi Allah SWT dan di sisi manusia akan
mendapatkan tempat yang baik. f.
Dalam aL-Quran dan tafsirnya Dalam ayat ini menerangkan bahwa jika disuruh Rasulullah SAW
berdiri untuk memberikan kesempatan kepada orang tertentu agar ia dapat duduk, atau kamu disuruh pergi dahulu hendaknya kamu pergi,
“karena Rasul ingin memberikan penghormatan kepada orang-orang atau beliau
ingin menyendiri untuk memikirkan urusan-urusan agama, atau melaksanakan tugas-tugas yang perlu diselesaikan
”.
18
Akhir ayat ini menerangkan bahwa Allah SWT akan mengangkat derajat-derajat orang yang beriman, yang taat dan patuh kepada-Nya,
melaksanakan perintah-Nya, menjauhi larangan-Nya dan berusaha menciptakan suasana damai, aman dan tentram dalam masyarakat,
demikian pula orang yang berilmu yang menggunakan ilmunya untuk menegakan kalimat Allah SWT. Dari ayat ini dipahami
“bahwa orang- orang yang mempunyai derajat yang paling tinggi di sisi Allah SWT ialah
orang yang beriman, berilmu dan ilmunya itu yang diamalkan sesuai dengan yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Rasul-Nya
”.
19
16
IM.ar-Razi Fakhruddin, Tafsir al-Fakhr al-Razi, Beirut Libanon: Dar al-Fikr, Tt, h 1
17
Ibid. , h. 270.
18
Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Quran Dan Tafsirnya, Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1990, h. 26.
19
Ibid., h. 27.
g. Dalam tafsir aL-Azhar
Ayat ini menunjukkan bahwa apabila seseorang berlapang hati kepada sesamanya dengan memberi kesenangan dan kebajikan, maka Allah SWT
akan memberi kelapangan di dunia dan di akhirat.
58
Ayat inipun mengandung dua tafsir, pertama, jika seseorang disuruh melapangkan majlis, yang berarti melapangkan hati, bahkan jika dia
disuruh berdiri sekalipun lalu memberikan tempatnya kepada orang yang patut duduk dimuka, janganlah berkecil hati, melainkan hendaklah dia
berlapang dada, karena orang yang berlapang dada itulah kelak orang yang akan diangkat Allah SWT Iman dan Ilmunya, sehingga derajatnya
bertambah naik. Orang yang patuh dan sudi memberikan tempat kepada orang lain itulah yang akan bertambah ilmunya. Kedua, memang ada orang
yang diangkat Allah SWT derajatnya lebih tinggi dari pada orang kebanyakan,
“yaitu karena Imannya dan karena Ilmunya. Setiap hari pun dapat kita melihat raut muka, pada wajah, pada sinar mata orang yang
beriman dan berilmu. Ada saja tanda yang dapat dibaca oleh orang arif dan bijaksana
”.
20
Iman memberi cahaya pada jiwa, sedangkan ilmu pengetahuan memberi sinar pada mata. Iman dan Ilmu membuat orang jadi mantap,
agung, walau tidak ada pangkat dan jabatan yang disandangnya, sebab cahaya itu datang dari dalam dirinya sendiri.
Pokok hidup utama adalah Iman dan pokok pengirimnya adalah Ilmu. Iman tidak disertai ilmu dapat membawa dirinya terperosok mengerjakan
pekerjaan yang disangka menyembah Allah SWT, padahal mendurhakai Allah SWT. Sebaliknya orang yang berilmu saja tanpa disertai iman,
maka ilmunya itu dapat membahayakan dirinya sendiri ataupun bagi
20
Ibid., h. 7226.