Munasabat Q.S. aL-Mujadalah 58: 11

martabat di sisi Allah SWT. Sedang Allah SWT tidak akan menyia- nyiakan hal itu. Bahkan dia akan memberikan balasan kepadanya di dunia dan di akhirat. Karena orang yang merendahkan diri karena Allah SWT, “maka Allah SWT akan mengangkat derajatnya dan akan mempopulerkan namanya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan, yaitu, Maha Mengetahui orang yang berhak untuk mendapatkan hal itu dan orang yang tidak berhak untuk mendapatkannya ”. 8 b. Dalam tafsir aL-Mishbah, Ayat ini menerangkan tentang perintah untuk memberi kelapangan dalam segala hal kepada orang lain. Ayat ini juga tidak menyebut secara tegas bahwa Allah SWT akan meninggikan derajat orang yang berilmu. Tetapi menegaskan bahwa mereka memiliki derajat-derajat yakni “yang lebih tinggi dari sekadar beriman, tidak disebutkan kata meninggikan itu sebagai isyarat bahwa sebenarnya ilmu yang dimiliki itulah yang berperanan besar dalam ketinggian derajat yang diperolehnya, bukan akibat dari faktor di luar ilmu itu ”. 9 Yang dimaksud dengan yang diberi pengetahuan adalah mereka yang beriman dan menghiasi diri mereka dengan pengetahuan. Ini berarti ayat di atas membagi kaum beriman jadi dua, “yang pertama sekadar beriman dan beramal saleh, yang kedua beriman, beramal saleh serta memiliki pengetahuan. Derajat kedua kelompok ini menjadi lebih tinggi, bukan saja karena nilai ilmu yang disandangnya, tetapi juga amal dan pengajarannya kepada pihak lain baik secara lisan atau tulisan maupun keteladanan ”. 10 Ilmu yang dimaksud oleh ayat di atas bukan hanya ilmu agama, tetapi ilmu apapun yang bermanfaat. Dan dalam pandangan aL-Quran ilmu tidak hanya ilmu agama, tetapi juga yang menunjukan “bahwa ilmu itu haruslah menghasilkan rasa takut dan kagum pada Allah SWT, yang pada 8 Ibid., h. 632. 9 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah; Pesan, Kesan Dan Keserasian Al-Quran, Jakarta: Lentera Hati, 2002, h. 79. 10 Ibid., h. 80. gilirannya mendorong yang berilmu untuk mengamalkan ilmunya serta memanfaatkannya untuk kepentingan mahkluk ”. 11 c. Dalam tafsir aL-Maraghi Ayat ini mencakup pemberian kelapangan dalam menyampaikan segala macam kebaikan kepada kaum muslimin dan yang menyenangkannya. Dan Allah SWT “akan meninggikan derajat orang- orang mukmin dengan mengikuti perintah-perintah-Nya, khususnya orang- orang yang berilmu di antara mereka, derajat-derajat yang banyak dalam hal pahala dan tingkat-tingkat keridhaan ”. 12 d. Dalam tafsir Shafwah at-Tafaasir Ayat ini menjelaskan untuk saling mamberi kelapangan yaitu “pada apa-apa yang dibutuhkan manusia pada tempat, rizki, hati dan juga menunjukan bahwa setiap orang yang meluaskan majlis untuk beribadah kepada Allah SWT, maka Allah akan membuka pintu-pintu kebaikan dan kebahagiaan dan Allah akan meluaskan baginya di dunia dan akherat ”. 13 Allah SWT akan mengangkat orang-orang mukmin dengan perumpamaan dan perintah-Nya dan perintah Rasul-Nya, orang-orang yang pandai di antara mereka pada khususnya tingkatan yang tinggi. “Allah SWT memberi derajat yang tinggi sampai dengan surga”. 14 Ayat ini sebagai pujian kepada para ulama yang mempunyai kelebihan dengan ilmunya, dalam arti Allah SWT mengangkat orang yang beriman dan berilmu di antara orang mukmin. Sebagaimana syafaat kepada tiga orang yaitu para Nabi, ulama, syuhada. “Dan keutamaan ilmu dalam keimanan sebagai simbol manusia yang mendapat derajat yang tinggi di sisi Allah SWT ”. 15 11 Ibid., h. 83. 12 Ahmad Mustafa Al Maraghi, Op.,Cit., Semarang: Thoha Putra, tt, h.26 13 M. Ali al-Shabuni, Shafwah at-Tafaasir Juz III, Beirut Libanon: Dar al-Quran al- Karim, 19811401 H, h. 340. 14 Ibid. , h. 341. 15 Ibid. , h. 342.