Sedangkan Bank Asing Konvensional menerapkan Model
implementasi dengan Keterlibatan langsung perusahaan menjalanankan program CSR secara langsung dengan menyelenggarakan sendiri kegiatan
social.
51
2. Kategori Perusahaan Implementasi Corporate Social Responsibility
Perilaku para pengusaha pun beragam dari kelompok yang sama sekali tidak melaksanakan sampai kelompok yang telah menjadikan CSR
sebagai nilai inti corevalue dalam menjalankan usaha. Terkait dengan praktik CSR, pengusaha dapat dikelompokan menjadi empat: kelompok
hitam, merah, biru, dan hijau. Kategori perusahaan berwarna hijau adalah konsep CSR yang ideal,
memiliki kriteria program CSR, memiliki acuan-acuan CSR, membina hubungan dengan stakeholders, memiliki model pelaksanaan CSR, adanya
anggaran sekitar 2 yang disisihkan dari laba perusahaan, adanya program-program yang nyata pelestarian lingkungan, adanya program
yang berdampak positif bagi lingkungan, adanya program nyata pelayanan sosial dan pemberdayaan masyarakat, adanya program yang berdampak
positif bagi peningkatan kualitas hidup dan kemandirian masyarakat, dilakukan dengan lembaga yang terpisah dari perusahaan dengan cara
bermitra dengan organisasi lain, melibatkan ahli-ahli yang profesional di bidangnya. Dengan kriteria tersebut maka Bank Syariah Mandiri
termaksud dalam kategori hijau. Untuk kategori perusahaan yang berwarna biru ialah konsep CSR
yang ideal, memiliki kriteria program CSR, memiliki acuan-acuan CSR,
51
Wawancara pribadi dengan Dyah Pramesti Shinta Dewi. Jakarta, 9 Maret 2015
membina hubungan dengan stakeholders, memiliki model pelaksanaan CSR, masyarakat mendukung operasional perusahaan, melibatkan
karyawan sesuai dengan basic needs,
adanya program yang
mensejahterakan pihak
internal, adanya
program yang
bisa memperkenalkan branding perusahaaan. Dengan kriteria tersebut maka
Bank Asing Konvensional termaksud dalam kategori biru. C.
Tahapan Implementasi Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility butuh perumusan yang jelas, baik materi, strategi, sasaran, penelitian pemangku kepentingan, maupun anggaran
yang dibutuhkan. Untuk itu, butuh kajian mendalam dan berkelanjutan, khususnya dalam menentukan isi dan sasaran agar memiliki daya dukung
dalam pembangunan
berkelanjutan dalam
rangka meningkatkan
pemberdayaan pada pemangku kepentingan. Dengan demikian, kualitas perencanaan praktik tanggungjawab sosial perusahaan Corporate Social
Responsibility tergantung pada analisis perusahaan terhadap lingkungan dan sosial.
1. Perencanaan, Implementasi, dan Evaluasi Corporate Social