13
BAB II LANDASAN TEORI TENTANG CSR
A. Konsep Dasar Corporate Social Responsibility CSR
Social sustainability muncul sebagai kelanjutan konsep economic sustainability dan environmental sustainability yang telah dicetuskan
sebelumnya. Konsep ini muncul dalam pertemuan di Johannesberg pada tahun 2002 yang dilatar belakangi oleh alasan-alasan seperti konsep economic
sustainability dan environmental sustainability. Environmental sustainability yang dikembangkan sebelumnya belum dapat mengangkat kesejahteraan
komunitas dinegara – negara di dunia. Selanjutnya perlu adanya suatu tatanan
aturan untuk menyeimbangkan kesejahteraan pembangunan baik di Negara- negara selatan maupun Negara-negara di utara.
11
Dengan latar belakang tersebut dirumuskan suatu visi yang sama dalam dunia usaha yang makin mengglobal dan mengarah pada liberalisasi untuk
mewujudkan kebersamaan aturan bagi tingkat kesejahteraan umat manusia yaitu konsep social sustainability. Dalam perkembangan selanjutnya ketiga
konsep ini menjadi patokan bagi perusahaan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial yang kita kenal dengan konsep corporate social responsibility
CSR.
1. Definisi
CSR merupakan konsep yang terus berkembang. Ia belum memiliki sebuah definisi standar maupun seperangkat kriteria spesifik yang diakui
secara penuh oleh pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Secara
11
Lina Anatan, “Corporate Social Responsibility CSR:Tinjauan Teoritis dan Praktik di Indonesia”, Jurnal Manajemen Universitas Kristen Maranatha Vol.8, No.2, 2009: h.1.
14
konseptual, CSR juga bersinggungan dan bahkan sering dipertukarkan dengan
frasa lain,
seperti corporate
responsibility, corporate
sustainability, corporate accountability, corporate citizenship, dan coporate stewardship.
12
McWilliam dan Siegel mendefinisikan CSR sebagai serangkaian tindakan perusahaan yang muncul untuk meningkatkan produk sosialnya,
memperluas jangkauan
melebihi kepentingan
ekonomi eksplisit
perusahaan, dengan pertimbangan tindakan semacam ini tidak diisyaratkan oleh peraturan hukum.
13
Sedangkan¸ The World Business Council for Sustainable Development WBCSD, lembaga internasional yang berdiri tahun 1995
dan beranggotakan lebih dari 120 multinasional company yang beranggotakan lebih dari 30 negara itu, dalam publikasinya making Good
Business Sense mendefinisikan CSR, sebagai “Countinuing commitment
by businnes to behave ethically and contribute economic development while improving the qualit of the workiforce and their family as well as of
the local community and society at large ” maksudnya adalah komitmen
dunia usaha untuk terus menerus bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan kualitas hidup dari karyawan
dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas.
14
12
Edi Suharto, CSR COMDEV: INVESTASI KREATIF PERUSAHAAN DI ERA GLOBALISASI, Bandung: CV Alfabeta,2010,h.3.
13
Tirta Mursitama, dan Fadil M Hasan, dkk, Corporate Social Responsibility di Indonesia Teori dan Implementasi, Jakarta: Institute for Development of Economic adn Finance
INDEF,2011, h.23.
14
Yusuf Wibisono, Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, Cet.II, Gresik: Fascho Publishing,2007, h.7.
15
The Jakarta Consulting Group mendefinisikan bahwa tanggung jawab sosial ini diarahkan baik ke dalam internal maupun keluar
eksternal perusahaan. Ke dalam tanggung jawab perusahaan ini diarahkan kepada pemegang saham dalam bentuk profitabilitas dan
pertumbuhan. Seperti diketahui, pemegang saham telah menginvestasikan sumber daya yang dimilikinya guna mendukung berbagai aktivitas
operasional perusahaan dan oleh karenanya mereka akan mengharapkan profitabilitas yang optimal dan pertumbuhan perusahaan sehingga
kesejahteraan mereka di masa depan juga akan mengalami peningkatan. Oleh karenanya perusahaan harus berjuang keras agar memperoleh laba
yang optimal dalam jangka panjang serta senantiasa mencari peluang bagi pertumbuhan di masa depan.
15
Menurut para ahli lainnya seperti Sangkat dan Clement mendefinisikan CSR sebagai komitmen usaha untuk bertindak secara etis,
beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk meningkat kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan komunitas luas.
16
Secara umum, CSR dapat didefinisikan sebagai bentuk kegiatan untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui peningkatan
kemampuan manusia sebagai individu untuk beradaptasi dengan keadaan sosial yang ada, menikmati, memanfaatkan dan memelihara lingkungan
hidup yang ada.
17
15
A.B, Susanto, A Strategic Management Approach CSR, Jakarta: The Jakarta Consulting Group,2007, h.24.
16
Bambang Rudito dan Melia Famiola, Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia, Edisi.I, Bandung: penerbit Rekayasa Sains,2007.
17
Lina Anatan, Corporate Social Responsibility CSR: Tinjauan Teoritis dan Praktik di Indonesia, h.2.
16
Dapat disimpulkan bahwa CSR adalah aktivitas bisnis yang tidak hanya mencari keuntungan untuk bisnisnya saja tapi juga untuk
meningkatkan pembangunan sosial dan ekonomi suatu lingkungan yang menyeluruh dan berkelanjutan.
2. Sejarah