Tabel 4.2 Tabel Penyaluan Dana CSR Bank Asing Konvensional
No. Program
2012 2013
Growth Rp
1 Charity
121.395.405 67.478.635
-44,41 2
Banking Education
106.330.130 37.232.960
-64,98 Total
227.725.535 104.711.595
-54,02
k. Tahap Implementasi
Di tahap
Implementasi kegiatan
CSR, Bank
Asing Konvensional menggunakan strategi sentralisasi atau bisa juga dengan
model self managing strategy. Dalam strategi atau model implementasi tersebut Bank Asing Konvensional adalah sebagai pembuat rencana
dan pelaksana utama. Walaupun, melaksanakan kegiatan dengan pihak NGO tetapi tetap semua kegiatan dibawah naungan Bank Asing
Konvensional.
l. Tahap Evaluasi
Pada tahap evaluasi program implementasi Bank Asing Konvensional dilakukan oleh pihak internal, dengan meminta dengan
meminta feedback untuk mengetahui kekurangan program yang sudah lalu dan hal hal yang dapat ditingkatkan untuk program selanjutnya.
60
3. Perbedaan Implementasi antara Bank Syariah Mandiri dengan Bank
Asing Konvensional
Setelah melihat tahap perencanaan, implementasi dan evaluasi antara Bank Syariah Mandiri dengan Bank Asing Konvensional. Maka,
penulis membuat tabel perbedaan yang terdapat pada kedua pihak tersebut.
60
Wawancara pribadi dengan Dyah Pramesti Shinta Dewi. Jakarta 9 Maret 2015
Tabel 4.3 Tabel
Perbedaan Implementasi CSR
Perbedaan
Bank Syariah Mandiri Bank Asing Konvensional
Sumber Dana Dana Korporat CSR Rp.
250 juta. Dana Kebajikan dan Dana Kebajikan
berasal dari pendapatan non-halal, denda dan dan
sosial lainnya Rp28,09 miliar. Sedangkan, Dana
Zakat berasal dari Zakat, Infaq, dan Shodaqoh yang
berasal dari perusahaan BSM, pegawai, nasabah
dan masyarakat umum Rp22,66 miliar.
Berdasarkan persetujuan top manajemen.
Struktur Organisasi
Unit yang membawahi pelaksanaan
tanggungjawab sosial ialah Corporate Secretary
CSD. Tetapi yang membawahi langsung
kegiatan tanggungjawab sosial Corporate Branding
Departement Branding CSR ditambah dengan st
LAZNAS BSM selaku mitra.
Kegiatan CSR yang dilaksanakan di Bank
Asing Konvensional ditangani oleh 2
departement, Corporate relation Unit untuk
kegiatan CSR yang bersifat umum dan
Compliance Departement untuk kegiatan edukasi
perbankan
Merancang Program
Program yang dirancang berbasis pada
pemberdayaan masyarakat Community Development
Based dan mengutamakan program berkelanjutan
Suntainability Program. Program yang dirancang
oleh Bank Asing Konvensional program
yang di buat sesuai perencana secara
partisipasi Participatory. Yang
didahului oleh need assessment.
Sumberdaya Manusia
Sumber Daya Manusia yang sediakan oleh Bank
Syariah Mandiri berasal dari Corporate Braning
Departement Branding CSR dan disediakan juga
oleh LAZNAS BSM Sumberdaya manusia
yang disediakan oleh pihak Bank Asing
Konvensional diambil oleh internal perusahaan.
Namun, pada beberapa kesempatan, kegiatan
selaku mitra Bank Syariah Mandiri dalam
melaksanakan kegiatan CSR
CSR dilaksanakan dengan bekerjasama dengan NGO
Pemetaan Wilayah
Pemetaan untuk melakukan kegiatan CSR
diakukan di wilayah yang terdapat cabang Bank
Syariah Mandiri. Bank Syariah Mandiri pusat
melakukan kordinasikan dengan Bank Syariah
Mandiri Cabang Pemetaan wilayah
kegiatan CSR Bank Asing Konvensional masih
mencangkup JABODETABEK. Karena
Bank Asing Konvensional Bank yang hanya
berpusat di Jakarta dan tidak mempunyai cabang
didaerah lain.
Implementasi kegiatan
Bank Syariah Mandiri melakukan implementasi
dengan strategi Mixed Type dimana strategi ini
gabungan antara sentralisasi dengan
desentralisasi. Di tahap Implementasi
kegiatan CSR, Bank Asing Konvensional
menggunakan strategi sentralisasi atau bisa juga
dengan model self managing strategy
Evaluasi Kegiatan
Pada tahap evaluasi program implementasi
Bank Syariah Mandiri dengan cara mengkaji
program yang dilakukan oleh manajemen dengan
Corporate Braning Departement Branding
CSR dan LAZNAS BSM. apakah tempat yang
diberikan program telah mencapai tujuan program
CSR. Jika belum maka dilakukan tahap
selanjutnya yaitu memperhatikan kendala
yang menghambat program CSR tersebut
mencapai tujuan kegiatan. Setelah mengetahui
kendala yang terjadi maka dibuatlah inovasi program
yang sesuai untuk kegiatan kedepannya.
Pada tahap evaluasi program implementasi
Bank Asing Konvensional dilakukan oleh pihak
internal, dengan meminta dengan meminta feedback
dari partisipan Employe mengenai program yang
telah dilaksanakan untuk mengetahui kekurangan
program yang sudah lalu dan hal hal yang dapat
ditingkatkan untuk program selanjutnya.
Dalam tabel di atas terlihat perbedaan proses pelaksanaan CSR antara Bank Syariah Mandiri dengan Bank Asing Konvensional disatu sisi
Bank Syariah Mandiri mempunyai perbedaan yang terdapat pada sumber dana yang memadai yang didukung oleh lembaga yang profesional dengan
program yang bersifat jangka panjang serta ruang lingkup yang cukup luas. Sedangkan untuk Bank Asing Konvensional sendiri dari memiliki
perbedaan dari jumlah sumberdaya manusia yang berpartisipasi dalam kegiatan CSR. Dalam pelaksanaan juga berbeda Bank Syariah Mandiri
menggunakan Mixed Type. Sedangkan Bank Asing Konvensional menggunakan sentralisasi atau bisa juga dengan model self managing
strategy.
D. Analisis SWOT Terhadap Implementasi program Corporate Social
Responsibility CSR
Analisis SWOT
merupakan cara
yang digunakan
untuk mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan.
61
Pada analisis SWOT, strategi perusahaan dapat dirumuskan berdasarkan dua kondisi yaitu internal dan eksternal. Kondisi internal
perusahaan dalam analisis ini dideskripsikan oleh kekuatan strenghts dan kelemahan weaknesses. Sedangkan kondisi eksternal perusahaan dalam
analisis ini digambarkan oleh hal-hal apa saja yang menjadi peluang opportunities dan ancaman threats yang akan dihadapi serta diatasi oeh
kedua Bank untuk mencapai tujuannya. Penjabarannya dilakukan dengan memasukan data yang diperoleh dari hasil wawancara dan data refrensi.
61
Freddy Rangkuty, Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama, Hlm.18.