Gambaran Dukungan Suami terhadap Keberhasilan ASI

Variabel dukungan suami dalam penelitian ini memiliki empat aspek yang berbeda. Aspek-aspek tersebut adalah aspek dukungan emosional, aspek dukungan informasi, aspek dukungan fisik, dan aspek dukungan penilaian. Dukungan emosional merupakan dukungan yang berupa rasa kasih sayang, mencintai, dan memberikan perhatian. Hasil penelitian di atas didapatkan data bahwa sebanyak 30 orang ibu primipara 88,2 telah mendapatkan dukungan emosional dengan baik dari suaminya. Bentuk dukungan emosional yang baik berdasarkan hasil jawaban dari responden dapat ditunjukkan dengan suami yang sering memberikan pujian kepada ibu setiap selesai menyusui, suami sering memperhatikan jenis dan makanan ibu selama masa menyusui, dan perilaku suami yang selalu bersikap mesra kepada ibu selama masa menyusui. Hasil penelitian di atas menggambarkan bahwa suami ibu primipara yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pisangan sudah mampu memberikan rasa kasih sayang dan perhatian yang baik kepada ibu menyusui. Hasil penelitian di atas sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Nadzifah dan Kurniati 2012 di wilayah kerja Puskesmas Kota Semarang dengan jumlah sampel 34 orang. Pada penelitian tersebut didapatkan hasil bahwa ibu menyusui yang mendapatkan dukungan emosional yang baik sebanyak 17 orang 50,0. Nadzifah dan Kurniati 2012 mengungkapkan bahwa hasil penelitian ini telah menjelaskan bahwa suami dapat mengayomi dan melindungi ibu dalam memberikan ASI kepada bayinya. Dukungan informasi adalah bentuk dukungan yang dilakukan dengan cara memberikan informasi yang berguna dan berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh seseorang Berdasarkan hasil penelitian di atas, didapatkan data bahwa sebanyak 24 ibu primipara 70,6 telah mendapatkan dukungan informasi dengan baik dari suaminya. Bentuk dukungan informasi yang bisa ditunjukkan suami kepada ibu menyusui adalah dengan memberikan informasi atau sumber informasi kepada ibu mengenai ASI. Mayoritas ibu primipara mengaku bahwa suami mendapatkan informasi tersebut dari pelayanan kesahatan maupun dari media massa. Jumlah ibu menyusui yang mendapatkan dukungan informasi lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah ibu yang mendapatkan dukungan lainnya. Hal ini dapat disebabkan karena suami yang sibuk bekerja dan masih menganggap bahwa urusan mengurus bayi dan kesehatan bayi merupakan tanggung jawab ibu sehingga suami jarang memberikan informasi atau mencari informasi mengenai hal ini, termasuk ASI. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Warren 2004 di Irlandia Selatan yang mana banyaknya dukungan informasi yang diterima oleh ibu sebanyak 23 dari total sampel 135 orang. Selain itu, Februhartanty 2008 dalam penelitiannya di Jakarta, mengungkapkan bahwa kurang dari 50 suami masih menaruh perhatian mengenai pencarian informasi tentang masalah pemberian ASI atau pemberian makan pada bayi. Februhartanty 2008 menjelaskan bahwa rendahnya partisipasi suami dalam mencari informasi mengenai kesehatan anak bisa diakibatkan karena adanya anggapan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan kesejahteraan anak lebih menjadi tanggung jawab ibu daripada suami. Dukungan fisik adalah bentuk dukungan yang diberikan suami dengan memberikan pertolongan secara langsung. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa sebanyak 34 ibu primipara 100 telah mendapatkan dukungan fisik dengan baik. Dukungan fisik ini merupakan dukungan yang paling banyak ibu primipara terima dibandingkan dengan dukungan lainnya. Bentuk dukungan fisik yang suami berikan adalah seperti suami membantu mengganti popok bayi, menggendong bayi jika bayi menangis, dan mau membuatkanmengambilkan makananminuman untuk ibu selagi ibu menyusui bayinya. Hasil penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Februhartanty 2008 di daerah Jakarta. Februhartanty mengemukakan bahwa lebih dari 50 suami lebih sering terlibat melakukan berbagai kegiatan pengasuhan bayi dibandingkan dengan membantu urusan pekerjaan rumah tangga. Dukungan penilaian berupa dukungan yang suami berikan dalam membantu ibu melaksanakan perannya dalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Hasil penelitian ini didapatkan data bahwa terdapat 28 ibu primipara 82,4 yang mendapatkan dukungan penilaian yang baik. Bentuk perilaku dukungan penilaian yang baik ini ditunjukkan dengan suami selalu menyarankan ibu untuk memberikan ASI sesuai kebutuhan bayi dan suami selalu memotivasi ibu ketika ASI tidak keluar. Hasil di atas memberikan gambaran bahwa dukungan suami dalam hal penilaian sudah berjalan dengan baik. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Nadzifah dan Kurniati 2012 di wilayah kerja Puskesmas Kota Semarang. Pada penelitian ini didapatkan hasil bahwa sebanyak 52,3 ibu menyusui telah mendapatkan dukungan penilaian yang baik selama masa menyusui.

3. Gambaran Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu

Primipara ASI eksklusif adalah pemberian air susu ibu saja kepada bayi selama enam bulan pertama kehidupan bayi tanpa memberikan makanan atau cairan lain, kecuali vitamin, mineral, dan obat yang telah diizinkan WHO, 2010. ASI eksklusif adalah pemberian ASI secara eksklusif pada bayi sejak lahir hingga bayi berumur enam bulan dan dianjurkan dilanjutkan sampai anak berusia 2 tahun Depkes, 2004. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 8 orang 23,5 ibu primipara yang berhasil memberikan ASI eksklusif dan sebanyak 24 ibu primipara 76,5 tidak berhasil memberikan ASI secara eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pisangan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Zakiyah 2012 di wilayah Kelurahan Semanan Jakarta Barat dengan jumlah sampel 82 orang. Zakiyah 2012 mengungkapkan bahwa jumlah ibu menyusui yang tidak memberikan ASI eksklusif lebih banyak daripada jumlah ibu yang memberikan ASI eksklusif. Ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif sejumlah 53 orang 64,6, sedangkan ibu yang memberikan ASI eksklusif sejumlah 29 orang 35,4. Penelitian yang dilakukan Ida 2011 di wilayah kerja Puskesmas Kemiri Muka Kora Depok dengan responden 172 orang juga menyatakan hal yang sama. Terdapat 128 ibu 74,4 tidak memberikan ASI eksklusif pada bayinya dan 44 ibu memberikan ASI eksklusif pada bayinya 25,6. Selain itu, Pertiwi 2012 juga mengungkapkan hasil penelitiannya yang sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Pertiwi 2012 di Kelurahan Kunciran Tangerang dengan jumlah responden sebanyak 106 orang adalah jumlah ibu yang memberikan ASI eksklusif sebanyak 31,1 dan ibu yang tidak memberikan ASI eksklusif sebanyak 68,9. Sebagian besar ibu primipara di wilayah Pisangan memberikan ASI eksklusif sampai bayi berusia 3-4 bulan. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, rendahnya angka keberhasilan ibu dalam memberikan ASI eksklusif ini diduga karena belum optimalnya pemahaman ibu mengenai ASI eksklusif, terdapatnya mitos-mitos yang beredar di masyarakat, serta rasa takut ibu terhadap ASI yang dihasilkannya kurang.

B. Analisis Bivariat

1. Hubungan Dukungan Suami terhadap Keberhasilan Pemberian

ASI Eksklusif pada Ibu Primipara Keberhasilan menyusui sangat ditentukan oleh peran ayah karena ayah akan turut menentukan kelancaran refleks pengeluaran ASI yang sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi atau perasaan ibu. Ayah dapat berperan aktif dalam membantu ibu dalam memberikan ASI Eksklusif dengan memberikan dukungan-dukungan emosional dan bantuan-bantuan lainnya Roesli, 2000. Hasil penelitian mengenai hubungan antara dukungan suami terhadap keberhasilan pemberian ASI Eksklusif pada ibu primipara menunjukkan bahwa responden yang mendapatkan dukungan suami yang baik dan berhasil memberikan ASI eksklusif sebanyak 3 orang 17,6. Setelah dilakukan penghitungan uji statistik, didapatkan hasil bahwa tidak ada hubungan antara dukungan suami terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu primipara. Hal ini diartikan bahwa dukungan suami yang didapatkan oleh ibu primipara tidak memiliki hubungan dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pisangan. Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rachmawati 2011 dalam Zakiyah, 2012 di kelurahan Telogosari Kulon dengan 41 responden bahwa tidak ada hubungan antara dukungan suami dengan pemberian ASI eksklusif. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Sartono dan Utaminingrum 2012 di Kelurahan Muktiharjo Kidul Kecamatan telogosari Kota Semarang dengan responden 64 orang juga menyatakan hal yang sama. Sartono dan Utaminingrum menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan suami terhadp keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Penelitian lain yang dilakukan oleh Sari 2011 mengungkapkan hasil yang berbeda bahwa ada hubungan antara dukungan suami dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Ida 2011 juga mengungkapkan hal yang sama bahwa terdapat hubungan antara dukungan suami terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Ida dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat disebabkan oleh beberapa kendala, yaitu masih kurangnya pemahaman ibu mengenai ASI eksklusif, adanya rasa takut ibu yang tidak berdasar bahwa ASI yang dihasilkan tidak cukup untuk bayinya dan kepercayaan yang keliru bahwa bayi mereka memerlukan cairan tambahan selain ASI Arab., et al, 2005.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu tidak terdapatnya data yang pasti mengenai jumlah populasi ibu primipara di wilayah tersebut sehingga peneliti mengalami sedikit kesulitan dalam mengumpulkan responden.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

11 64 138

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

0 8 19

Pengalaman Suami dalam Memberikan Dukungan ASI Eksklusif pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Semplak Kelurahan Curug Mekar Kota Bogor

1 7 140

Pengalaman Suami dalam Memberikan Dukungan ASI Eksklusif pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Semplak Kelurahan Curug Mekar Kota Bogor

0 7 140

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN 1 BANTUL, YOGYAKARTA

0 2 77

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Hubungan Antara Dukungan Sosial Suami Dengan Kepercayaan Diri Ibu Dalam Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Colomadu I.

1 4 15

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dan Dukungan Suami Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Baki Kabupaten Sukoharjo.

0 3 16

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA Hubungan Peran Bidan Dan Dukungan Suami Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 2 16

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA Hubungan Peran Bidan Dan Dukungan Suami Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 1 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JETIS II BANTUL

0 0 13