terdapat empat dari lima ibu primipara yang berpendidikan tinggi yang berhasil memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
Penelitian yang dilakukan oleh Zakiyah 2012 di Kelurahan Semanan, Jakarta Barat didapatkan hasil bahwa adanya
hubungan yang bermakna antara status pendidikan ibu dengan keberhasilan ASI eksklusif. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Kurniawan 2013 di Rumah Sakit Lamongan. Pada penelitian tersebut didapatkan data bahwa mayoritas ibu yang
berhasil memberikan ASI eksklusif memiliki tingkat pendidikan yang tinggi diplomasarjana. Akan tetapi, pada penelitian yang
dilakukan oleh Ida 2012 di wilayah kerja Puskesmas Kemiri Muka Kota Depok menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara
status pendidikan ibu dengan pemberian ASI eksklusif.
d. Status Pekerjaan Ibu
Hasil penelitian di atas menunjukkan data bahwa mayoritas ibu primipara sebanyak 27 orang 79,4 tidak memiliki pekerjaan
dan lima di antaranya berhasil memberikan ASI eksklusif, sedangkan terdapat tiga ibu primipara yang memiliki pekerjaan
yang berhasil memberikan ASI eksklusif. Khomsan 2004 menyatakan bahwa kesibukan akibat
bekerta di luar rumah menghambat ibu untuk menyusui anaknya dengan baik. Azwar 2003 dalam Zakiyah 2012 juga
mengungkapkan bahwa terbatasnya waktu cuti hamil dan
melahirkan bagi ibu-ibu bekerja menyebabkan masa pemberian ASI eksklusif tidak dapat berlangsung lama karena ibu harus
kembali bekerja. Hal ini mengakibatkan terhambatnya upaya untuk memberikan ASI secara eksklusif. Kurniawan 2013 juga
mengungkapkan bahwa presentase keberhasilan ASI eksklusif pada ibu yang bekerja lebih rendah daripada ibu yang tidak bekerja,
yaitu sebesar 16,6.
2. Gambaran Dukungan Suami terhadap Keberhasilan ASI
Eksklusif
Suami merupakan orang terdekat bagi ibu menyusui yang kehadirannya selalu diharapkan ada di sisi ibu dan selalu siap memberi
bantuan. Dukungan yang suami berikan secara terus-menerus dapat mempengaruhi keberhasilan ibu dalam menyusui Swasono, 2008
dalam Sari, 2011. Dykes 2003 dalam Zakiyah, 2012 menyatakan bahwa ibu membutuhkan dukungan emosional, informasi, dan bantuan
dari suami. Dukungan ini akan efektif jika terjadi hubungan saling mendukung antara ibu dan suami. Roesli 2000 juga mengungkapkan
bahwa keterlibatan dan dukungan suami sangat dibutuhkan untuk memotivasi ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada bayinya.
Dukungan suami merupakan faktor pendukung dalam keberhasilan ASI eksklusif. Dukungan suami ini merupakan suatu
kegiatan yang bersifat emosional maupun psikologis yang diberikan kepada ibu menyusui dalam memberikan ASI. Hal ini berkaitan