Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pemberian ASI

suaminya berpeluang 3,737 kali lebih besar berperilaku memberikan ASI Eksklusif enam bulan dibandingkan dengan ibu yang dukungan suaminya kurang.

B. Teori Maternal Role Attainment-Becoming a Mother

Teori Maternal Role Attainment – Becoming a Mother pencapaian peran Ibu-menjadi seorang ibu dikemukakan oleh Mercer pada tahun 1991. Tomey dan Alligood 2006 mengemukakan bahwa Mercer menempatkan teori ini pada lingkaran sarang Bronfenbrenner 1979 yang di dalamnya terdapat aspek mikrosistem, mesosistem, dan makrosistem yang digambarkan pada bagan 2.1 1. Mikrosistem adalah lingkungan terdekat di mana pencapaian peran ibu terjadi. Faktor-faktor yang termasuk dalam mikrosistem adalah fungsi keluarga, hubungan ibu-ayah, dukungan sosial, status ekonomi, nilai- nilai keluarga, dan stressor. Variabel yang terkandung dalam lingkungan terdekat ini berinteraksi dengan satu atau lebih variabel lain dalam mempengaruhi transisi yang terjadi pada ibu. 2. Mesosistem meliputi pengaruh dan interaksi dengan orang-orang yang termasuk mikrosistem ini. Interaksi mesosistem ini dapat mempengaruhi apa yang terjadi pada pengembangan peran ibu dan anak. Mesosistem meliputi penitipan anak, sekolah, lingkungan kerja, tempat ibadah. Misalnya bagaimana ibu memanfaatkan fasilitas umum untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya. 3. Makrosistem mengacu pada bentuk asli yang ada dalam budaya tertentu atau konsistensi budaya yang sudah ditransmisikan. Makrosistem meliputi pengaruh sosial, politik, dan budaya. Misalnya adanya beberapa pantangan makanan yang harus dihindari selama pemberian ASI eksklusif. Terdapat empat tahap yang dilalui dalam pencapaian peran ibu ini, di antaranya: 1. Anticipatory Tahap anticipatory ini dimulai selama kehamilan dan termasuk di dalamnya penyesuaian sosial dan psikologis awal terhadap kehamilan. Pada tahap ini ibu belajar mengenai peran yang diharapkan dan mulai membayangkan peran tersebut. 2. Formal Tahap formal dimulai ketika bayi lahir, termasuk ketika ibu belajar dan mulai menjalankan peran seorang ibu dalam mengasuh bayinya. 3. Informal Tahap ini dimulai ketika ibu mulai mengembangkan caranya sendiri dalam menjalankan peran seorang ibu tanpa mencontoh peran ibu yang lain. Ibu menjadikan peran barunya sesuai dengan gaya hidupnya sekarang berdasarkan pengalaman masa lalu dan tujuan masa depannya. 4. Personal Tahap personal terjadi ketika ibu sudah menginternalisasi perannya ke dalam kehidupannya. Ibu merasakan harmoni, kepercayaan, dan kemampuan pada cara ibu menjalankan perannya dan pencapaian perannya. Sikap dan perilaku baik ibu maupun bayi dapat mempengaruhi identitas masing-masing. Sikap dan perilaku ibu pada teori Mercer ini meliputi empati, sensitivitas terhadap isyarat bayi, harga diri, konsep diri, Hubungan ibu ayah Fungsi keluarga Konsistensi pengaruh budaya IBU Empati peka pada isyarat bayi harga dirikonsep diri pengasuhan kedewasaan dan fleksibilitas sikap kehamilan dan pengalaman kelahiran kesehatan secara keseluruhan dan konflik peranketegangan ANAK Temperamen perangai Kemampuan untuk memberikan isyarat Penampilan Karakteristik Daya tanggap Kesehatan KOMPONEN PERAN IBU Kompetensi dalam perilaku ibu Mengekspresikan kepuasan Keterikatan pada bayi HASIL PADA ANAK Kognitif mental Pengembangan Perilaku Kesehatan Kompetensi Mesosistem Mikrosistem stres Dukungan sosial Makrosistem seko lah perawat an Pengaturan kerja orang tua Bagan 2.1 Model of Maternal Role Attainment sikap orang tua dalam menerima bayi, kedewasaan dan fleksibilitas, sifat, kehamilan dan pengalaman melahirkan, kesehatan, depresi, dan konflik peran. Respon perkembangan bayi yang berhubungan dengan perkembangan identitas peran ibu berupa kontak mata bayi dengan ibu, refleks menggenggam, refleks tersenyum dan sikap tenang ibu dalam menjalankan perawatan, perilaku interaktif bayi dengan ibu. Adapun sifat bayi yang dapat mempengaruhi identitas peran ibu berupa temperamen, kemampuan mengirimkan isyarat, penampilan, karakteristik umum, tanggung jawab, dan kesehatan Mercer, 1991 dalam Alligood dan Tomey, 2006.

C. Dukungan Sosial

1. Pengertian Dukungan Sosial

Dukungan sosial didefinisikan sebagai informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya Gottlieb,1983 dalam Nurmadina, 2010. Sarason 1983 dalam Nurmadina, 2010 mengemukakan bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat diandalkan, menghargai, dan menyayangi kita, sedangkan menurut Rice 1987 dalam Nurmadina, 2010 mengartikan dukungan sosial

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

11 64 138

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ARJASA KABUPATEN JEMBER

0 8 19

Pengalaman Suami dalam Memberikan Dukungan ASI Eksklusif pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Semplak Kelurahan Curug Mekar Kota Bogor

1 7 140

Pengalaman Suami dalam Memberikan Dukungan ASI Eksklusif pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Semplak Kelurahan Curug Mekar Kota Bogor

0 7 140

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KASIHAN 1 BANTUL, YOGYAKARTA

0 2 77

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL SUAMI DENGAN KEPERCAYAAN DIRI IBU DALAM PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF Hubungan Antara Dukungan Sosial Suami Dengan Kepercayaan Diri Ibu Dalam Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Colomadu I.

1 4 15

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI PUSKESMAS Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Dan Dukungan Suami Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Puskesmas Baki Kabupaten Sukoharjo.

0 3 16

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA Hubungan Peran Bidan Dan Dukungan Suami Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 2 16

HUBUNGAN PERAN BIDAN DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA Hubungan Peran Bidan Dan Dukungan Suami Dengan Pemberian Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Puskesmas Colomadu 1.

0 1 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEBERHASILAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JETIS II BANTUL

0 0 13