Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Dukungan penilaian yang Didapatkan oleh Ibu Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja
Puskesmas Pisangan Tahun 2014 n=34 Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Dukungan Fisik yang Didapatkan oleh Ibu
Primipara dalam Memberikan ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Tahun 2014 n=34
c. Aspek Dukungan Fisik
Gambaran distribusi
jawaban responden
terhadap pernyataan variabel dukungan suami pada aspek dukungan fisik
dapat dilihat pada Tabel 5.9.
Tabel 5.9 di atas memperlihatkan bahwa semua ibu primipara 100 mendapatkan dukungan fisik yang baik dari
suaminya.
d. Aspek Dukungan Penilaian
Gambaran distribusi
jawaban responden
terhadap pernyataan variabel dukungan suami pada aspek dukungan
penilaian dapat dilihat pada Tabel 5.10.
Tabel di atas memperlihatkan bahwa 28 ibu primipara 70,6 mendapatkan dukungan penilaian yang baik dari
Dukungan Fisik Frekuensi
Presentase
Baik Cukup
Kurang 34
100,0 0,0
0,0 Total
34 100,0
Dukungan Penilaian Frekuensi
Presentase
Baik Cukup
Kurang 28
4 2
82,4 11,8
5,9 Total
34 100,0
Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Tahun 2014
n=34
suaminya, 4 ibu primipara 11,8 mendapatkan dukungan penilaian yang cukup, dan 2 ibu primipara lainnya 5,9
mendapatkan dukungan informasi yang kurang. 3.
Keberhasilan ASI Eksklusif
Keberhasilan ASI Eksklusif dikategorikan menjadi dua, yaitu berhasil dan tidak berhasil. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
sebanyak 26 responden 76,5 tidak berhasil dalam memberikan ASI eksklusif, sedangkan 8 responden lainnya 23,5 berhasil
memberikan ASI eksklusif. Gambaran distribusi keberhasilan ASI eksklusif dapat dilihat pada tabel 5.11.
C. Hasil Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan untuk menganalisis data dari dua variabel yang berbeda. Analisis bivariat pada penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara dukungan suami terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Pisangan. Teknik
analisis bivariat ini dilakukan dengan menggunakan uji Chi square x
2
.
ASI Eksklusif Frekuensi
Presentase
Berhasil Tidak Berhasil
8 26
23,5 76,5
Total 34
100,0
Tabel 5.12 Hubungan Dukungan Suami terhadap Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan Tahun 2014 n=34
1. Hubungan antara Dukungan Suami terhadap Keberhasilan
Pemberian ASI Eksklusif pada Ibu Primipara di Wilayah Kerja Puskesmas Pisangan
Tabel 5.12 di atas didapatkan hasil bahwa ibu primipara yang berhasil memberikan ASI eksklusif pada anaknya dan mendapatkan
dukungan suami yang baik sebanyak 8 orang 23,5 dan tidak ada ibu primipara yang berhasil memberikan ASI eksklusif dan
mendapatkan dukungan suami yang cukup, sedangkan ibu primipara yang tidak berhasil memberikan ASI eksklusif dan mendapatkan
dukungan suami yang baik sebanyak 23 orang 74,2 dan ibu primipara yang tidak berhasil memberikan ASI eksklusif dan
mendapatkan dukungan suami yang cukup sebanyak 3 orang 100. Hasil uji analisis Chi-Square menunjukkan nilai p value = 1,00
sehingga Ha ditolak p 0,05.. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara variabel dukungan suami dengan variabel
keberhasilan ASI Eksklusif.
Dukungan Suami
Keberhasilan ASI Eksklusif Total
P value Berhasil
Tidak Berhasil
Baik Cukup
8 25,8 0 0,0
23 74,2 3 100,0
31 100,0 3 100,0
1,00 Total
8 23,5 26 76,5
34 100,0
57
BAB VI PEMBAHASAN
Pembahasan pada penelitian ini difokuskan pada pembahasan mengenai dukungan suami terhadap pemberian ASI eksklusif, keberhasilan pemberian ASI
eksklusif oleh ibu primipara, serta hubungan dukungan suami terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu primipara.
A. Analisis Univariat
1. Gambaran Karakteristik Ibu Primipara di Wilayah Kerja
Puskesmas Pisangan a.
Usia Ibu
Responden dalam penelitian ini adalah ibu-ibu primipara yang berada di wilayah kerja Puskesmas Pisangan. Jumlah
responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini adalah 34 orang. Hasil statistik pada penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian
besar ibu primipara di wilayah kerja Puskesmas Pisangan ini berada di rentang usia 20 tahun-24 tahun dan 25 tahun-29 tahun.
Usia 20-30 tahun merupakan rentang usia aman untuk bereproduksi. Pada umumnya, ibu pada usia tersebut memiliki
kemampuan laktasi yang lebih baik daripada yang berumur lebih dari 30 tahun sehingga ibu yang berusia 20-30 tahun memiliki
peluang yang lebih besar untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayinya Roesli, 2000.
b. Tingkat Pendidikan Suami
Hasil penelitian di atas memperlihatkan bahwa sebagian besar pendidikan suami ibu primipara di wilayah kerja Puskesmas
Pisangan adalah SMA. Data yang peneliti dapatkan berupa ibu primipara dengan suami yang memiliki tingkat pendidikan SMA
sejumlah 15 orang atau 44,1 dan hanya dua di antaranya yang berhasil memberikan ASI eksklusif, sedangkan ibu primipara
dengan suami yang berada pada pendidikan tinggi berjumlah lima orang dan tiga di antaranya berhasil memberikan ASI eksklusif.
Notoatmodjo 2003, dalam Zakiyah 2012 mengungkapkan bahwa pendidikan berdampak pada peningkatan wawasan atau
pengetahuan seseorang. Seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahuan yang lebih luas dibandingkan
dengan seseorang yang pendidikannya lebih rendah.
c. Tingkat Pendidikan Ibu
Berdasarkan hasil penelitian di atas, mayoritas ibu primipara berpendidikan menengah dengan jumlah 18 orang
52,9. Akan tetapi, dari 18 ibu primipara yang berpendidikan SMA, hanya tiga di antaranya yang berhasil memberikan ASI
eksklusif. Pada hasil penelitian ini juga didapatkan data bahwa