sikap orang tua dalam menerima bayi, kedewasaan dan fleksibilitas, sifat, kehamilan dan pengalaman melahirkan, kesehatan, depresi, dan konflik
peran. Respon
perkembangan bayi
yang berhubungan
dengan perkembangan identitas peran ibu berupa kontak mata bayi dengan ibu,
refleks menggenggam, refleks tersenyum dan sikap tenang ibu dalam menjalankan perawatan, perilaku interaktif bayi dengan ibu. Adapun sifat
bayi yang dapat mempengaruhi identitas peran ibu berupa temperamen, kemampuan mengirimkan isyarat, penampilan, karakteristik umum,
tanggung jawab, dan kesehatan Mercer, 1991 dalam Alligood dan Tomey, 2006.
C. Dukungan Sosial
1. Pengertian Dukungan Sosial
Dukungan sosial didefinisikan sebagai informasi verbal atau non verbal, saran, bantuan yang nyata atau tingkah laku yang
diberikan oleh orang-orang yang akrab dengan subjek di dalam lingkungan sosialnya dan hal-hal yang dapat memberikan keuntungan
emosional atau berpengaruh pada tingkah laku penerimanya Gottlieb,1983 dalam Nurmadina, 2010. Sarason 1983 dalam
Nurmadina, 2010 mengemukakan bahwa dukungan sosial adalah keberadaan, kesediaan, kepedulian dari orang-orang yang dapat
diandalkan, menghargai, dan menyayangi kita, sedangkan menurut Rice 1987 dalam Nurmadina, 2010 mengartikan dukungan sosial
sebagai bantuan yang diberikan oleh pasangan suamiistri, orang tua, dan teman-teman.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas mengenai dukungan sosial, penulis menyimpulkan bahwa dukungan sosial adalah
dukungan yang diberikan kepada seseorang yang dapat membuat individu merasa nyaman, dihargai, dan merasa dicintai.
2. Faktor Pendukung Dukungan Sosial
Mercer 1986, dalam teorinya, mengemukakan bahwa terdapat empat faktor pendukung pada variabel dukungan sosial , di
antaranya: a. Dukungan emosional adalah perasaan mencintai, penuh perhatian,
percaya, dan mengerti. b. Dukungan informasi adalah membantu individu untuk menolong
dirinya sendiri dengan memberi informasi yang berguna dan berhubungan dengan masalah atau situasi.
c. Dukungan fisik adalah pertolongan yang langsung, seperti merawat bayi. Misalnya, suami membantu ibu dalam mengganti popok
bayi. d. Dukungan penilaian adalah informasi yang menjelaskan tentang
peran pelaksanaan, bagaimana ia menampilkan perannya. Hal ini memungkinkan individu mampu mengevaluasi dirinya sendiri
yang berhubungan dengan penampilan peran orang lain.
3. Sumber-sumber Dukungan Sosial
Kahn dan Antonucci dalam Nurmadina, 2010 menyatakan bahwa seorang individu dikelilingi oleh suatu pengiring yang selalu
mendukung atau menyerttai individu tersebut sepanjang masa hidupnya, dimana anggota pengiring ini dapat datang dan pergi seiring
dengan berjalannya waktu. Kahn dan Antonucci membagi sumber- sumber dukungan sosial menjadi tiga kategori yaitu:
a. Sumber dukungan sosial yang stabil sepanjang waktu perannya, yaitu yang selalu ada sepanjang hidupnya yang menyertai dan
mendukung individu tersebut, seperti keluarga dekat, pasangan suamiistri atau teman dekat.
b. Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu lain yang sedikit berperan dalam hidupnya dan cenderung berubah sesuai
sepanjang waktu, seperti teman kerja, tetangga, sanak keluarga dan teman sepergaulan.
c. Sumber dukungan sosial yang berasal dari individu lain yang sangat jarang memberi dukungan dan emmiliki peran yang sangat
cepat berubah.
Sumber dukungan
ini misalnya
tenaga ahliprofesional dan keluarga jauh dan sesama pekerja.
4. Dukungan Sosial Suami
Secara psikologis, seorang ibu yang didiukung suami atau keluarga akan lebih termotivasi untuk memberikan ASI Eksklusif
kepada bayinya Prasetyono dalam Sari, 2011. Februhartanty 2008 mengemukakan bahwa untuk memenuhi ASI Eksklusif diperlukan
adanya keharmonisan hubungan pola menyusui tripartit, yaitu antara ayah, ibu, dan bayi.
Keberhasilan menyusui sangat ditentukan oleh peran ayah karena ayah akan turut menentukan kelancaran refleks pengeluaran
ASI yang sangat dipengaruhi oleh keadaan emosi atau perasaan ibu. Ayah dapat berperan aktif dalam membantu ibu dalam memberikan
ASI Eksklusif dengan memberikan dukungan-dukungan emosional dan bantuan-bantuan
praktis lainnya,
seperti mengganti
popok, menyendawakan bayi, menggendong, dan menenangkan bayi yang
gelisah, memandikan bayi, memberikan ASI perah, membawa bayi jalan-jalan di taman, dan memijat bayi. Pengertian tentang perannya
yang penting ini merupakan langkah pertama bagi seorang ayah untuk dapat mendukung ibu agar berhasil menyusui secara eksklusif Roesli,
2001. Seorang ayah punya peran penting dalam keberhasilan ibu
menyusui. Perasaan dan semangat ibu untuk menyusui dan untuk terus memberikan yang terbaik bagi anaknya sangat bergantung pada peran
ayah untuk terus menjaga suasana kondusif. Proses menyusui menjadi terhambat bila kondisi ayah dan ibu tidak harmonis, ibu tidak
mendapat dukungan dari suami, tidak bisa berkomunikasi dengan baik, dan perasaan ibu yang tidak aman dan nyaman Hartono, 2009 dalam
Sari, 2011. Dukungan suami yang merupakan faktor pendukung dalam
keberhasilan ASI Eksklusif merupakan suatu kegiatan yang bersifat