nominal dengan dua kategori, yaitu 1 = jawaban selain ASI tidak berhasil ASI eksklusif dan 2 = hanya ASI saja berhasil ASI
eksklusif.
E. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
1. Uji Validitas Instrumen
Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah melalui uji validitas dan reliabilitas
data Hidayat, 2007. Validitas merupakan apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid jika instrumen itu mampu
mengukur apa-apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu Setiadi, 2007. Metode yang digunakan pada pengujian
validitas instrumen menggunakan rumus Pearson Product Moment. Pengambilan keputusan dilakukan dengan melihat hasil perhitungan r
hitung. Pertanyaan valid apabila r hitung r tabel, sedangkan pertanyaan dianggap tidak valid jika r hitung r tabel.
Peneliti menggunakan validitas konstruk dan validitas isi dalam menguji validitas variabel dukungan suami dalam instrumen ini.
Uji coba instrumen dilakukan pada tanggal 19 Mei – 4 Juni 2014. Uji
coba dilakukan terhadap 15 orang ibu primipara di Puskesmas Ciputat. Lokasi tersebut berada di wilayah Ciputat sama seperti Puskesmas
Pisangan, sehingga responden yang telah diteliti dalam uji instrumen ini tidak termasuk responden dalam penelitian.
Saat diuji validitas secara konstruk, nilai batas validitas untuk responden sebanyak 15 orang n = 15 pada signifikan 5 adalah
0,514. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan masing-masing nilai r tabel sehingga terdapat 14 pertanyaan yang tidak valid karena nilai
korelasinya 0,514. Pertanyaan yang tidak valid ini kemudian peneliti modifikasi pertanyaannya. Setelah peneliti modifikasi, dilakukanlah uji
validitas isi terhadap kuesioner ini dengan mengajukan kuesioner ini kepada orang yang ahli dalam bidang ini. Hasil dari validitas isi ini
adalah 3 dari 14 pertanyaan yang tidak valid dalam kuesioner ini dihilangkan. Jadi, peneliti menggunakan 29 pertanyaan dalam
kuesioner ini untuk dijadikan instrumen penelitian. Peneliti menggunakan validitas isi untuk menguji validitas
variabel keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Pertanyaan variabel ini hanya berupa satu pertanyaan. Pertanyaan ini berupa pertanyaan semi-
terbuka yang mana pilihan jawaban pertanyaan ini sudah peneliti siapkan, tetapi responden bisa memilih jawaban lebih dari satu ataupun
jawaban di luar pilihan itu.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Setelah mengukur validitas, peneliti perlu mengukur realibilitas
instrumen. Reliabilitas
merupakan indeks
yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau
dapat diandalkan. Hal ini menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten bila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih
terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur yang sama.
Pengukuran reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Alpha Cronbach
0,60 Hidayat, 2007. Hasil uji reliabilitas pada variabel dukungan suami dalam kuesioner ini a
dalah α = 0,882. Berdasarkan nilai tersebut, pertanyaan mengenai variabel dukungan suami dianggap
reliabel, dapat dipercaya, dan dapat diandalkan karena nilai Alpha Cronbach 0,60.
F. Langkah-Langkah Pengumpulan Data
1. Setelah proposal penelitian disetujui oleh penguji, peneliti mengajukan surat permohonan ijin penelitian ke Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Peneliti menyerahkan surat permohonan ijin penelitian kepada Kepala
Dinas Kesehatan Tangerang Selatan sebagai surat pengantar untuk melakukan penelitian di Puskesmas Pisangan dan surat pengantar
untuk melakukan uji validitas di Puskesmas Ciputat 3. Setelah surat ijin penelitian dan surat ijin uji validitas disetujui oleh
pihak Dinas Kesehatan Tangerang Selatan, peneliti diberikan surat pengantar oleh Dinas Kesehatan Tangerang Selatan untuk diberikan
kepada Kepala Puskesmas Ciputat dan Puskesmas Pisangan. 4. Setelah ijin uji validitas disetujui oleh Kepala Puskesmas Ciputat,
peneliti melakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen di puskesmas ini dengan responden ibu primipara.
5. Setelah instrumen dinyatakan valid dan reliabel, peneliti mulai mengumpulkan data di Puskesmas Pisangan.
6. Peneliti menggunakan teknik accidental sampling atau sampling aksidental dalam mengumpulkan sampel sehingga semua ibu
primipara yang datang ke puskesmas dan posyandu dijadikan sampel dalam penelitian ini.
7. Setelah mendapatkan calon responden sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, peneliti melakukan informed consent terhadap calon
responden. Jika calon responden bersedia menjadi responden, mereka dapat membaca lembar persetujuan kemudian menandatanganinya.
8. Setelah responden menandatangani lembar persetujuan, responden selanjutnya diberikan penjelasan mengenai cara pengisian kuesioner
dan responden dianjurkan bertanya apabila ada pertanyaan ataupun pernyataan yang kurang jelas.
9. Waktu pengisian kuesioner selama kurang lebih 15 menit untuk masing-masing responden, sedangkan proses pengambilan data
dilakukan sebelas hari disesuaikan dengan kondisi di Puskesmas Pisangan.
10. Responden diharapkan menjawab seluruh pertanyaan di dalam kuesioner. Setelah responden selesai, lembar kuesioner dikembalikan
kepada peneliti. 11. Kuesioner yang telah diisi selanjutnya diolah dan dianalisa oleh
peneliti.