Muktiharjo Kidul Kecamatan telogosari Kota Semarang dengan responden 64 orang juga menyatakan hal yang sama. Sartono dan
Utaminingrum menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan suami terhadp keberhasilan pemberian ASI eksklusif.
Penelitian lain
yang dilakukan
oleh Sari
2011 mengungkapkan hasil yang berbeda bahwa ada hubungan antara
dukungan suami dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Ida 2011 juga mengungkapkan hal yang sama bahwa terdapat hubungan
antara dukungan suami terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Perbedaan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Ida
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dapat disebabkan oleh beberapa kendala, yaitu masih kurangnya pemahaman ibu
mengenai ASI eksklusif, adanya rasa takut ibu yang tidak berdasar bahwa ASI yang dihasilkan tidak cukup untuk bayinya dan
kepercayaan yang keliru bahwa bayi mereka memerlukan cairan tambahan selain ASI Arab., et al, 2005.
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian ini, yaitu tidak terdapatnya data yang pasti mengenai jumlah populasi ibu primipara
di wilayah tersebut sehingga peneliti mengalami sedikit kesulitan dalam mengumpulkan responden.
70
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini
adalah sebanyak 91,2 ibu primipara di wilayah kerja Puskesmas Pisangan mendapatkan dukungan suami dengan baik, akan tetapi terdapat 76,5 ibu
primipara di wilayah kerja Puskesmas Pisangan yang tidak berhasil memberikan ASI eksklusif pada bayinya. Hasil uji statistik bivariat
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara dukungan suami terhadap keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada ibu primipara di wilayah kerja
Puskesmas Pisangan.
B. Saran
1. Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan, seperti dokter, perawat, bidan, dan ahli gizi perlu meningkatkan promosi kesehatan mengenai manfaat ASI ekslusif
dan pengertian dari ASI eksklusif kepada ibu primipara dan suami. Promosi kesehatan ini dilakukan dalam upaya meningkatkan
pengetahuan suami dan ibu mengenai ASI eksklusif dan hal-hal yang berhubungan dengan pemberian ASI sehingga keberhasilan pemberian
ASI eksklusif dapat tercapai. Langkah ini bertujuan juga untuk
meminimalisir mitos-mitos yang beredar di dalam masyarakat. Partisipasi kader dan masyarakat juga harus ditingkatkan guna
mendukung keberhasilan ASI eksklusif ini. Kelompok-kelompok pendukung ASI eksklusif juga diperlukan guna memberikan motivasi
kepada ibu dalam memberikan ASI eksklusif, khususnya pada ibu primipara
2. Untuk penelitian selanjutnya Perlunya penelitian lain yang mengkaji mengenai pemahaman
ibu primipara, kepercayaan diri ibu primipara, dan motivasi ibu primipara dalam memberikan ASI eksklusif dengan wawancara
mendalam menggunakan metode kualitatif. Hal tersebut penting diteliti karena dapat membantu petugas kesehatan dalam mengidentifikasi
informasi yang salah yang masih beredar dalam masyarakat. 3. Untuk praktik keperawatan
Perawat perlu meningkatkan perannya sebagai counselor dan dapat ikut serta dalam promosi kesehatan mengenai ASI eksklusif.