Hasil Uji Normalitas Hasil Uji Heteroskedastisitas

90 regresi dalam sebuah penelitian dikatakan bebas dari multiko apabila memiliki nilai Tolerance lebih dari 0,1 VIF kurang dari 10. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model persamaan regresi berganda tidak terdapat problem multiko dan dapat digunakan dalam penelitian ini.

b. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, variabel dependen dan variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah model data yang memiliki distribusi data secara normal atau mendekati normal Ghozali, 2013:149. Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot Sumber: Data primer yang diolah. 91 Gambar 4.1 di atas memperlihatkan bahwa penyebaran data yang berbeda di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, ini menunjukkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2006:149. Hasil uji normalitas berdasarkan output histogram disajikan pada gambar berikut ini. Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik Histogram Sumber: Data primer yang diolah. Gambar 4.2 di atas menjelaskan tingkat penyebaran data yang berada sekitar histogram dan mengikuti alur naik turun histogram 92 normalitas data, ini menjelaskan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Uji Kolmogorov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 39 Normal Parameters a,,b Mean 0,0000000 Std. Deviation 2,97087565 Most Extreme Differences Absolute 0,150 Positive 0,66 Negative -0,150 Kolmogorov-Smirnov Z 0,939 Asymp. Sig. 2-tailed 0,341 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan tabel 4.14 di atas menjelaskan bahwa nilai signifikansi tabel uji normalitas sebesar 0,341. Nilai tersebut di atas 0,05, yang memiliki arti data residual terdistribusi dengan normal.

c. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas dapat dilakukan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari nilai residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Untuk menguji suatu uji heteroskedastisitas pihak peneliti menguji dengan 2 bentuk yaitu dalam bentuk: 1 Grafik Scatterplot, dan 2 Tabel Uji Glejser. 93 1 Scatterplot Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED, yang diperlihatkan pada gambar 4.3. Gambar 4.2 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik P-Plot Sumber: Data primer yang diolah. Berdasarkan gambar di atas, grafik scatterplot menunjukkan bahwa data tersebar di atas dan dibawah angka 0 nol pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model persamaan regresi, sehingga model regresi layak digunakan untuk memprediksi 94 inventory management berdasarkan variabel yang mempengaruhinya, yaitu sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran, dan sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia. 2 Tabel Uji Glejser Tabel 4.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Uji Glejser Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 7,563 4,269 1,771 0,085 TSIAR -0,149 0,132 -0,317 -1,132 0,266 TSIAE 0,135 0,126 0,247 1,074 0,290 TSIAH -0,057 0,113 -0,120 -0,504 0,617 a. Dependent Variable: RES2 Berdasarkan tabel 4.15 menjelaskan bahwa nilai probabilitas dari variabel sistem informasi akuntansi siklus pendapatan sebesar 0,266 lebih besar dari 0,05 yang berarti bebas dari heteroskedastisitas, nilai probabilitas dari variabel sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran sebesar 0,290 lebih besar dari 0,05 yang berarti bebas dari heteroskedastisitas, nilai probabilitas dari variabel sistem informasi akuntansi siklus pendapatan sebesar 0,617 lebih besar dari 0,05 yang berarti bebas dari heteroskedastisitas. 95

4. Hasil Koefisien Determinasi R