Inventory Management Variabel Dependen

73

a. Inventory Management

Manajemen persediaan dioperasionalkan untuk memperoleh hasil dan data yang berkaitan dengan permasalahan manajemen persediaan secara menyeluruh pada beberapa perusahaan dagang retail yang diteliti. Dalam penentuan dimensi operasional variabel pada manajemen persediaan pada penjelasan yang dijelaskan oleh M Heizer dan Render 2010:83-89 terdapat 4 hal penting yang membahas mengenai bagaimana mengelola manajemen persediaan yang dijelaskan sebagai berikut: 1. Bagaimana barang-barang tersebut dapat diklasifikasikan Analisis ABC, analisis ABC adalah sebuah metode untuk membagi persediaan yang ada menjadi tiga klasifikasi berdasarkan volume tahunan, dengan mengukur permintaan tahunan dari setiap barang persediaan dikalikan dengan biaya perunit. 2. Seberapa akurat catatan persediaan dapat dijaga. Akurasi catatan adalah sebuah unsur kritis fokus pada barang-barang yang diperlukan, alih-alih menetapkan untuk yakin bahwa “beberapa dari semuanya” berada dalam persediaan. Untuk menjamin akurasi, pemyimpanan catatan masuk dan keluar harus baik, begitu juga keamanan ruang penyimpanan. 3. Melakukan perhitungan siklus. Melakukan suatu rekonsiliasi yang berkelanjutan dari persediaan dengan catatan persediaan. Dengan prosedur-prosedur perhitungan siklus, barang-barang dihitung, catatan- catatan diverifikasi, dan ketidakaturan didokumentasikan secara periodik, 74 kemudian penyebab ketidakaturan dilacak dan diambil tindakan perbaikan yang tepat menjamin integritas sistem persediaannya. 4. Seberapa baik kontrol persediaan pelayanan. Beberapa teknik yang dapat digunakan: a. Pemilihan, pelatihan, dan pendisiplinan pegawai yang baik. b. Kontrol yang ketat dari pengiriman yang datang. c. Kontrol yang efektif atas semua barang yang meninggalkan fasilitas. Dari penjelasan di atas, diindikatori dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan manajemen persediaan. Pernyataan dalam kuesioner akan dinilai dengan menggunakan skala likert dari 1 sampai 5. Arti skor 1 adalah tidak pernah, arti skor 2 adalah pernah, arti skor 3 adalah jarang, arti skor 4 adalah sering dan arti skor 5 adalah selalu. Jika individu tersebut sangat setuju dengan pernyataan tersebut maka diasumsikan bahwa individu tersebut berpendapat bahwa manajemen persediaan memiliki pengaruh tinggi. Namun, jika individu sangat tidak setuju maka diasumsikan bahwa manajemen persediaan memiliki pengaruh rendah. 75 Tabel 3.1 Tabel Operasional Variabel Variabel Sub Variabel Indikator Butir Soal Skala Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan Romney. M,B dan Steinbart. P,J.2012: 353- 376 1.Menginput catatan penjualan 1.Menginput data pesanan pelanggan 1,2 Likert 2.Persetujuan kredit 3 3.Memeriksa ketersediaan persediaan 4 4.Menanggapi pertanyaan pelanggan 5 2.Pengiriman 1.Memilih dan mengepak pesanan 6 2.Pengiriman persediaan 7 3.Penagihan 1.Faktur penjualan 8 2.Memelihara piutang usaha 9 4.Pengumpulan kas. 1.Proses pengumpulan Kas 10 2.Keamanan kas masuk 11 3.Cash Flow 12 Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran Romney. M, B dan Steinbart. P,J.2012: 392- 410 1.Pemesanan bahan baku barang dagang, perlengkapan, dan jasa 1.Mengidentifikasi apa, kapan, berapa banyak untuk dibeli 13,14 Likert 2.Memilih pemasok 15 2.Penerimaan bahan bakubarang dagang, perlengkapan, dan jasa 1.Laporan penerimaan barang data- data pengiriman, pemasok dan pesanan pembelian 16 3.Persetujuan faktur 1.Faktur Pembelian 17 2.Memelihara hutang usaha 18 4.Pengeluaran kas 1.Proses pengeluaran kas 19 2.Keamanan kas keluar 20 3.Cash flow 21 Berlanjut ke halaman berikutnya 76 Tabel 3.1 Lanjutan Variabel Sub Variabe Indikator Butir Soal Skala Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia Romney. M, B dan Steinbart. P,J.2012: 459-470 1.Mengupdate data induk gaji 1.Mengesahkan perubahan data induk gaji dan pegawai 22,23 Likert 2.Mengakurasi pengupdatean data induk gaji dan pegawai 24,25 2.Memvalidasi waktu dan data absensi 1.Mengakurasikan waktu dan data kehadiran 26 3.Menyiapkan penggajian 1.Mengecek kesalahan dan mengevaluasi pegawai dalam persiapan penggajian. 27,28 4.Membayarkan penggajian 1.Keamanan pencurian dan penipuan pembagian cek. 29 5.Membayarkan pajak penggajian dan pengurangan biaya lain-lain. 1.Ketepatan dan tidak gagal dalam pembayaran 30 2.Keakuratan pembayaran 31 Pengukuran Manajemen Persediaan Heizer Render, 2010:84-89 1.Analisis ABC 1.Pembagian persediaan yang ada menjadi tiga klasifikasi berdasarkan volume tahunan dan harga penjualan. 32,33 Likert 2.Akurasi catatan 1.Penyimpanan catatan masuk dan keluar 34 2.Keamanan ruang penyimpanan 35,36 3.Perhitungan siklus 1.Melakukan suatu rekonsiliasi yang berkelanjutan dari persediaan dengan catatan persediaan dan prosedur-prosedur perhitungan siklus. 37,38, 39 2.Tindakan perbaikan yang tepat menjamin integritas sistem persediaannya 40,41 4.Kontrol persediaan pelayanan 1.Pemilihan, pelatihan, dan pendisiplinan pegawai yang baik. 42,43 2.Kontrol yang ketat dari pengiriman yang datang. 44 3.Kontrol yang efektif atas semua barang yang meninggalkan fasilitas 45,46, 47 Sumber: Dari Romney. M, B dan Steinbart. P,J.2012: 353-376, 392-410, 459-470, Heizer dan Render, 2010: 84-89. 77

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada beberapa perusahaan barang dagang yang berada di Kota Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. Pada penulisan ini pihak peneliti mencoba untuk menganalisis efektivitas sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran, sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia dan pengaruhnya terhadap manajemen persediaan. Responden dalam penelitian ini adalah pihak-pihak yang berkaitan dengan manajemen persediaan dan sistem informasi akuntansi siklus pendapatan, siklus pengeluaran, siklus sumber daya manusia, siklus manajemen persediaan yaitu manajer perusahaan, supervisor perusahaan dan bagian akuntansi pada beberapa perusahaan dagang yang terdapat di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan cara mengirimkan kuesioner sebanyak 39 kuesioner dengan 47 butir pertanyaan setiap kuesionernya. Kuesioner ini diberikan kepada manajer perusahaan, supervisor perusahaan, dan bagian akuntansi, pada beberapa perusahaan dagang yang terdapat di Bogor, Jakarta, dan Tangerang Selatan. Untuk mendapatkan data primer yang tidak bias dan berkualitas tinggi, kuesioner diberikan secara langsung kepada responden. Dan untuk menjaga validitas penyebar kuesioner yang telah disebarkan pihak peneliti membuat surat