15 juga hubungan fungsional, sistem informasi akuntansi memiliki peran sebagai
tulang punggung, seluas sekitar 50 dalam total informasi.
2. Efektivitas
Menurut Bhayangkara 2008:14 pengertian efektivitas adalah sebagai berikut: “Efektivitas adalah tingkat keberhasilan suatu perusahaan untuk
mencapai tujuannya”. Menurut Mardiyasmo 2009:4 pengertian efektivitas dinyatakan sebagai
berikut: “Efektivitas adalah pencapaian hasil program dengan target yang ditetapkan
secara sederhana efektivitas merupakan perbandingan outcome dengan output ”.
Menurut Anthony dan Govindarojan 2005:174 definisi dari efektivitas adalah sebagai berikut:
“Efektivitas adalah rasio yang ditentukan oleh hubungan antara output yang dihasilkan oleh suatu pusat tanggungjawab
dengan tujuannya”. Menurut Heizer dan Render 2009:444 pengertian dari makna dari
kapasitas efektivitas adalah sebagai berikut: “Efektivitas adalah kapasitas yang diperkirakan dapat dicapai dengan bauran produk, metode penjadwalan,
pemeliharaan dan standar kualitas tertentu”. Maka, berdasarkan definisi-definisi di atas arti dari efektivitas dapat
disimpulkan adalah suatu dampak yang dihasilkan dari output perusahaan dengan outcome perusahaan tersebut dan mampu untuk mengukur berapa
keberhasilan yang dicapai perusahaan.
16
3. Sistem Informasi Akuntansi a. Sistem
Menurut Mc leod dan George 2011:11 pengertian sistem adalah sebagai berikut:
“Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama unt
uk mencapai suatu tujuan”.
Menurut Romney dan Steinbart 2006:2 pengertian sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen
atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”.
Menurut Hall 2006:6 pengertian sistem adalah sebagai berikut: “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem
yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sa ma”.
Menurut Wilkinson 2000:6 makna dari sistem adalah sebagai berikut:
“System is a unified group of interacting part that functions together to achieve
its purpose”. Yang memiliki arti yaitu sistem adalah persatuan kelompok dari bagian interaksi yang memiliki fungsi secara
bersamaan untuk mendapatkan tujuan. Menurut Anthony dan Govindarojan 2005:7 makna dari sistem
adalah: “Sistem adalah suatu cara tertentu dan bersifat repetitif untuk melaksanakan suatu atau sekelompok aktivitas”.
Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, sistem dapat disimpulkan yang merupakan suatu kesatuan aturan yang
17 saling terintegarasi antara satu sama lain dan berinterkasi untuk mencapai
tujuan tertentu yang telah ditetapkan suatu organisasi atau pun perusahaan.
b. Informasi
Menurut Romney dan Steinbart 2006:443 pengertian informasi yaitu:
“Informasi adalah data yang telah diperiksa dan diatur kedalam bentuk output yang memiliki arti bagi orang-
orang yang menerima”. Menurut Hall 2006:14 mendefinisikan arti informasi yaitu sebagai
berikut: “Informasi adalah data yang diproses dan pemakai melakukan suatu tindakan yang dapat i
a lakukan atau tidak dilakukan”. Menurut Wilkinson 2000:5 mendefinisikan arti dari informasi adalah
“Information is the intelligence that is meaningful and useful to person for whom it is intended”. Yang memiliki arti yaitu informasi adalah suatu
intelejensi yang memiliki banyak makna dan bermanfaat yang diperuntukan kepada manusia.
Menurut Romney dan Steinbart 2009:809 pengertian informasi yaitu:
“Information is data that have been organized and proceed to provide meaning to users and information can be classified as mandatory, essential
and discretionary”. Yang diartikan informasi adalah data yang telah diorganisasikan dan
diproses untuk menyediakan arti kepada pengguna dan informasi bisa diklasifikasikan berdasarkan perintah, esensi dan penentuan.
18 Menurut Hall 2006:19 suatu informasi akan baik dan berguna ketika
informasi tersebut memiliki karakrteristik sebagai berikut: relevan, tepat waktu, akurasi, kelengkapan, ringkas.
Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, informasi dapat disimpulkan yang merupakan suatu data baik memiliki
bentuk secara fisik maupun non fisik yang mampu mempengaruhi pihak pengguna
untuk mendapatkan
manfaat-manfaatnya seperti
untuk pengambilan keputusan untuk tujuannya.
c. Akuntansi
Menurut Wilkinson 2000:5 pengertian akuntansi sebagai berikut: “Accounting is 1. Recording economic data collection 2. Maintaining stored
data 3. Presenting quantitative information in financial term information generation”.
Yang memiliki makna yaitu akuntansi adalah 1. Mencatat kumpulan data ekonomi, 2. Memelihara penyimpanan data, 3. Menyediakan data
kuantitatif dalam kondisi keuangan generasi informasi. Menurut Kieso et.al 2011:5 makna dan karakteristik akuntansi
dijelaskan sebagai berikut: “Accounting is the universal language business.
And the process that culminates in the preparation of financial reports on the enterprise for user by internal and external parties. The characteristic of
accounting are: 1 the identification, measurement and communicate financial information 2 economic entities to 3 interested parties”.
19 Definisi di atas diartikan sebagai berikut yaitu akuntansi adalah
bahasa bisnis yang universal. Dan prosesnya yaitu dengan meningkatkan dalam persiapan laporan keuangan kepada pengguna di perusahaan baik
dalam pihak internal dan eksternal. Dan karakteristik akuntansi yaitu: 1. Identifikasi, pengukuran, dan komunikasi informasi keuangan 2. Entitas
ekonomi terhadap 3. Kepentingan beberapa pihak. Menurut Sofyan 2012:5 mendefinisikan akuntansi sebagai berikut:
“Akuntansi adalah menyangkut angka-angka yang akan dijadikan dasar dalam proses pengambilan keputusan, angka itu menyangkut uang atau nilai
moneter yang menggambarkan catatan dari tr ansaksi perusahaan”.
Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, akuntansi dapat disimpulkan yang merupakan suatu ilmu untuk
mengidentifikasi, mengukur dan mengkomunikasikan informasi keuangan sehingga mempengaruh pihak pengguna untuk mendapatkan manfaat-
manfaatnya seperti untuk pengambilan keputusan untuk tujuannya.
d. Sistem Informasi
Menurut Hall 2006:6 pengertian sistem informasi adalah sebagai berikut: “Serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses
menjadi informasi dan disitribusikan ke para pengguna”. Menurut Romney dan Steinbart 2006:473 pengertian sistem
informasi yaitu: “Sistem informasi adalah cara teratur untuk mengumpulkan, memproses, mengelola, dan melaporkan informasi agar
organisasi dapat mencapai tujuan dan sasaranya. Sistem informasi formal
20 memiliki tanggung jawab jelas untuk memproduksi informasi. Sebaliknya,
sistem informasi informal adalah sistem yang muncul dari adanya kebutuhan yang tidak dipuaskan oleh saluran formal. Sistem ini berjalan
tanpa adanya penugasan formal tanggung jawab”. Menurut Rama 2006:537 pengertian dari sistem informasi dari segi
perencanaan sebagai berikut: “Information system is critical for ensuring
that an organizations information system support and enhances business processes and meet user
s information needs”. Berdasarkan paparan di atas dapat diartikan yaitu sistem informasi
adalah memastikan secara kritis dalam mendukung sistem informasi organisasi dan meninggikan proses berbisnis serta mengumpulkan informasi
pengguna yang dibutuhkan. Menurut Bodnar 2010:3 pengertian sistem informasi dijelaskan
sebagai berikut: “Sistem informasi adalah kumpulan dari hardware dan software yang didesain untuk diubah menjadi data informasi yang berguna
dan bermanfaat”. Menurut Hall 2006:21 tujuan sistem informasi yaitu setiap
perusahaan harus menyesuaikan sistem informasi dengan kebutuhan para penggunaanya. Oleh karenanya, tujuan sistem informasi tertentu dapat saja
berbeda antara perusahaan. Akan tetapi, terdapat tiga tujuan dasar yang umum didapati di semua sistem. Tujuan-tujuannya adalah:
1. Mendukung fungsi penyediaan Stewardship pihak manajemen. 2. Mendukung pengambilan keputusan pihak manajemen.
21 3. Mendukung operasional harian perusahaan
Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di atas, sistem informasi dapat disimpulkan yaitu merupakan serangkaian
proses yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data pada suatu tempat yang mampu diubah untuk menjadi informasi yang berguna bagi seluruh
pihak.
e. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar 2010:1 sistem informasi akuntansi didefinisikan sebagai berikut:
“Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber- sumber seperti manusia dan peralatan yang didesain untuk mengubah
keuangan dan data lainnya menjadi informasi”.
Menurut Hurt 2000:3 sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Accounting information system is a set inter related activities, document,
and technologies designed to collect data, process it, and report the information to a diverse group of internal and external decision makers in
organizations”. Yang dimaksud dari paparan di atas yaitu sistem informasi akuntansi
adalah satu kesatuan di dalam yang berhubungan dengan aktivitas, dokumen dan teknologi yang didesain untuk mengumpulkan data, memprosesnya dan
melaporkan informasi tersebut kepada bermacam-macam kelompok naik di dalam maupun di luar untuk pengambilan keputusan organisasi.”
Menurut Hall 2006:10 mendefinisikan sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang
22 memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi non keuangan yang
secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan”. Menurut Rama 2006:15 mendefinisikan arti dari sistem informasi
akuntansi sebaga i berikut: “Sistem informasi akuntansi adalah bagian
subsistem sistem informasi manajemen SIM yang menyediakan informasi akuntansi dan keuangan sebaik atas informasi yang didapat dalam proses
yang rutin di proses akuntansi”. Menurut Romney dan Steinbart 2006:2 menjelaskan komponen-
komponen dalam sistem informasi akuntansi sebagai berikut: Sistem informasi akuntansi terdiri dari lima komponen:
1. Orang-orang, yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.
2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas organisasi. 3. Data, tentang proses-proses bisnis organisasi.
4. Software, yang dipakai untuk memproses data organisasi. 5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan. Menurut Hall 2006:10 sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga
subsistem: 1 sistem pemrosesan transaksi transaction process system- TPS, yang mendukung operasi bisnis harian melalui berbagai dokumen
serta pesan untuk para pengguna di seluruh perusahaan; 2 sistem buku
23 besarpelaporan keuangan general ledgerfinancial reporting system
GLFRS, yang menghasilkan laporan keuangan seperti laporan laba rugi, neraca, arus kas, pengambilan pajak, serta berbagai laporan lainnya yang
disyaratkan dalam hukum; 3 sistem pelaporan manajemen management reporting system-MRS, yang menyediakan pihak manajemen internal
berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan seperti anggaran laporan kinerja
serta laporan pertanggung jawaban. Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di
atas, sistem informasi akuntansi merupakan rangkaian aktivitas-aktivitas yang mampu mengelola data dan informasi jenis keuangan maupun non
keuangan sehingga mampu digunakan oleh pihak internal perusahaan maupun pihak eksternal.
f. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan
Menurut Bodnar 2010:11 mendefiniskan siklus pendapatan dalam sistem informasi akuntansi sebagai berikut: “Siklus pendapatan adalah suatu
kejadian yang berkaitan dengan distribusi barang dan jasa kepada entitas lainnya dan mengumpulkan atau yang berkaitan dengan pembayaran. Ini
meliputi Inbound Logistic, penjualan jasa dan marketing, ditambah untuk
mendukung keuangan dan akuntansi”.
Menurut Wilkinson 2000:45 mendefinisikan siklus pendapatan
sebagai berikut:
“Siklus pendapatan ini mencangkup tiga kunci bisnis
24 kejadian atau transaksi yaitu: permohonan permintaan proyek, eksekusi
proyek dan pengantaran penjualan, penerimaan kas”.
Menurut Romney dan Steinbart 2012:393, siklus pendapatan diartikan sebagai berikut:
“Revenue cycle is a recurring set of business activities and related information processing operation associated with
providing goods and services to costumers and collecting cash in payment for those sales”.
Makna dari penjelasan di atas yaitu siklus pendapatan adalah proses mengulang satu kesatuan aktivitas bisnis dan berkaitan dengan pemrosesan
informasi operasi yang dihubungkan dengan penyediaan barang dan jasa kepada pelanggan, dan mengumpulkan kas dalam pembayaran dari
penjualan tersebut”. Menurut Romney dan Steinbart 2005:5 dalam buku dua, definisi dan
fungsi siklus pendapatan dijelaskan sebagai berikut: “Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait
yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan dan tujuan
utama dari siklus pendapatan adalah untuk menyediakan produk yang tepat di tempat dan tepat waktu yang tepat dengan harga yang sesuai”.
Menurut Hall 2006:222 definisi dari siklus pendapatan dalam sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Siklus pendapatan adalah
siklus yang menukarkan langsung dari produk akhir dan jasa menjadi kas dalam satu kali transaksi antara penjual dengan pembeli. Dan fitur utama
25 dari sistem di siklus pendapatan yaitu: 1. Subsistem pemrosesan pesanan
penjualan dan 2. Subsistem penerimaan kas”.
Menurut Hurt 2000:146 tujuan dari siklus penjualan dipaparkan sebagai berikut:
“The role and the purpose of the sales collection process is the concerned with two main tasks: how an organization acquires the
resources it needs and how it pays for them. Those resources include inventory, supplies, insurance and plant assets”.
Berdasarkan penjelasan di atas yaitu peranan dan tujuan dari pengumpulan proses dari penjualan adalah perhatian terhadap dua tugas
utama: bagaimana organisasi memperoleh sumber daya yang dibutuhkan dan bagaimana pembayarannya kepada mereka. Sumber daya ini berupa
persediaan, perlengkapan, asuransi dan aset pabrik. Menurut Romney dan Steinbart dalam buku dua 2005:7 yang
memaparkan empat aktivitas bisnis dalam siklus pendapatan: 1. Entri pesanan penjualan, meliputi: mengambil pesanan pelanggan,
persetujuan kredit, memeriksa ketersediaan persediaan, menjawab permintaan pelanggan.
2. Pengiriman, meliputi: mengambil dan mengepak pesanan, mengirim pesanan.
3. Penagihan dan piutang usaha, meliputi: penagihan, pemeliharaan data piutang usaha.
4. Penagihan kas.
26 Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di
atas, sistem informasi akuntansi siklus pendapatan merupakan rangkaian aktivitas yang menggunakan data dan informasi yang berkaitan dengan
aktivitas dalam siklus penjualan seperti penerimaan pendapatan, penagihan piutang dan melakukan penjualan.
g. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pengeluaran
Menurut Hall 2006:318 pengertian dari siklus pengeluaran dalam sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Siklus pengeluaran
adalah siklus yang merubah kas perusahaan menjadi bahan baku fisik serta sumber daya manusia yang dibutuhkannya untuk menjalankan bisnis. Dan
fitur utama dari sistem di siklus pengeluaran yaitu: 1. Subsistem pemrosesan pembelian dan 2. Subsistem pengeluaran kas”.
Menurut Romney dan Steinbart 2005:74 dalam buku dua, definisi dan fungsi siklus pengeluaran dijelaskan sebagai berikut: “Siklus
pengeluaran adalah rangkaian kegiatan bisnis dan operasional pemrosesan data terkait yang berhubungan dengan pembelian serta pembayaran barang
dan jasa. Tujuan utamanya adalah untuk meminimalkan biaya total memperoleh dan memelihara persediaan, perlengkapan dan berbagai
layanan yang dibutuhkan organisasi untuk berfungsi”. Menurut Bodnar 2010:11 pengertian dari siklus pengeluaran
didefinisikan sebagai berikut: “Expenditure cycle is events related to the
acquitition of goods and services from other entities and the settlement of
27 related obligations. This includes procurement, outbond logistic, and
supporting finance and accounting”. Berdasarkan penjelasan di atas yaitu siklus pengeluaran adalah
peristiwa yang berkaitan dengan akuisisi barang dan jasa dari entitas lainnya dan penyelesaian terkait dengan hutang obligasi. Ini meliputi perolehan,
logistik keluar, dan mendukung hubungan keuangan dan akuntansi. Menurut Wilkinson 2000:45 definisi dari siklus pengeluaran adalah
sebagai berikut: “Expenditure cycle is the expenditure cycle encompasses
two key business events or transaction: purchase and cash disburshment”.
Dari penjelasan di atas adalah siklus pengeluaran adalah siklus pengeluaran yang mencangkup dua kunci bisnis kejadian atau transaksi
meliputi pembelian dan kas pengeluaran. Menurut Romney dan Steinbart 2012:440 definisi dari siklus
pengeluaran dijelaskan sebagai berikut: “Expenditure cycle is a recurring
set of business activities and related information processing operation associated with the purchase of and payment for goods and services.
Berdasarkan penjelasan di atas arti siklus pengeluaran yaitu satu kejadian yang berulang dari aktivitas bisnis dan dikaitkan kepada proses
informasi operasi yang dihubungkan dengan pembelian dan pembayaran barang dan jasa.
Menurut Romney dan Steinbart dalam buku dua 2005:76 yang memaparkan tiga aktivitas bisnis dalam siklus pengeluaran:
28 1. Memesan barang, perlengkapan dan layanan. Ini meliputi: metode
metode alternatif pengendalian persediaan, membuat pesanan pembelian, meningkatkan efesiensi dan efektivitas.
2. Menerima dan menyimpan barang. Ini meliputi: meningkatkan efesiensi dan efektivitas.
3. Membayar barang dan layanan. Ini meliputi: menyetujui faktur penjualan dan vendor untuk dibayar, memperbaiki proses hutang usaha, membayar
faktur penjualan yang telah disetujui. Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di
atas, sistem informasi akuntansi siklus pengeluaran merupakan rangkaian aktivitas yang menggunakan data dan informasi yang berkaitan dengan
aktivitas dalam siklus pengeluaran seperti pengeluaran kas baik untuk operasional maupun non operasional dan aktivitas pembelian suatu barang
yang dijadikan investasi bagi perusahaan.
h. Sistem Informasi Akuntansi Siklus Sumber Daya Manusia
Menurut Hall 2006:318 pengertian dari siklus sumber daya manusia dalam sistem informasi akuntansi adalah sebagai berikut: “Siklus sumber
daya manusia adalah siklus yang mengkonversi kas perusahaan ke materi fisik dan sumber daya manusia yang diperlukan untuk menjamin bisnis. Dan
fitur utama dari sistem di siklus sumber daya manusia yaitu: 1. Subsistem pemrosesan gaji dan 2. Subsistem pembelian aktiva tetap”.
Menurut Romney dan Steinbart 2005:184 dalam buku dua, definisi siklus pengeluaran dijelaskan
sebagai beriku: “Siklus penggajian adalah
29 rangkaian aktivitas bisnis berulang dan operasional pemrosesan data terkait
yang berhubungan dengan cara yang efektif dalam mengelola pegawai”.
Menurut Bodnar 2010:11 pengertian dari siklus sumber daya manusia didefinisikan sebagai berikut:
“Human resources cycle is the most significant feature is a separation of the personnel, time kipping and payroll
functions”. Penjelasan di atas yaitu siklus sumber daya manusia adalah suatu
keutamaan yang paling signifikan terhadap personal pegawai, penjagaan waktu serta fungsi dari penggajian.
Menurut Wilkinson 2000:45 definisi dari siklus sumber daya adalah sebagai berikut: “The resources management cycle consist of all activities
related to the physical resources of a firm. Thus include such business event as the following:
1. Acquiring funds form all sources including owner investing in funds and disbrushing funds to receipent.
2. Acquiring maintaining and disposing of facilities fixed asset 3. Acquiring storing and selling inventory merchandise
4. Acquiring maintaining and paying personnel such as employess, managers, consultant, and other outsides parties”.
Arti penjelasan di atas adalah siklus manajemen sumber daya yang diringkas dari semua aktivitas yang berhubungan dengan sumber daya fisik
perusahaan. Dan termasuk beberapa peristiwa perusahaan yang meliputi:
30 1. Memperoleh dana dari berbagai sumber termasuk dana pemilik investasi
dalam bentuk dana dan pengeluaran dana untuk penerimaan. 2. Memperoleh pemeliharaan dan pengaturan fasilitas asset tetap.
3. Memperoleh penggudangan dan penjualan persediaan barang dagang. 4. Memperoleh pemeliharaan dan pembayaran gaji pegawai seperti
pegawai, manajer, konsultan, dan pihak luar. Menurut Romney dan Steinbart 2012:520 definisi dari siklus sumber
daya manusia dijelaskan sebagai berikut: “Human resources cycle is a
recurring set of business activities and related information processing operation associated with effectively managing the employee work force.
The more important task include: Recruiting and hearing new employee, training, job assignment, compensation payroll, performance evaluation,
discharge of employee, due to voluntary or involuntary termination”.
Menurut penjelasan di atas yaitu siklus sumber daya manusia adalah kejadian yang berulang dari aktivitas bisnis dan dikaitkan kepada proses
informasi operasi yang dihubungkan dengan efektivitas mengatur angkatan kerja pegawai. Yang lebih pentingnya meliputi tugas: merekrut dan
menyaring pegawai baru, pelatihan, penyerahan tugas, kompensasi gaji pegawai, evaluasi kinerja, pemberhentian pegawai, penghentian sukarela
ataupun bukan sukarela. Menurut Hurt 2000:146 tingkat kerumitan dari siklus sumber daya
manusia di paparkan sebagai berikut: “The human resources process is the
most complex of all business process today. Whole text books, courses and
31 the fields of study have been devoted to its objectives which include: Hiring
employee, paying them, coordinating employee benefit insurance, pensions and the like, evaluating their performance, managing their departures form
the firm via termination, quitting, or retirement”. Pengertian di atas dapat diartikan sebagai berikut proses sumber daya
adalah proses yang paling rumit di zaman sekarang. Baik dari bentuk buku, latihan, dan studi kasus yang dicurahkan untuk objektifitas meliputi:
penyaringan pegawai, koordinasi manfaat pegawai asuransi, pensiun, dan kesukaan, evaluasi kinerja mereka, mengatur permulaan kebiasaan dari
perusahaan melalui pemberhentian, pemecatan dan pemberian pesangon. Menurut Romney dan Steinbart dalam buku dua 2005:190 yang
memaparkan lima aktivitas bisnis dalam siklus sumber daya manusia: 1. Perbarui file induk penggajian.
2. Perbaharui tarif dan pemotongan pajak. 3. Validasi data waktu dan kehadiran. Ini meliputi: skema kehadiran,
peluang untuk menggunakan teknologi informasi. 4. Mempersiapkan penggajian.
5. Membayar gaji. Maka, berdasarkan definisi dari para ahli dan para pengarang buku di
atas, sistem informasi akuntansi siklus sumber daya manusia merupakan rangkaian aktivitas yang menggunakan data dan informasi yang berkaitan
dengan aktivitas dalam siklus sumber daya manusia seperti perekrutan tenaga
kerja, membayar
atau memberikan
kompensasi lainya,
32 mengkoordinasikan dan mengevaluasi kinerja pegawai dan permasalahan
mengenai kepuasan, pemberhentian bagi para pekerja.
4. Inventory Management
Menurut PSAK 14 2013 dalam paragraf 6 menjelaskan mengenai pengertian dari persediaan dijelaskan sebagai berikut:
Persediaan adalah asset: 1. Persediaan untuk dijual dalam dalam kegiatan usaha biasa;
2. Dalam proses produksi untuk penjualan tersebut; atau 3. Dalam bentuk bahan perlengkapan untuk digunakan dalam proses produksi
atau pemberian jasa. Menurut Heizer dan Render 2010:82 Tujuan manajemen persediaan
dalam perusahaan dijelaskan sebagai berikut: “Tujuan manajemen persediaan menentukan keseimbangan antara investasi persediaan dengan pelayanan
pelanggan. Dan keempat fungsi persediaan dijelaskan sebagai berikut: 1.
“Decouple” atau memisahkan beberapa tahapan dari proses produksi. 2. Melakukan
“Decouple” perusahaan dari fluktuasi permintaan dan menyediakan persediaan barang-barang yang akan memberikan pilihan bagi
pelanggan. 3. Mengambil keuntungan dari diskon kuantitas, karena pembelian dengan
jumlah besar akan mengurangi biaya pengiriman barang. 4. Melindungi terhadap inflasi dan kenaikan harga.
Menurut Schoroder 2007:334 terdapat empat alasan untuk mengatasi persediaan yaitu:
33 1. To protect against uncertainties. In inventory system, there are uncertainties
in supply, demand, and lead time. Safety stock are maintained in inventory to protect against those uncertainties.
2. To allow economic production and purchase. It is often to produce materials in lots.
3. To cover anticipated changes in demand or supply. There are several types of situations where changes in demand or supply may be anticipated.
4. To provide for transit. Transit inventories consist of material that are on their way from one point to another in the supply chain.
Yang memiliki makna dijelaskan sebagai berikut: 1. Untuk melindungi dari ketidakpastian. Dalam sistem persediaan, terdapat
beberapa ketidakpastian dalam permintaan, penawaran, dan keunggulan waktu. Stok cadangan adalah memelihara persediaan untuk melindungi dari
ketidakpastian. 2. Untuk memperhitungkan ekonomi produksi dan pembelian. Ini sering terjadi
pada jumlah produksi material yang banyak. 3. Untuk mengantisipasi pada saat perubahan permintan dan penawaran.
Terdapat beberapa bentuk dari perubahan permintaan dan penawaran yang dapat diantisipasi.
4. Untuk menyediakan pengangkutan. Pengangkutan persediaan terdiri dari material yang terdapat pada suatu jalan ke lainnya yang berhubungan
dengan rantai pasokan.
34 Menurut Stevenson 2005:486 untuk menjadikan lebih efektif
manajemen dalam persediaan harus melakukan: 1. A system to keep track of inventory on hand and on order.
2. A reliable forecast of demand that includes an indication of possible forecast error.
3. Knowledge of lead times and lead time variability. 4. Reasonable estimates of inventory holding cost, ordering cost, and shortage
error. 5. A classification system for inventory items
Yang memilki arti sebagai berikut: 1. Suatu sistem yang menjaga jalur persediaan dari satu tangan ke tangan
lainnya. 2. Peramalan suatu permintaan yang dapat diandalkan, termasuk indikasi dari
kemungkingan kesalahan dalam peramalan. 3. Pengetahuan mengenai keunggulan waktu dan keunggulan waktu yang
berubah-ubah. 4. Membuat estimasi dari biaya penyimpanan persediaan, biaya pemesanan,
dan kesalahan jangka pendek. 5. Membentuk klasifikasi sistem dari suatu persediaan.
Menurut Heizer dan Render 2010:83-89 terdapat 4 hal penting yang membahas mengenai bagaimana mengelola manajemen persediaan yang
dijelaskan sebagai berikut:
35 1. Bagaimana barang-barang tersebut dapat diklasifikasikan Analisis ABC,
analisis ABC adalah sebuah metode untuk membagi persediaan yang ada menjadi tiga klasifikasi berdasarkan volume tahunan, dengan mengukur
permintaan tahunan dari setiap barang persediaan dikalikan dengan biaya perunit.
2. Seberapa akurat catatan persediaan dapat dijaga. Akurasi catatan adalah sebuah unsur kritis fokus pada barang-barang yang diperlukan, alih-alih
menetapkan un tuk yakin bahwa “beberapa dari semuanya” berada dalam
persediaan. Untuk menjamin akurasi, penyimpanan catatan masuk dan keluar harus baik, begitu juga keamanan ruang penyimpanan.
3. Melakukan perhitungan siklus. Melakukan suatu rekonsiliasi yang berkelanjutan dari persediaan dengan catatan persediaan. Dengan prosedur-
prosedur perhitungan siklus, barang-barang dihitung, catatan-catatan diverifikasi, dan ketidakaturan didokumentasikan secara periodik, kemudian
penyebab ketidakaturan dilacak dan diambil tindakan perbaikan yang tepat menjamin integritas sistem persediaannya.
4. Seberapa baik kontrol persediaan pelayanan. Beberapa teknik yang dapat digunakan:
a. Pemilihan, pelatihan, dan pendisiplinan pegawai yang baik. b. Kontrol yang ketat dari pengiriman yang datang.
c. Kontrol yang efektif atas semua barang yang meninggalkan fasilitas. Menurut Horngren et.al 2008:287 manajemen persediaan diartikan
sebagai berikut: “Manajemen persediaan adalah mencakup aktivitas
36 perencanaan, pengkoordinasian, dan pengendalian yang berhubungan dengan
arus persediaan ke dalam, melalui, dan keluar dari suatu organisasi”. Menurut Horngren et.al 2009:725 manajemen persediaan sangatlah
penting dalam perusahaan seperti yang dijelaskan di bawah ini: “Inventory management is important because materials cost often account for more than
40 of total cost manufacturing companies and more than 70 of total cost in merchandising companies”.
Yang diartikan sebagai berikut: Manajemen persediaan sangatlah penting karena biaya bahan baku sering tercatat lebih dari 40 pada perusahaan
manufaktur dan lebih dari 70 pada perusahaan dagang. Menurut Jacobs et.al 2009:548 menjelaskan mengenai bagaimana
menjaga pasokan persediaan dijelaskan sebagai berikut: All firm keep a supply of inventory for the following reason:
1. To maintain independence of operations. 2. To meet variation in product demand.
3. To allow flexibility in production scheduling. 4. To provide a safe guard for variation in raw material delivery time.
5. To take advantage of economic purchase order size. Yang memiliki arti dijelaskan sebagai berikut:
1. Untuk menjaga kebebasan dalam produksi. 2. Untuk mengumpulkan variasi dari permintaan.
3. Untuk memperhitungkan fleksibelitas dalam penjadwalan produksi.
37 4. Untuk menyediakan perlindungan terhadap pengantaran bahan baku yang
berubah-ubah. 5. Untuk mendapatkan keuntungan dari ekonomi pesanan pembelian.
Maka berdasarkan penjelasan dan definisi yang dijelaskan di atas peneliti dapat menyimpulkan, manajemen persediaan adalah proses di mana pihak-
pihak yang berkaitan memiliki peranan yang penting dalam kondisi persediaan dari awal masuknya persediaan hingga ke luar atau konsumen.
38
B. Tinjauan Penelitian Sebelumnya
Tabel 2.1 Penelitian Sebelumnya
No. PenelitiJudulSumber
Metodelogi Penelitian X1
X2 X3 Y1
Hasil
1. Santi Setyaningsih and
Mursyid Hasan Basri. Comparison Continuous and
Periodic Review Policy Inventory Management System