7
LANDASAN TEORETIS
2.1 Konsep dan Pengertian Belajar
Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan banyak faktor. Faktor-faktor tersebut saling berhubungan sehingga menjadi kompleks. Definisi yang tepat tentang
belajar menjadi semakin rumit, namun demikian dengan sudut pandang yang beragam para ahli pendidikan telah mencoba memberikan definisi tentang belajar. Menurut
Hamalik 2001: 154, “Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif mantap berkat latihan dan pengalaman”.
Pengertian belajar selanjutnya dikemukakan oleh Ahmadi dan Supriyono 2004: 128 yang menyatakan bahwa, “Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan
individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalamn individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”.
Menurut Baharuddin 2009: 162, “Belajar merupakan aktivitas yang dilakukan seseorang untuk mendapatkan perubahan dalam dirinya melalui pelatihan-pelatihan atau
pengalaman-pengalaman”. Dari sudut pandang lain, Thorndike dalam
Budiningsih , 2005: 21 mengatakan
bahwa, “Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respon. Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang terjadinya kegiatan belajar seperti pikiran, perasaan, atau
hal-hal lain yang ditangkap melalui alat indera. Sedangkan respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar, yang juga dapat berupa pikiran, perasaan atau
gerakantindakan”. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses yang
membawa perubahan tingkah laku berupa pengetahuan pada diri peserta didik sehingga
8
terjadi perubahan-perubahan yang lebih baik dari yang dicapai sebelumnya. Perubahan terjadi karena adanya usaha peserta didik yang sengaja dilakukan untuk mencapai
tujuan. Dengan perubahan hasil belajar tersebut, membantu peserta didik untuk dapat memecahkan permasalahan dalam hidupnya serta dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
2.2 Prestasi Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi 2.2.1 Prestasi Belajar