Pengolahan Data Tes Kelas Kontrol Uji Homogenitas Varians

38 s 12 = 341 , 82 s 1 = 18,49 Varians adalah s 12 = 341 , 82 sedangkan simpangan bakunya s 1 = 18,49

4.2.2 Pengolahan Data Tes Kelas Kontrol

Data yang sudah diurutkan adalah sebagai berikut: 24 26 29 35 35 37 38 45 46 55 56 59 60 60 63 64 64 64 65 70 72 72 80 80 80 Kemudian data yang sudah terurut dimasukkan dalam tabel seperti berikut untuk dicari rata-rata dan simpangan bakunya. Tabel 4.2. Daftar distribusi frekuensi dari nilai tes kelas kontrol x i f i x i 2 f i x i f i x i 2 24 26 29 35 37 38 45 46 55 56 59 60 63 64 65 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 3 1 576 676 841 1225 1369 1444 2025 2116 3025 3136 3481 3600 3969 4096 4225 24 26 29 70 37 38 45 46 55 56 59 120 63 192 65 576 676 841 2450 1369 1444 2025 2116 3025 3136 3481 7200 3969 12288 4225 39 70 72 80 1 2 3 4900 5184 6400 70 144 240 4900 10368 19200 Jumlah 25 1379 83289 Berdasarkan daftar distribusi tersebut diperoleh rata-rata sebagai berikut: x ¿ = ∑ f i x i ∑ f i x ¿ = 1379 25 x ¿ = 55,16 Varians dan simpangan bakunya adalah: s 2 = n ∑ f i x i 2 − ∑ f i x i 2 n n − 1 s 22 = 25 83289 − 1379 2 25 25 − 1 s 2 2 = 2082225 − 1901641 25 25 − 1 s 2 2 = 180584 600 s 22 = 300 , 97 Varians adalah s 22 = 300 , 97 sedangkan simpangan bakunya s 2 = 17 ,35 Sebelum data dianalisis dengan menggunakan uji-t, maka terlebih dahulu data masing-masing kelompok harus memenuhi syarat normalitas dan homogenitas varians. s 2 = 17 ,35 40 Pengujian syarat tersebut dilakukan proses perhitungan berdasarkan data nilai tes dari masing-masing kelompok.

4.2.3 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data masing-masing kelompok dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang akan diuji adalah: H o : data berdistribusi normal H a : data berdistribusi tidak normal Dengan kriteria pengujian terima H o jika L ¿ L α n , dan dalam hal lain H o ditolak.

4.2.3.1 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen

Berdasarkan perhitungan sebelumnya, untuk data tes siswa kelas eksperimen diperoleh x ¿ = 70,31 dan s = 18,49. Selanjutnya data yang telah diurutkan x 1 , x 2 , x 3 , …, x n dijadikan bilangan baku z 1 , z 2 , z 3 ,…,z n dengan rumus Ζ score = x i − x s . Dari x 1 = 30, didapat z 1 = -2,18. Kemudian dihitung peluang Fz 1 = Pz i z yang dapat dilihat dari tabel distribusi kurva normal standar Z. untuk z 1 = -2,18 didapat Fz 1 = 0,0146. Setelah didapat Fz 1 , langkah selanjutnya adalah menghitung proporsi Sz 1 dengan rumus S z = f kum ∑ f , sehingga didapat Sz 1 = 1 26 = 0,0385. Langkah terakhir adalah menghitung selisih FZi – SZi dan menentukan harga mutlaknya, dan 41 didapat hasil | 0,0146 – 0,0385 | = 0,0239. Jika dengan perhitungan yang sama dilakukan untuk data selanjutnya, didapat hasil seperti pada tabel berikut ini: Tabel 4.3. Uji normalitas dari nilai tes siswa kelas eksperimen dengan uji Lilliefors No NilaiX i f kum Z i F Z i S Z i |F Z i – SZ i | 1 30 1 -2,18 0,0146 0,0385 0,0239 2 40 2 -1,64 0,0505 0,0769 0,0264 3 41 3 -1,59 0,0559 0,1154 0,0595 4 45 4 -1,37 0,0853 0,1538 0,0685 5 50 5 -1,10 0,1357 0,1923 0,0566 6 55 6 -0,83 0,2033 0,2308 0,0275 7 60 8 -0,56 0,2877 0,3077 0,0200 8 60 9 62 9 -0,45 0,3264 0,3462 0,0198 10 63 10 -0,40 0,3446 0,3846 0,0400 11 70 12 -0,02 0,4920 0,4615 0,0305 12 70 42 13 71 13 0,04 0,5160 0,5000 0,0160 14 74 14 0,20 0,5793 0,5385 0,0408 15 75 15 0,25 0,5987 0,5769 0,0218 16 80 16 0,52 0,6985 0,6154 0,0831 17 82 17 0,63 0,7357 0,6538 0,0819 No NilaiX i f kum Z i F Z i S Z i |F Z i – SZ i | 18 83 18 0,69 0,7549 0,6923 0,0626 19 84 19 0,74 0,7706 0,7308 0,0398 20 85 20 0,79 0,7852 0,7692 0,0160 21 88 21 0,96 0,8315 0,8077 0,0238 22 90 23 1,06 0,8554 0,8846 0,0292 23 90 24 93 25 1,23 0,8907 0,9615 0,0708 25 93 26 94 26 1,28 0,8997 1 0,1003 43 Berdasarkan tabel tersebut di atas, diketahui harga L hitung = 0,1003 karena 0,1003 adalah nilai |F Z i – SZ i | yang paling besar. Kemudian diperoleh bahwa harga L tabel L t dengan  = 5 dan N = 26 adalah L t 0,05; 26 = 0,173. Adapun yang menjadi hipotesis H o adalah data sampel sebarannya mengikuti distribusi normal. Dengan kriteria pengujiannya adalah terima H o jika L hitung ≤ L tabel dengan α = 0,05 sebagai taraf nyata untuk pengujian. Dengan demikian, karena L hitung = 0,1003 L t 0,05; 26 = 0,173, maka dapat disimpulkan bahwa data tes siswa kelas eksperimen sebarannya mengikuti distribusi normal.

4.2.3.2 Uji Normalitas Data Kelas kontrol

Berdasarkan perhitungan sebelumnya, untuk data tes siswa kelas kontrol diperoleh x ¿ = 55,16 dan s = 17 ,35 Tabel 4.4. Uji normalitas dari nilai tes siswa kelas kontrol dengan uji Lilliefors No NilaiX i f kum Z i F Z i S Z i |F Z i – SZ i | 1 24 1 -1,80 0,0359 0,0400 0,0041 2 26 2 -1,68 0,0465 0,0800 0,0335 3 29 3 -1,51 0,0655 0,1200 0,0545 4 35 4 -1,16 0,1230 0,1600 0,0370 5 35 44 6 37 6 -1,05 0,1469 0,2400 0,0931 7 38 7 -0,99 0,1611 0,2800 0,1189 8 45 8 -0,59 0,2776 0,3200 0,0424 No NilaiX i f kum Z i F Z i S Z i |F Z i – SZ i | 9 46 9 -0,53 0,2981 0,3600 0,0619 10 55 10 -0,01 0,4960 0,4000 0,0960 11 56 11 0,05 0,5199 0,4400 0,0799 12 59 12 0,22 0,5871 0,4800 0,1071 13 60 14 0,28 0,6103 0,5600 0,0503 14 60 15 63 15 0,45 0,6736 0,6000 0,0736 16 64 18 0,51 0,6950 0,7200 0,0250 17 64 18 64 19 65 19 0,57 0,7157 0,7600 0,0443 45 20 70 20 0,86 0,8051 0,8000 0,0051 21 72 22 0,97 0,8340 0,8800 0,0460 22 72 23 80 25 1,43 0,9236 1 0,0764 24 80 25 80 Berdasarkan tabel tersebut di atas, diketahui harga L hitung = 0,1189 karena 0,1189 adalah nilai |F Z i – SZ i | yang paling besar. Kemudian diperoleh bahwa harga L tabel L t dengan  = 5 dan N = 25 adalah L t 0,05; 25 = 0,173. Adapun yang menjadi hipotesis H o adalah data sampel sebarannya mengikuti distribusi normal. Dengan kriteria pengujiannya adalah terima H o jika L hitung ≤ L tabel dengan α = 0,05 sebagai taraf nyata untuk pengujian. Dengan demikian, karena L hitung = 0,1189 L t 0,05; 25 = 0,173, maka dapat disimpulkan bahwa data tes siswa kelas kontrol sebarannya mengikuti distribusi normal.

4.2.4 Uji Homogenitas Varians

Uji homogenitas berguna untuk mengetahui sampel dari penelitian ini berasal dari populasi yang sama, sehingga generalisasi dari hasil penelitian ini hasilnya berlaku bagi populasi. Hipotesis yang akan diuji pada taraf signifikan α = 0,05 yaitu: 46 H o : σ 1 2 ≤ σ 2 2 ; kedua varians homogen H a : σ 1 2 σ 2 2 ; kedua varians tidak homogen Kriteria pengujian adalah tolak H o jika F ≥ F α n 1 − 1, n 2 − 1 dan terima H o dalam hal lainnya. Rumus yang digunakan adalah rumus yang dikemukakan oleh Sudjana 2005:250 yaitu: F = Varians terbesar Varians terkecil Dari perhitungan sebelumnya diperoleh varians terbesar = 381,42 dan varians terkecil = 300,97 Maka F = 381,42 300,97 = 1,27 Dari tabel distribusi F diperoleh F 0,05 25,24 = 1,98. Karena F hitung F tabel yaitu 1,27 1,98, maka H o diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa varians-varians data tes kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang sama.

4.3 Tinjauan Terhadap Hipotesis

Hipotesis yang akan diuji adalah: H o : Prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran Novick sama dengan siswa yang tidak diajarkan dengan metode pembelajaran Novick pada materi kubus dan balok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Peukan Baro. H a : Prestasi belajar siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran Novick lebih baik dari pada siswa yang tidak diajarkan dengan metode pembelajaran Novick pada materi kubus dan balok pada siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Peukan Baro.