40
Pengujian syarat tersebut dilakukan proses perhitungan berdasarkan data nilai tes dari masing-masing kelompok.
4.2.3 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data masing-masing kelompok dalam penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau
tidak. Hipotesis yang akan diuji adalah:
H
o
: data berdistribusi normal H
a
: data berdistribusi tidak normal Dengan kriteria pengujian terima H
o
jika L
¿
L α
n
, dan dalam hal lain H
o
ditolak.
4.2.3.1 Uji Normalitas Data Kelas Eksperimen
Berdasarkan perhitungan sebelumnya, untuk data tes siswa kelas eksperimen
diperoleh
x
¿
= 70,31
dan s = 18,49. Selanjutnya data yang telah diurutkan x
1
, x
2
, x
3
,
…, x
n
dijadikan bilangan baku z
1
, z
2
, z
3
,…,z
n
dengan rumus
Ζ
score
= x
i
− x
s
. Dari x
1
= 30, didapat z
1
= -2,18. Kemudian dihitung peluang Fz
1
= Pz
i
z yang dapat dilihat dari tabel distribusi kurva normal standar Z. untuk z
1
= -2,18 didapat Fz
1
= 0,0146. Setelah didapat Fz
1
, langkah selanjutnya adalah menghitung proporsi Sz
1
dengan rumus
S z
= f kum
∑
f
, sehingga didapat Sz
1
= 1
26 = 0,0385. Langkah
terakhir adalah menghitung selisih FZi – SZi dan menentukan harga mutlaknya, dan
41
didapat hasil
|
0,0146 – 0,0385
|
= 0,0239. Jika dengan perhitungan yang sama dilakukan untuk data selanjutnya, didapat hasil seperti pada tabel berikut ini:
Tabel 4.3. Uji normalitas dari nilai tes siswa kelas eksperimen dengan uji Lilliefors
No NilaiX
i
f
kum
Z
i
F Z
i
S Z
i
|F Z
i
– SZ
i
|
1 30
1 -2,18
0,0146 0,0385
0,0239
2 40
2 -1,64
0,0505 0,0769
0,0264
3 41
3 -1,59
0,0559 0,1154
0,0595
4 45
4 -1,37
0,0853 0,1538
0,0685
5 50
5 -1,10
0,1357 0,1923
0,0566
6 55
6 -0,83
0,2033 0,2308
0,0275
7 60
8 -0,56
0,2877 0,3077
0,0200 8
60
9 62
9 -0,45
0,3264 0,3462
0,0198
10 63
10 -0,40
0,3446 0,3846
0,0400
11 70
12 -0,02
0,4920 0,4615
0,0305 12
70
42
13 71
13 0,04
0,5160 0,5000
0,0160
14 74
14 0,20
0,5793 0,5385
0,0408
15 75
15 0,25
0,5987 0,5769
0,0218
16 80
16 0,52
0,6985 0,6154
0,0831
17 82
17 0,63
0,7357 0,6538
0,0819
No NilaiX
i
f
kum
Z
i
F Z
i
S Z
i
|F Z
i
– SZ
i
|
18 83
18 0,69
0,7549 0,6923
0,0626
19 84
19 0,74
0,7706 0,7308
0,0398
20 85
20 0,79
0,7852 0,7692
0,0160
21 88
21 0,96
0,8315 0,8077
0,0238
22 90
23 1,06
0,8554 0,8846
0,0292 23
90
24 93
25 1,23
0,8907 0,9615
0,0708 25
93
26 94
26 1,28
0,8997 1
0,1003
43
Berdasarkan tabel tersebut di atas, diketahui harga L
hitung
= 0,1003 karena 0,1003 adalah nilai |F Z
i
– SZ
i
| yang paling besar. Kemudian diperoleh bahwa harga L tabel L
t
dengan = 5 dan N = 26 adalah L
t
0,05; 26 = 0,173. Adapun yang menjadi hipotesis H
o
adalah data sampel sebarannya mengikuti distribusi normal. Dengan kriteria pengujiannya adalah terima H
o
jika L
hitung
≤ L
tabel
dengan
α
= 0,05 sebagai taraf nyata untuk pengujian. Dengan demikian, karena L
hitung
= 0,1003 L
t
0,05; 26 = 0,173, maka dapat disimpulkan bahwa data tes siswa kelas eksperimen sebarannya
mengikuti distribusi normal.
4.2.3.2 Uji Normalitas Data Kelas kontrol